Terus Terluka - TODAYband
Aku yang selalu tersakiti
Slalu kau lukai
Hingga sampai saat ini
Ku coba tuk mengerti dirimu
Namun tak pernah sedikit kau mengerti aku
Dan aku yang selalu salah di matamu
Aku manusia
Tak mau bila terus terluka
Bila perpisahan ini
Jalan yang terbaik
Akan ku terima
Kulakukan semua yang kau inginkan
Meski kau tak pernah coba tuk fahami aku
Sepertinya ku harus melepasmu
Dari hidupku
Mendengarkan lagu ini rasa-rasanya seperti kembali ke zaman SMA dulu. ya. inget mantan terindah "Yogi Maulana Anggara" yang pernah aku tulis cerpennya di Don't Say Goodbye. Dan kenapa lagu ini tidak ku dengar tahun 2009 bulan Januari saja? sehingga ketika aku putus dengannya ada lagu yang bakal membuatku bertambah ngilu? yang mewakili perasaan ketika masih sayang namun sering terluka dan akhirnya harus melepaskan? so sad :'(
Dia yang membuatku luka namun sayang. Yang pada akhirnya harus ku ikhlaskan untuk melepasnya dalam diam. Kala itu kami sama-sama menangis. Entah kenapa kami menangis berdua. Di tengah malam di sebuah tempat nyaman kami menyimpulkan sesuatu yang sama-sama kami tahu membuat kami terluka. Setelah perang dingin yang kami kobarkan tanpa tahu sebab pastinya apa. Cemburu pada mantan? orang ketiga? atau memang sudah tidak cocok? tidak tahu. Tapi yang pasti perpisahan itu membuatku jauh lebih sakit dari ketika masih berdua dan sering berseteru. Namun, kami sama-sama tahu. Ada hal yang memang tidak pernah bisa disatukan meski kami saling sayang. Ya, kami masih saling sayang. Dulu....
Dan air mata itu. Entah palsu atau memang begitu, membuatku cukup yakin dan tahu bahwa sebenanrya keputusan itu berat dijalankan. Namun. kami harus sadar bahwa kami tidak bisa melangkah bersama lagi. Arch, aku masih sering merindukan ia. Merindukan bagaimana ia mengikatku kuat. Ah, aku jadi sedih.
......
"sabar itu tidak ada batasnya, Van. Tapi maklum yang justru ada batasnya. aku tidak bisa lagi memaklumi tingkah polahmu yang membuatku terluka"
Ivan terdiam cukup lama. Didudukinya meja ruang tamunya. Wajahnya ditekuk. Kedua tangannya menutupi wajah rupawannya. Lalu kemudian disisirkannya mereka ke rambutnya yang sedikit menutupi dainya. Aku melihatnya menghela napas panjang.
"ok....kita putus" ucap Ivan pelan sambil menatap mataku.
tess.....air mataku menetes. terdengar sakit sekali saat kata putus itu didengar sekarang. namun aku berusaha tegar dan meyakinkan diri bahwa apa yang aku lakukan adalah benar. tidak ada ucapan yang perlu ditarik. ini adalah yang terbaik.
"bye Van, aku pulang....semoga.....semoga....." aku terisak sampai tenggorokanku sakit, hidungku sampai tersumbat dan sulit untuk mengatakannya.
"semoga ini yang terbaik....selamat tinggal" ucapku sambil melangkah ke arahnya dan mencium pipi kirinya. Ivan mendongak. Menatap mataku yang basah. Lalu mencengkeram lenganku dengan gemas.
"maafkan aku....." bisiknya lirih lalu memelukku dengan erat. hangat.
0 komentar:
Post a Comment