Kepada remang :
Maafkan saya,
Saya pergi kali ini atas kehendak sendiri. Kali ini saya tidak akan memohon pada anda untuk tetap berada di sisi saya. Kali ini saya yang memutuskan untuk enyah dari kehidupan anda. Jujur, saya sangat merasa rikuh dengan "cap" sebagai orang ke tiga meskipun (mungkin) anda tidak pernah menganggapnya seperti itu. Hanya saja, saya sangat menghargai wanita anda. Saya tahu benar bagaimana perasaan wanita apabila lelakinya menyukai wanita lain. Karena itu saya putuskan untuk pergi. Sakit. Itu pasti. Dan lagi, saya juga tidak mau melihat dia menyuguhkan status "sayang"nya untuk anda. Saya memang sempat cemburu setengah mati (kemarin) namun tiba-tiba entah ada angin apa, si Biru datang tanpa saya minta. Syukurlah. Paling tidak ada secercah sinar yang bakal membuat hidup saya lebih bahagia, di sini.
Terima kasih atas semuanya. Atas kejalangan yang pernah saya buat pada anda. Atas segala nasehat gila. Atas segala makian mematikan yang selalu anda tujukan pada saya. Atas keremangan yang pernah kita buat, terima kasih.....saya tertarik pada anda, saya menyukai anda. Hanya saja....saya harus sadar, saya orang ke tiga. Dan tidak mudah sekali menjadi orang ke tiga, apapun alasannya orang ke tiga tak pernah benar. Saya, yang pernah datang di kehidupan anda cukuplah menjadi bagian terkecil dari kisah hidup anda. Atau kalau anda begitu jijik pada saya, yah...lupakan dan buang jauh-jauh segala akses yang bisa membuat saya atau anda saling "melihat". Maaf sekali lagi jika saya tidak bisa bertahan dengan keremangan itu. Maafkan untuk semua kesalahan yang pernah saya perbuat pada anda.
Terima kasih banyak. Kembalilah pada kehidupan anda sebelumnya. Berbahagialah. Dan, anda menang. SELAMAT.
Satu kata terakhir untuk KEKASARAN anda sampai detik terakhir saya menulis ini secara baik-baik dan anda malah (seperti biasanya) mengumpat KOTOR, untukmu : FUCK YOU, BABY
Kepada terang :
Dengan berat hati saya harus katakan, saya minta maaf...
Saya sangat tahu benar bagaimana anda mencintai saya, bagaimana anda menyayangi saya. Hanya saja, saya benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa. Perasaan yang saya punya untuk anda adalah remang. Saya mengatakan anda terang, karena saya tahu dengan pasti bagaimana anda menganggap saya. Namun, saya harus berulang kali minta maaf karena menyakiti anda. Saya mohon, berhentilah menyiksa diri anda sendiri. Saya tidak meminta anda untuk melupakan saya, saya tidak menyuruh apapun kecuali tolong jangan siksa diri anda. Maafkan, saya tidak bisa membalas apa-apa. Saya tahu, anda sakit hati atas kelakuan saya. Hanya saja, ya seperti inilah saya. Anda tahu benar bagaimana saya kan? seorang egois dan keras kepala? Saya, wanita ini tidak lebih baik dari wanita yang mencintai anda dengan tulus itu. Cobalah, sekali saja buka hatimu. Bukankah tidak baik jika mencintai orang terlalu dalam?
Terima kasih atas cinta yang anda punya untuk saya, terimakasih untuk semuanya. Untuk ketabahan dan keikhlasan anda menerima saya apa adanya. Jujur, saya terlalu bejat untuk anda. Dan saya harap anda mendapatkan wanita yang sama dengan anda, wanita baik-baik pastinya. Terimakasih....maafkan jika saya tidak memilih anda. Kita tetap menjadi saudara kan? anda adalah sahabat saya.
Lanjutkan hidup anda, wahai sahabat. Saya menyayangi anda seperti saya menyayangi teman-teman yang lain.
Untuk remang dan terang :
Saya putuskan untuk tidak menjadikan kalian berdua sebagai sumber "kegilaan" saya, sebab jika saya melakukan "kegilaan" pada kalian, bakal ada yang sakit hati, segi empat emas. Saya care dengan terang, tapi tidak bisa mencintai terang. Saya suka pada remang, tapi saya tidak bisa melanjutkannya. Maka dari itu, saya memilih pergi dan memilih si Biru yang tiba-tiba datang tanpa saya minta. Yang membawa sesuatu untuk saya.
Saya akan bahagia. Pastinya. Bye.....
Saya yakin, si remang bakalan muntah membaca tulisan saya ini. Well, gak apa-apa kali ya? sekali dan untuk terakhir kali muntahlah. Kalau perlu muntah di lapak saya juga boleh. Asal, jangan lupa dibungkus plastik muntahannya dan jangan lupa untuk dibuang.
