Dua
sajakku,
sementara ku tidurkan kamu di atas pembaringan bernama malam.
ku temankan kamu dengan para lelembut penghuni dunia mimpi.
sebentar,
hanya sebentar kutitipkanmu pada lampion-lampion maya di atas sana.
tetap terang dan tenang menghujam.
Surabaya, ketika kepala menolak untuk diajak bicara
0 komentar:
Post a Comment