tertujukan kepada sang pemilik hati putih biru sembilan tahun
lalu, sang pendatang setia alam bawah sadar....kembali padaku sebentar
saja :')
karang dalam batuan insan telaga merah mendadak bungkam.
menangis ia tertikam sentuh tangan.
darah merah mengalir dari dua tiitik sudut mata.
butir halus menyemai penuh gairah dari langit.
menetes perlahan seperti kabut pagi hari.
merintik kecil.
menerjemahkan gundah yang menganga dalam resah.
bersama patung mendadak bisu melucuti malam.
remang jalan mengotori pandangan. setitik cahaya menghilang dari peraduan. ditemani langkah kesah si pengadu. aku membungkuk kecil. memberi ucapan selamat datang kepada para makhluk malam yang bertengger di sudut - sudut jalan. ku senyumi mereka dengan terpaksa. lalu mempersilakan mereka bersandar pada puing - puing runtuhan daun yang baru saja digugurkan oleh penguasanya. sebentar aku melirik mereka. sang kenangan bercakap-cakap satu sama lain. lalu proyektor masa lalu memainkan perannya tanpa diminta.
potongan - potongan syahdu kenangan abu-abu. sekisahan pilu puti-biru. romansa muda berkelebat hebat di depan mata. tubuh menggigil resah. goyah tekukan siku. terbentur lantai marmer taman kota. mata merabun terisikan air mata yang hendak meruah. lalu kemudian menetes dengan satu kedip mata. bibir bergetar. hendak bicara namun tak bersuara. aku mencintai cinta tanpa tanda tanya
berteman sepi. bermusuhkan keramaian. mendadak bungkam alam maya. mendadak beku membatu. kenangan membawa diri melukai emosi. memintakan kembali apa yang tak bisa dikembalikan lagi. satu pinta dalam ruang yang masih tersisa.....
kembalikan kembali kembalian yang belum kau kembalikan....
katamu yang tak akan pernah meninggalkanku menjadi usang.
diam-diam merekam kembali memori yang tertimbun rapi di gudang persembunyian para dewa. terseok menggugah satu-satu puzzle yang berserakan di lantainya. sang makhluk malam tersenyum kecut dan mendatangi. lalu menahan jari-jariku menyisir memori. matanya bicara iba. kesakitanmu telah cukup meruntuhkan energi cinta. kesakitanmu telah cukup menghancurkan kepercayaan pada cinta. tolong hentikan...ku pandang kumpulan memori itu dengan jeli. jejak - jejak bahagia tertata apik di dalamnya. senyuman menganga di setiap potretnya. aku merindukan senyum itu.... jadi tolong kembalikan lagi kembalian itu :'(
karang dalam batuan insan telaga merah mendadak bungkam.
menangis ia tertikam sentuh tangan.
darah merah mengalir dari dua tiitik sudut mata.
butir halus menyemai penuh gairah dari langit.
menetes perlahan seperti kabut pagi hari.
merintik kecil.
menerjemahkan gundah yang menganga dalam resah.
bersama patung mendadak bisu melucuti malam.
remang jalan mengotori pandangan. setitik cahaya menghilang dari peraduan. ditemani langkah kesah si pengadu. aku membungkuk kecil. memberi ucapan selamat datang kepada para makhluk malam yang bertengger di sudut - sudut jalan. ku senyumi mereka dengan terpaksa. lalu mempersilakan mereka bersandar pada puing - puing runtuhan daun yang baru saja digugurkan oleh penguasanya. sebentar aku melirik mereka. sang kenangan bercakap-cakap satu sama lain. lalu proyektor masa lalu memainkan perannya tanpa diminta.
potongan - potongan syahdu kenangan abu-abu. sekisahan pilu puti-biru. romansa muda berkelebat hebat di depan mata. tubuh menggigil resah. goyah tekukan siku. terbentur lantai marmer taman kota. mata merabun terisikan air mata yang hendak meruah. lalu kemudian menetes dengan satu kedip mata. bibir bergetar. hendak bicara namun tak bersuara. aku mencintai cinta tanpa tanda tanya
berteman sepi. bermusuhkan keramaian. mendadak bungkam alam maya. mendadak beku membatu. kenangan membawa diri melukai emosi. memintakan kembali apa yang tak bisa dikembalikan lagi. satu pinta dalam ruang yang masih tersisa.....
kembalikan kembali kembalian yang belum kau kembalikan....
katamu yang tak akan pernah meninggalkanku menjadi usang.
diam-diam merekam kembali memori yang tertimbun rapi di gudang persembunyian para dewa. terseok menggugah satu-satu puzzle yang berserakan di lantainya. sang makhluk malam tersenyum kecut dan mendatangi. lalu menahan jari-jariku menyisir memori. matanya bicara iba. kesakitanmu telah cukup meruntuhkan energi cinta. kesakitanmu telah cukup menghancurkan kepercayaan pada cinta. tolong hentikan...ku pandang kumpulan memori itu dengan jeli. jejak - jejak bahagia tertata apik di dalamnya. senyuman menganga di setiap potretnya. aku merindukan senyum itu.... jadi tolong kembalikan lagi kembalian itu :'(
3 komentar:
tolong kau masukan ini kedalam kegalauanku ya, penggalau
ini nyata ato fiksi ya... galau deh mbak =='
@orang bingung sudah :)
@daiyah dua-duanya :o
Post a Comment