sementara pagi menjejalkan kabut,
aku masih terselubung di balik selimut garis2 rumah sakit.
Sementara langit menawarkan cerah wajah pagi,
aku masih menekuk muka menahan perih
sementara sejuk pagi mendamaikan,
aku membuat risau sekitar dengan kesakitan bertubi
sementara dunia membuka lebar matanya pada perubahan,
aku masih saja diam menutup rapat kedua mataku.
Sementara tawa menggelegar di antara ibu2 di depan,
aku tetap meringis menahan tangis karena perih, perutku sakit.
Namun sementara. Hanya sementara saja. Sebab nanti pasti aku bangun kembali.
aku masih terselubung di balik selimut garis2 rumah sakit.
Sementara langit menawarkan cerah wajah pagi,
aku masih menekuk muka menahan perih
sementara sejuk pagi mendamaikan,
aku membuat risau sekitar dengan kesakitan bertubi
sementara dunia membuka lebar matanya pada perubahan,
aku masih saja diam menutup rapat kedua mataku.
Sementara tawa menggelegar di antara ibu2 di depan,
aku tetap meringis menahan tangis karena perih, perutku sakit.
Namun sementara. Hanya sementara saja. Sebab nanti pasti aku bangun kembali.
0 komentar:
Post a Comment