Maafkan saya,
Saya pergi kali ini atas kehendak sendiri. Kali ini saya tidak akan memohon pada anda untuk tetap berada di sisi saya. Kali ini saya yang memutuskan untuk enyah dari kehidupan anda. Jujur, saya sangat merasa rikuh dengan "cap" sebagai orang ke tiga meskipun (mungkin) anda tidak pernah menganggapnya seperti itu. Hanya saja, saya sangat menghargai wanita anda. Saya tahu benar bagaimana perasaan wanita apabila lelakinya menyukai wanita lain. Karena itu saya putuskan untuk pergi. Sakit. Itu pasti. Dan lagi, saya juga tidak mau melihat dia menyuguhkan status "sayang"nya untuk anda. Saya memang sempat cemburu setengah mati (kemarin) namun tiba-tiba entah ada angin apa, si Biru datang tanpa saya minta. Syukurlah. Paling tidak ada secercah sinar yang bakal membuat hidup saya lebih bahagia, di sini.
Terima kasih atas semuanya. Atas kejalangan yang pernah saya buat pada anda. Atas segala nasehat gila. Atas segala makian mematikan yang selalu anda tujukan pada saya. Atas keremangan yang pernah kita buat, terima kasih.....saya tertarik pada anda, saya menyukai anda. Hanya saja....saya harus sadar, saya orang ke tiga. Dan tidak mudah sekali menjadi orang ke tiga, apapun alasannya orang ke tiga tak pernah benar. Saya, yang pernah datang di kehidupan anda cukuplah menjadi bagian terkecil dari kisah hidup anda. Atau kalau anda begitu jijik pada saya, yah...lupakan dan buang jauh-jauh segala akses yang bisa membuat saya atau anda saling "melihat". Maaf sekali lagi jika saya tidak bisa bertahan dengan keremangan itu. Maafkan untuk semua kesalahan yang pernah saya perbuat pada anda.
Terima kasih banyak. Kembalilah pada kehidupan anda sebelumnya. Berbahagialah. Dan, anda menang. SELAMAT.
Satu kata terakhir untuk KEKASARAN anda sampai detik terakhir saya menulis ini secara baik-baik dan anda malah (seperti biasanya) mengumpat KOTOR, untukmu : FUCK YOU, BABY
Kepada terang :
Dengan berat hati saya harus katakan, saya minta maaf...
Saya sangat tahu benar bagaimana anda mencintai saya, bagaimana anda menyayangi saya. Hanya saja, saya benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa. Perasaan yang saya punya untuk anda adalah remang. Saya mengatakan anda terang, karena saya tahu dengan pasti bagaimana anda menganggap saya. Namun, saya harus berulang kali minta maaf karena menyakiti anda. Saya mohon, berhentilah menyiksa diri anda sendiri. Saya tidak meminta anda untuk melupakan saya, saya tidak menyuruh apapun kecuali tolong jangan siksa diri anda. Maafkan, saya tidak bisa membalas apa-apa. Saya tahu, anda sakit hati atas kelakuan saya. Hanya saja, ya seperti inilah saya. Anda tahu benar bagaimana saya kan? seorang egois dan keras kepala? Saya, wanita ini tidak lebih baik dari wanita yang mencintai anda dengan tulus itu. Cobalah, sekali saja buka hatimu. Bukankah tidak baik jika mencintai orang terlalu dalam?
Terima kasih atas cinta yang anda punya untuk saya, terimakasih untuk semuanya. Untuk ketabahan dan keikhlasan anda menerima saya apa adanya. Jujur, saya terlalu bejat untuk anda. Dan saya harap anda mendapatkan wanita yang sama dengan anda, wanita baik-baik pastinya. Terimakasih....maafkan jika saya tidak memilih anda. Kita tetap menjadi saudara kan? anda adalah sahabat saya.
Lanjutkan hidup anda, wahai sahabat. Saya menyayangi anda seperti saya menyayangi teman-teman yang lain.
Untuk remang dan terang :
Saya putuskan untuk tidak menjadikan kalian berdua sebagai sumber "kegilaan" saya, sebab jika saya melakukan "kegilaan" pada kalian, bakal ada yang sakit hati, segi empat emas. Saya care dengan terang, tapi tidak bisa mencintai terang. Saya suka pada remang, tapi saya tidak bisa melanjutkannya. Maka dari itu, saya memilih pergi dan memilih si Biru yang tiba-tiba datang tanpa saya minta. Yang membawa sesuatu untuk saya.
Saya akan bahagia. Pastinya. Bye.....
Saya yakin, si remang bakalan muntah membaca tulisan saya ini. Well, gak apa-apa kali ya? sekali dan untuk terakhir kali muntahlah. Kalau perlu muntah di lapak saya juga boleh. Asal, jangan lupa dibungkus plastik muntahannya dan jangan lupa untuk dibuang.