mungkin saya telah lupa dengan beberapa kisah mereka. namun hal itu
tidak menyurutkan minat saya untuk berjumpa lagi dengan mereka. saya
rindu. sungguh rindu berkunjung ke perpustakaan untuk menghampiri
mereka, para karya sastra angkatan balai pustaka yang sudah saya baca
ketika saya masih berseragam putih biru.
dan sekarang saya bertekad untuk mencari mereka kembali. saya ingin membangkitkan nostalgia zaman saya ingusan dulu, zaman ketika saya mulai jatuh cinta dengan karya sastra yang tidak menye-menye, yang penuh cerita perjuangan dan kehidupan normal orang pribumi di tahun-tahun pra dan pasca perang kemerdekaan. dan beberapa karya sastra yang pernah saya baca adalah ini:
1. Merari Siregar - Azab dan Sengsara: kissah kehidoepan seorang gadis (1921)
2. Abdul Muis - Salah Asuhan (1928)
3. Marah Rusli - Siti Nurbaya (1922)
4. Tulis Sutan Sati - Sengsara Membawa Nikmat (1928)
5. Anak Agung Panji Tisna - Sukreni Gadis Bali (1936)
6. Idrus - Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, kumpulan cerpen (1948)
7. Mochtar Lubis - Jalan Tak Ada Ujung (1952)
8. Ajip Rosidi - Pertemuan Kembali (1961)
9. Ali Akbar Navis - Robohnya Surau Kami – 8 cerita pendek pilihan (1955)
10. Umar Kayam - Para Priyayi
11. Umar Kayam - Jalan Menikung
dan sekarang saya bertekad untuk mencari mereka kembali. saya ingin membangkitkan nostalgia zaman saya ingusan dulu, zaman ketika saya mulai jatuh cinta dengan karya sastra yang tidak menye-menye, yang penuh cerita perjuangan dan kehidupan normal orang pribumi di tahun-tahun pra dan pasca perang kemerdekaan. dan beberapa karya sastra yang pernah saya baca adalah ini:
1. Merari Siregar - Azab dan Sengsara: kissah kehidoepan seorang gadis (1921)
2. Abdul Muis - Salah Asuhan (1928)
3. Marah Rusli - Siti Nurbaya (1922)
4. Tulis Sutan Sati - Sengsara Membawa Nikmat (1928)
5. Anak Agung Panji Tisna - Sukreni Gadis Bali (1936)
6. Idrus - Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, kumpulan cerpen (1948)
7. Mochtar Lubis - Jalan Tak Ada Ujung (1952)
8. Ajip Rosidi - Pertemuan Kembali (1961)
9. Ali Akbar Navis - Robohnya Surau Kami – 8 cerita pendek pilihan (1955)
10. Umar Kayam - Para Priyayi
11. Umar Kayam - Jalan Menikung
0 komentar:
Post a Comment