Malam tak pernah berakhir
Sekalipun pagi telah merentangkan sinarnya
Rasamu tak pernah bermuara
Sekalipun hamparan perpisahan menunjukkan kuasanya.
Sama seperti hujan bertandang di langit sore
Tak sepenuhnya berakhir menadahkan air
Rintik masih menyisa di sela-selanya
Dan diam-diam menyingsingkan lengan
Cinta tak pernah menghentikan langkahnya
Sama ketika angin menepi di perempatan
Diam sejenak mengatur napasnya
Lalu setelahnya lari mengejar mentari
Dan kamu, tak pernah pergi
Sekalipun kata pisah mencuat dari ujung lidah
Sama ketika musafir menepikan kaki di rumah singgah
Duduk sebentar meregangkan lelah
Lalu kembali melarikan diri
Sekalipun pagi telah merentangkan sinarnya
Rasamu tak pernah bermuara
Sekalipun hamparan perpisahan menunjukkan kuasanya.
Sama seperti hujan bertandang di langit sore
Tak sepenuhnya berakhir menadahkan air
Rintik masih menyisa di sela-selanya
Dan diam-diam menyingsingkan lengan
Cinta tak pernah menghentikan langkahnya
Sama ketika angin menepi di perempatan
Diam sejenak mengatur napasnya
Lalu setelahnya lari mengejar mentari
Dan kamu, tak pernah pergi
Sekalipun kata pisah mencuat dari ujung lidah
Sama ketika musafir menepikan kaki di rumah singgah
Duduk sebentar meregangkan lelah
Lalu kembali melarikan diri
0 komentar:
Post a Comment