membiarkan pelupuk mata tertutup sebagian,
menghimpit badan di pojok
ruang berpetak.
lalu bertanya pada malam,
kemana larinya terang yang
menyangga bumi tadi siang ?
Memutar kepala,
menengok kiri kanan mencari kepastian.
Meraba
pergelangan tangan,
melirik arloji yang terpasang.
Lalu menggerutu
ringan,
"sampai kapan aku di sini?"
Duduk
dengan satu kaki
menjuntai di tepi ranjang reot
di sebuah bilik
berpenghuni laba-laba beserta sarangnya.
terkurung bersama debu yang
menebal di atas meja dan kursi sebelahnya.
tak ada nyawa yang bebas
menahan napas di sana.
sebab indera tak dapat jalan apa-apa untuk meraba
udara.
pengap...
pekik tolong menggema dalam ruang.
tak ada sahut, pun juga sapa...
aku terpenjara.
Dan
pada malam yang kelam,
bersama debu dan teman - temannya,
ku habiskan
sisa malamku dengan ragu,
akankah aku tetap di sini seperti musim yang
lalu ?
dan aku tak tahu itu
0 komentar:
Post a Comment