Cerita cinta ini adalah cerita tentang cinta yang tak akan pernah putus meskipun aku memiliki cinta lain. Cerita cinta yang tak pernah meminta balas dan pengakuan. Cerita cinta tulus dan murni dari mereka yang kusebut keluarga.
Bapak, Ibu, dan Kakak yang ada di rumah. Mungkin aku adalah salah satu orang yang susah sekali bicara cinta dengan gamblang di hadapan kalian. Tapi demi apapun aku mencintai kalian dengan sangat. Tak akan ada habisnya cintaku untuk kalian.
Untuk Ibu yang gampang menangis ketika melihatku bersedih, aku tahu bahwa hati Ibu lebih terluka daripada aku. Aku tahu pasti batin Ibu menjerit melihat anaknya kesulitan. Aku tahu semua dari raut wajah dan mata merah yang Ibu perlihatkan diam-diam. Aku merasakannya, Bu. Aku tahu Ibu cemas. Aku sadar Ibu sering memperhatikanku waktu tidur. Tapi Ibu selalu berusaha tegar. Ibu selalu menuturkan bahwa semua akan baik-baik saja. Ibu selalu memberiku semangat bahwa aku bisa bangkit. Ibu adalah wanita hebat, sosok terkuat yang harus kujadikan panutan kelak ketika aku jadi seorang Ibu juga.
Untuk Bapak yang tak pernah menunjukkan keluh kesah di hadapanku, aku tahu Bapak menyimpannya sendiri. Bapak menyembunyikan semua gundah yang anakmu ciptakan demi menjaga perasaanku agar tetap tenang dan tabah menjalani semua cobaan kehidupan. Aku tahu Bapak merasakan kesedihan melihatku jatuh sempoyongan di dunia yang keras ini. Aku tahu Bapak khawatir padaku tapi Bapak tak pernah bilang. Tapi untungnya aku bisa merasakan itu dan mencoba memahami bahwa Bapak adalah figur ketegaran. Terimakasih Bapak.
Dan untuk Kakak yang dingin dan jarang bercerita, aku tahu perhatian Kakak padaku sungguh besar. Kau terlihat acuh padaku tapi sebenarnya diam-diam kau peduli. Kakak tak pernah ragu untuk mengeluarkan uang atau pun tenaga demi aku. Rela menerjang panas dan hujan demi menjemputku pulang. Meskipun kadang kau membuatku jengkel dan berteriak karena kesal tapi aku menyayangimu lebih dari apapun. Aku tahu kalau Kakak adalah orang yang akan maju pertama ketika aku disakiti. Kau akan pasang badan untuk membelaku habis-habisan, seperti kasus itu kan? Terimakasih, Kak.
Kalian bertiga adalah nyawa bagi kehidupanku. Aku tak tahu lagi bagaimana jika aku tak dibesarkan oleh kalian. Cerita cinta keluarga ini terlalu panjang dan tak akan pernah ada akhirnya. Berpuluh-puluh halaman tak akan cukup untuk menceritakan semua hal yang ada di dalamnya.
Bapak, Ibu, dan Kakak terimakasih atas segalanya yang telah kalian berikan. I love you.
0 komentar:
Post a Comment