May 12, 2014

Sebelas

aku melukis kisah. ditemani setumpuk kenangan di sudut ruang. bersama sekumpulan kunang keperakan.
sajakku bertautan. merenda beberapa kejutan yang tak disangka. membuat bibirku meretaskan simpul bulan sabit. lalu kemudian mengalirkan tetes rindu yang mencandu.

aku rindu pada kalam yang sering menidurkanku dalam kelam. rindu pada sebait kalimat malam pengantar mimpi panjang. rindu pada hembusan kata cinta yang membekaskan not - not riang.
aku rindu kisahku yang menggebu di tahunan lalu.


Read more »

May 10, 2014

Laa Tahzan

hari ini, salah satu teman SMA saya menikah. maaf nggak bisa dateng ya neng Arieska. tapi doa saya semoga sampai di sana. barokallahu lakuma wa baroka 'alaikuma wa jama'a bayna kuma fil khoir. aamiin. ah semoga taun depan saya bisa nyusul :)


hari ini ada teman yang bahagia karena menikah dan ada juga yang sengsara karena hatinya patah. hai perempuan, laa tahzan innallaha ma'ana :)


sebenarnya saya ini sangat tidak pandai dalam memperbincangkan masalah seperti ini. saya cuma ngerti, tahu, dan paham seadanya saja. ilmu saya masih sangat dangkal. jadi, jika sekiranya ada kata-kata saya yang kurang pas dan salah ya mohon disempurnakan.


saya paham beberapa hal, namun saya tidak berani mengatakan. saya tidak mau dicap sok menggurui (lagi). saya mengatakan ini karena memang atas dasar pengalaman pribadi. sebenarnya saya ini masih tergolong perempuan yang jika bersedih bisa sangat lebay (berlebihan). namun, sekali lagi saya mencoba untuk mengingat bahwa segala kejadian buruk yang menimpa saya bukanlah tanpa sebab, bukanlah tanpa direncanakan. siapa yang merencanakan? Allah pastinya.


apa yang enak dan nikmat di dunia ini tidaklah sehat. kata laki saya seperti itu. ada yang bilang kalau bersedih, menangis, menjerit, lena beberapa lama adalah kenikmatan. tapi itu tidak sehat, nak.

bahasa gaulnya sekarang adalah galau. ada yang bilang kalau galau itu enak (ini sepertinya saya yang mengatakan deh, dulu. hehe) tapi tidakkah kamu sadar bahwa dengan galau sama saja membunuh hatimu sendiri? yes. saya tahu. kemarin saya sempat galau karena tidak dihubungi lelaki saya. di dalam kepala saya berkecamuk pikiran-pikiran negatif sampai saya tidak bisa tidur. saya mulai lebay dan menuliskan beberapa postingan yang (tentu saja) kata laki saya (mungkin) lebay. tuh kan...galau sama saja mendzalimi diri sendiri. saya lalai.


saya sempat curhat colongan ke laki saya tentang seorang teman yang sedang dekat dengan seorang laki-laki yang.....tetttttt. sensor ya. saya cerita dari A-Z ke laki saya. dan tahukah kamu apa komentar laki saya tentang hubungan teman saya ini ketika saya menyebutkan angka berapa lama si laki-laki pacaran sebelum dengan teman saya? dia langsung nyeletuk:


"kagak bakalan lanjut"
"lho kenapa?"
"orang pacaran udah 7 taun gitu"
"lha kan udah jadi mantan. udah disembuhkan lukanya sama temanku"
"percuma. orang pacaran 7 taun kagak bakalan bisa lupa cuma dengan hitungan bulan. apalagi temanmu pacaran juga baru sebulanan kan?"
"iya"
"nah. mending suruh temanmu berhenti sekarang. orang yang pacaran satu tahun aja kadang butuh waktu tahunan buat move on, lha ini tujuh tahun. gila lah kalau sampai lupa dalam hitungan bulan"
"tapi katanya si laki milih dia"
"nggak mungkin. udah liat aja ntar"


udah lihat saja ntar....
saya sudah lihat. dan apa yang laki saya katakan benar. teman saya putus. such a bad news. ikut sedih.



wahai perempuan tegar yang saya sayangi, adekku yang punya hati luar biasa....jangan bersedih terlalu lama ya nak. ingat, masih ada Tuhan. kamu punya Allah untuk menyerahkan diri. hati kamu itu capek. hati kamu belum siap untuk diisi kembali. jangan gegabah apalagi jika kamu dekat (lagi) dengan laki-laki yang masih punya urusan dengan mantannya. ya. tidak akan pernah bisa lancar hubungan kamu jika masih ada mantan yang membayangi hubungan kalian..


lepaskan. lepaskanlah jika itu menyakitkan. jangan dilanjutkan.



