masih di sudut yang sama. duduk anteng menghadap dinding yang terus membisu ketika ku ajak bercanda. selonjoran di lantai marmer yang tak pernah bisa dingin kecuali musim penghujan tiba. Ah, Surabaya. aku kembali berlindung di balik kota ini, lagi.
terasa mendadak seperti cacat temporal. tidak bisa membaca maupun menulis dalam jangka waktu....yang lumayan lama. entah karena kehilangan 'pegangan' atau karena rasa malas yang menghantam. aku seperti.....hidup segan, mati tak mau.
nyingkrih. menyingkir dari satu komunitas, dari perkumpulan lelakonan...