rebah rasaku bertahan di pundakmu
melolong didera pekik rasa tertahan
aku berdiri di tanah ragamu
Menghitung keringatmu
mengatup kembali inginku,
untuk meninggalkanmu
yang murung rupa saat ku sendu
;
jalanku digilas rindu
aq mencibir luka mu yang sedari kemarin kau selalu keluhkan...
atas dasar apa kau itu berkeluh...
tapi peluhmu sudah cukup isyaratkan pesonaku padamu di ujung bibirku...
untuk meninggalkanmu
yang murung rupa saat ku sendu
sembari ku menghitung peluh
risih melihatmu resah ku ukir resah yang rusuh di sajak rindumu..
terdakwa satu kata
KAMU
;
Rindu
rindu yang meluluhkan setiap terkam cerita sendu dimasa lalu,
bersamamu
…….. aku menyapamu, sayang...
aku menyapamu sayang,
disetiap kerlinang airmata yang kau tawarkan
………………………………………………………………….di setiap jatuh kalam,aku diam memandangmu, sayang..
rinduku tergantung di langit2 malam
diiringi puisian malaikat malam
aq ambil sebilah pedang...
ku hunus langit malam...
merebahkan bintang untuk di kecup kelam...
kamu hilang di jiwaku...
; rindu
lihat dan kulihat, bagaimana rindu menidurkan ibuku. yang terseok.
lalu menderukan seruan berperang,
untuk petinggiPetinggi yang kusebut binatang. Yang
kemudian, henyak menetaskan harapan hampa tanpa peluang
dalam diam
terlafalkan bahasaan rasa
aku beralih bungkam
menggumam resah menahan desah
kesah merindumu
yang aku tak mengerti apakah itu apa?
kepada siapa untuk apa..??
*/tibaTiba menhanyutkanku, pada sekisahan kerinduan yang mendalam
serindu aku pada kedua buah bibirmu
yang mengatup saat ku cium
dan menganga saat ku tak bersua.
yang tak mungkin kulukiskan luka pada luka,
pada rindu yang tak berpaduka
dan tak mungkin ku keluhkan luka pada luka pula... katanya apa...??
adakah rindu mengulum waktu?
Tanya rindu
bersandar pelepah pisang ku gantungan itu rasa;
melibas pesona di bibir senja...
bersama malam kau terkulai, bersamaan
dengan datang senja dan malam tiba
bersama saat kita tergolek di bibir senja?
aku kenang malam saat pekik gila menyerapah
hei....rindu memasung kepalaku
ADUUUH
mengaduh pada rindu yang lusuh
sakit jiwaku rindu
ku ikat kenang dengan setumpuk temali hati
biar rindu ku jejalkan asal di nadi
biar ku dakwanya menghuni hati
aku rindu
aku rindu, saat bibirku bersmpuh di kolong harammu
sejak saat kau golek kan dirimu di ujung rapuhku...
aku rindu belulangku runtuh di egoisan lelakimu
menghujam geram hingga luntur bersimpuh di selangkangan...
menunggu geram, saat lelakonmu ku terkam;
rindui tidurmu di puncak malam
bersama tiga tubuh tiga rasa...
juga jejak jejak merah yang dipahatkan
aq merindumu…
pada sepasang dua buah mata indahmu
;
rindu
sudah... biarkan kami mengeja celah rindu kami...ini...
di wajahmu terukir jelas bahasa lelah...
aku berhenti
menjejalkan desah
menatap langit2 merah
tapi kami... di langit kami pandang cerah...
karena serpihan rindumu...
yang mangap...
hingga jatuh...
rapuh
runtuh
kunyuh
lusuh
renyuh
diserpihan peluh
menyibak cinta yang di hirup rusuh
rindu,
sendu,
padu.
@Lilik Soedirman
@el Syaukani Senqal
@m Tajul Mafachir
Threesome
22.14 pm
Surabaya, Jakarta, Khartoum
18 april 2012
0 komentar:
Post a Comment