bisakah kau katakan padaku
tentang rindu yang menjamur di pelataran menara perasaan?
ah, aku mulai membenci akar-akar cinta
yang semakin menyulur
dan mendaki di tembok-tembok perbatasan
antara rohaniku dan jasmanimu.....
rindu itu candu.
akar perasaku mulai menumbuh cemburu.
membunuh dan menyiksa ubun-ubunku sampai beku.
sebenarnya aku hendak bungkam
dan melegamkannya,
namun apa daya?
perasaku merangsang hebat kepalaku untuk bersuara.
merintihkan sekelompok kalimat jalang tentang perasaan.
ada aroma duka yang menyeruak bebas
ke dalam hidung-hidung penuh nafsu
mengendus wewangian surga
yang muncul di sela urat nadi
langit-langit kenikmatan duniawi
seketikanya pingsan
merintih minta tolong
pada kayu-kayu jati yang mati
0 komentar:
Post a Comment