kenapa saya bisa bilang begitu? pengalaman reekkkk. tuh si Adhitya dan Tiara buktinya. nyengnyong lah mereka. saya dekat dengan Adhitya eh ternyata dia masih ada masalah dengan Tiara. ah sudah lupakan. itu masa lalu yang nggak perlu diungkit namun perlu dijadikan sebagai pelajaran buat perempuan-perempuan lain di luar sana termasuk kamu yang jika dekat dengan laki-laki jangan gegabah, tanya dan telusuri dulu apakah dia sudah punya GANDENGAN (emangnya truk?) atau masih punya urusan yang belum kelar sama mantannya.


dan untuk kamu dek yank. tidakkah kamu pernah berpikir bahwa tangismu itu sia-sia saja? sudah berapa laki-laki yang kau tangisi gara-gara ada kunti dan dementor yang mengganggu? kalau sudah tahu begitu mbok ya pelan-pelan give up. jangan ditangisi. kalau kamu memilih jalan buat nangisi mereka terus-terusan, ya hidup kamu bakalan menderita. ingat, bahagia dan tidaknya hidup kamu yang menentukan bukan orang tua kamu, tapi kamu sendiri.


cinta ya cinta. sayang ya sayang. cuma jangan berlebihan (aku sok menggurui lagi).
istirahatkan hatimu. rasanya baru kemarin kamu jatuh dan nangis gara-gara si Scat bingsit itu. eh sekarang sudah ganti dengan si itu. saya sebagai seorang teman, seorang kakak, cuma bisa memberi nasehat. saya tidak pernah melarang kamu untuk dekat dengan siapapun sekalipun saya tahu dia bajinguk kelas teri. saya biarkan saja. sebab saya tahu kamu ini wataknya keras. hampir mirip sama saya. kalau saya melarang, itu sama saja mengajak perang.



pacaran kamu yang menjalani. kamu yang merasakan. saya cuma bisa ngasih doa saja. dan kalau endingnya selalu sama kaya' yang kemarin-kemarin, saya mohon berhentilah. istirahatlah sejenak dari dunia percintaan yang jelas-jelas menyia-nyiakan waktumu itu.


sebagai perempuan luar biasa yang saya kenal, segeralah kembali. jangan jadi perempuan lemah apalagi sampai membicarkan kelemahanmu di hadapan orang banyak. tidakkah kamu berpikir saat kamu mengeluh, merasa menderita, dan terdzalimi kemudian kamu menuliskannya di media sosial itu berdampak buruk pada citramu sendiri? saya pernah ditegur oleh seorang mbak tentang ini.


"eh si ini lho galau mulu. eh si ini ternyata gitu ya orangnya, temperamen, tukang marah-marah, kata-katanya kasar. males ah temenan sama dia"
kamu nggak pernah mikir bahwa orang bakal bilang kaya' gitu ke kamu sekalipun dia adalah orang yang sangat kamu kenal? ayoooo...memperbaiki diri,. mari berproses menjadi perempuan yang baik. nanti, suatu saat nanti kamu pasti tahu apa manfaat jadi perempuan yang sabar.



jangan pernah mengeluh di media sosial, mengeluhlah pada Tuhan. jangan biarkan orang lain tahu bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja. lebih baik curhat secara personal kepada orang yang kamu rasa nyaman sebagai tempat berkeluh kesah (saya sedang mencoba juga melakukan ini. jadi, mari kita sama-sama memperbaiki diri). dan bukankah akan lebih baik jika kita menyebarkan hal-hal positif semacam motivasi dan lelucon-lelucon konyol yang membuat orang tertawa ketika membacanya?



saya sayang sama kamu. jadi saya ngomong kaya' gini. get well soon dear. let's hangout together. let's watch Marmut Merah Jambu. let's laugh. let's burn your memories about those damn fvk men in a minute.













menangislah jika itu sakit, namun jangan menangis terus-terusan. gunakan waktumu dengan bijak. laa tahzan, perempuan.










Read more »

Pejuang Jarak

selamat malam para pejuang jarak. sudahkah kalian berdoa agar didekatkan dengan pasangan yang akan membawamu dalam hal kebaikan? lelaki yang baik akan menuntun perempuannya menjadi baik pula. dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.

kami adalah pejuang jarak yang menjaga hati kami tetap pada tempatnya. kami adalah pejuang yang berjuang demi kebaikan kami dan orang-orang yang kami sayangi. kami berusaha tidak egois. kami berusaha tidak iri pada pasangan-pasangan yang saling bertemu dan menggandeng tangan. bagi kami, perasaan terhadap pasangan kami tidak lebih besar dari perasaan pada orang tua, adek-kakak, dan saudara kami sebelum kami disatukan dalam ikatan yang sebenarnya.

bukan kami tidak serius. kami serius berada dalam jalan yang Tuhan berikan. bagi kami rasa sayang ya rasa sayang, tidak perlu berlebihan sebelum semuanya sah di mata negara dan Tuhan. kami menjunjung tinggi bahasa takdir. oleh karena itu kami tak semenggebu orang-orang pada umumnya ketika jatuh cinta. kami hanya bisa menjaga diri dan memperbaiki diri dalam hal kebaikan.

saya adalah bagian dari pejuang jarak yang sedang belajar merangkak. dari nol saya belajar. dituntun dengan perlahan oleh pejuang yang membuat saya kelabakan di awal perjumpaan.

