Showing posts with label Perempuan Tanpa Pasangan. Show all posts
Showing posts with label Perempuan Tanpa Pasangan. Show all posts

May 18, 2013

Perempuan Tanpa Pasangan (1)

"aku menginginkanmu, nona"
"aku?"
"iya"
"untuk?"
"ehm...."

*

di luar sana pagi. dan nona masih saja betah terpejam. baju-bajunya berserakan di lantai berubin yang dingin. tubuh tanpa bajunya masih meringkuk di balik selimut halus beludru hijau. matanya yang manja enggan membuka sekalipun tirai jendela sudah tersibak dan matahari pagi telah menyengat dinding - dinding di sekelilingnya.

aroma kopi menguar sampai masuk ke dalam hidungnya. menghantarkan sensasi luar biasa hingga matanya yang manja terbuka dengan lebarnya. nona suka kopi. matanya yang berwarna kehijauan karena softlen tampak begitu bergairah menelanjangi kamar untuk mencari sumber bau harum itu. dilihatnya secangkir kopi terduduk manis di meja rias.

"selamat pagi, sayang"
sapa seorang laki-laki dari balik kursi.

"hm......." tanpa basa-basi nona menyeruput secangkir kopi yang tergeletak di atas meja rias.

"tidurmu nyenyak sekali sampai aku tidak berani membangunkanmu." laki-laki itu bergerak mendekati nona yang berdiri dengan sebelah tangannya memegang selimut, yang menutupi separo tubuhnya.

laki-laki itu mengecup pundak nona. lalu kemudian membelai rambutnya, dan mendaratkan kecupan di puncak kepalanya juga.

nona diam saja. dia masih berkutat dengan kopinya yang hangat. kopinya yang nikmat. dia tidak mempedulikan sapuan tangan laki-laki itu mendarat di pinggangnya.

"nona...."
"hm......."
"aku menginginkanmu"
"untuk?"
"ehm....untuk menjadi istriku"

nona menelan kopinya dengan tergesa sampai hampir tersedak. dilihatnya wajah laki-laki itu dengan seksama. air mukanya sempat berubah namun kemudian menjadi normal kembali.


"jangan mimpi." katanya santai.
"kok?"
"jangan pernah mencoba bermimpi untuk memilikiku," jawab nona sambil mencolek ujung dagu laki-laki itu.


nona melipir. jalan dengan santainya menuju kursi masih dengan sebelah tangannya mencengkeram selimut. lalu kemudian dia duduk dengan anggunnya. sebelah kakinya disilangkan dengan sombongnya. matanya yang liar menatap kesetanan laki-laki yang berdiri di hadapannya.


"punya apa kau sampai berani menginginkanku?" nona kembali menyeruput kopinya.


"aku punya segalanya. uang, harta benda, rumah, mobil, tanah. aku punya semuanya." kata laki-laki itu sambil bergegas mendatangi nona. ditariknya tangan nona dengan tergesa. diciumnya berulang kali demi meyakinkan perempuan di hadapannya itu.


"ada satu yang tak kau punya," kata nona santai.

gerakan laki-laki itu sempat terhenti untuk memandangi mata ayu nona, namun kemudian dilanjutkan lagi.
"apa? aku punya semuanya" laki-laki itu tampak yakin.




"kau tidak punya hati" jawab nona sambil mengibaskan tangannya agar terlepas dari genggaman si laki-laki itu.


"hati? kata siapa aku tak punya hati? akan ku buktikan padamu kalau aku mencintaimu. kalau perlu, belah dadaku agar kau bisa melihat hatiku," laki-laki itu mulai panas, wajahnya mulai merah padam.

"hah, gombalan anak TK!" nona mencibir.

"aku serius" jawab laki-laki itu mantap.

"baiklah." nona bergerak. diletakkan cangkir kopi di di meja sebelahnya. ditinggalkannya laki-laki yang tengah bengong itu dengan santainya. diirinya kini berada di depan meja.

nona memutar tubuhnya untuk melihat gerak-gerik laki-laki itu. di genggamannya kini terselip pisau buah yang dia dapat dari atas meja rias.
laki-laki itu tampak kaget. jakunnya bergerak. ludahnya tertelan dengan terpaksa. matanya tampak sedikit ketakutan. dia mundur beberapa langkah sebelum nona bergerak mendekatinya.

"apa yang akan kau lakukan?" suaranya tampak bergetar. dan nona hanya membalasnya dengan senyuman nakal.

"tadi kau bilang minta dibelah dadamu agar aku bisa melihat hatimu?" kata nona sambil mempermainkan pisau buah di tangannya. kakinya maju beberapa langkah untuk sampai tepat di hadapan mata laki-laki itu.

"bu...bukan membelah beneran, maksudku....."
"membelah seperti apa maksudmu?" nona pura-pura memeriksa ketajaman pisau itu. matanya yang bening bermain dengan lihainya sampai mata laki-laki itu enggan untuk menatapnya langsung.

tubuh laki-laki itu benar-benar bergetar. melihat itu, nona cekikikan lalu kemudian muncul gelegar tawa di kamar. nona tertawa terbahak-bahak. sementara laki-laki itu bingung.









"bodoh" nona melemparkan sembarangan pisau itu ke sudut kamar. entah jatuh dimana dia tidak peduli. kemudian dia berjalan santai menuju jendela.











"mau kau kemanakan istri dan anak-anakmu?" tanya nona tiba-tiba setelah sebelumnya berhasil meraih gagang cangkir kopi yang dia letakkan di meja lalu menyeruput kopi terakhirnya di sisi jendela sambil menikmati cahaya matahari.

dilihatnya mata laki-laki itu seperti mencuat ingin keluar. nona menyeringai. dia mendengus lalu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. ekspresi kaget yang sangat sempurna. mungkin jantungnya sekarang sedang benar-benar seperti habis jogging sepanjang 10 km.










"laki-laki seperti kamu tidak berhak untuk memiliki seorang perempuan tanpa pasangan sepertiku"






Read more »

April 30, 2013

Perempuan Tanpa Pasangan

kau akan tahu bahwa perempuan tanpa pasangan bukanlah seorang yang tidak bisa mendapatkan pasangan. perempuan tanpa pasangan bukanlah sebuah status yang disengaja, bukan sebuah aib, bukan juga nasib, tapi itu adalah pilihan hidupnya sendiri.

ia hanya ingin mengabdi pada sesuatu selain pasangan. pada cinta yang tidak bisa dia dapatkan kembali mungkin? atau pada anak-anak yang dia lahirkan tanpa bapaknya mungkin? pada orang tuanya mungkin? atau pada waktu yang akan membawanya pada cinta terakhirnya nanti? atau pada kesempatan yang mengizinkannya sendiri tanpa pendampingan? atau....mengabdi pada hal lain?

perempuan tanpa pasangan berdiri dengan banyak definisi. ia mengabdi pada sesuatu yang ia kehendaki. tidak ada batasan. tidak ada aturan untuk menjadi bagian darinya. salah satu perempuan tanpa pasangan di sini adalah aku, tentunya. perempuan konyol yang berani memproklamirkan diri sebagai perempuan tanpa pasangan yang (pura-pura) bahagia, ralat, yang benar-benar bahagia namun diam - diam tetap mendambakan.

dan berikutnya nanti akan ku bagi banyak kisah tentang beberapa gelintir perempuan tanpa pasangan yang ku temui lengkap dengan dunianya masing-masing, dunia yang unik, dunia yang hebat, dunia yang indah, dunia yang tidak dimiliki oleh mereka yang punya pasangan dalam bentuk sebuah cerita pendek.

mereka punya bahagia yang tidak bisa diterjemahkan oleh para manusia yang memiliki pasangan. mereka punya kisah, punya cerita perjuangan yang tidak dimiliki orang lain. jangan pernah menganggap bahwa hidup mereka tidak sempurna karena tidak punya pasangan. ketahuilah, sempurna bukan terletak pada kita punya pasangan atau tidak. tapi sempurna adalah sejauh mana kebahagian muncul dari dalam diri. itu saja.




Read more »