"saya mau jadi babu kamu asal saya bisa jagain kamu. tidak dibayar pun saya mau. saya sedih kalau kamu begitu. saya akan bahagiain kamu"
"berubah tidak memerlukan waktu seperti katamu. berubah cuma butuh niat"
"kalau ada orang yang bohong sama kamu demi kebaikan kamu, kamu nggak akan marah? janji?"
"andai kamu di sini, saya akan bahagiain kamu. saya akan jaga kamu"

demi dia. demi diri saya sendiri saya akan jadi pejuang jarak. berjuang demi kebaikan saya sendiri. pejuang jarak yang tidak egois, yang memahami kesibukan masing-masing dan menghargai me-time masing-masing. hidup tidak hanya dicurahkan untuk satu orang saja, untuk satu hal saja. kita masih punya orang tua dan saudara kita yang harus kita pikirkan.

jarak kali ini mengajarkan saya akan banyak hal. tentang kesetiaan. tentang kasih. tentang tujuan hidup. tentang keluarga. tentang bagaimana bersikap, dan tentang segala hal positif yang bisa dia bagi ke saya. pengalaman hidupnya yang banyak ternyata membuatnya terlihat luar biasa. memang, manusia tidak ada yang sempurna. kalau saya mencari yang sempurna, saya hanya akan mendapatkan pangeran dari negara Korea seperti Kim So Hyun dan Joo Ji Hoon oppa. mustahil. dan saat dia menerima ketidaksempurnaan saya, kenapa saya juga tidak bisa menerima segala ketidaksempurnaan dalam dirinya?

saya telah berjanji padanya untuk berubah. saya sudah niat itu sejak pertama saya "digodok" olehnya malam itu. percakapan panjang yang membuat saya berantakan.
saya tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepadanya. saya hanya akan menyerahkan diri saya kepadanya. saya akan tunduk dan patuh pada laki-laki yang bisa membimbing saya. ya. saya mau hidup sama dia. saya mau dia nuntun saya. menemani saya. meluruskan saya ketika saya sudah tak berada di jalur yang seharusnya.


maka. perjuangkan apa yang ada di hadapanmu. jaga apa yang sekiranya bisa membuatmu menjadi perempuan yang lebih baik dari sebelumnya. namun jika Tuhan belum menghendaki kebersamaan kami, saya ikhlas. insya Allah saya ikhlas. bukankah segalanya sudah Dia atur dengan bijaksana? saya percaya kalau jodoh tidak akan lari kemana-mana. jodoh akan senantiasa didekatkan dalam hal kebaikan. bukan begitu Aa? dan kalaupun belum jodoh, saya akan terus berdoa dan berusaha agar dia jadi jodoh saya. ehehehe :)

saya memang tidak melihatnya. namun saya seperti diikuti olehnya. dijaganya dari jauh. dan karena itu, saya mendeklarasikan diri saya sebagai pejuang jarak. bagaimana dengan anda? :)


Read more »

(Katanya) Sok Menggurui

saya pernah menyesal. saya menyesal. saya sekarang menyesal.
pernah mengucapkan kata-kata itu dalam hatimu? harusnya pernah ya. sebagai seorang manusia dengan tingkat kesadaran tinggi yang tak pernah luput dari khilaf dan salah, tentu akan mengatakan kalimat itu ketika menemukan kenyataan bahwa dirinya telah berbuat sesuatu yang menyimpang dari jalan seharusnya.

menyesal-lah selagi masih ada waktu. berubahlah selagi masih belum berakhir usiamu. dan bertobatlah sebab Allah menyayangimu.

saya pernah. sering malah. saya sering tersandung, lalu jatuh tersungkur sampai tubuh saya terasa sakit, dan akhirnya saya menangis. tapi kebodohan paling parah yang sering saya lakukan (dulu) adalah ketika saya pernah tersandung di tempat sama, saya selalu mengulanginya. saya nyaman jatuh di tempat itu. saya tidak kapok sampai suatu ketika saya dikaplok (ditampar) oleh seorang asing yang begitu sangat peduli terhadap saya. dan sekarang saya menyesal.

saya bisa (sok) mengatakan banyak hal di sini (facebook) karena pengalaman. saya tidak mau ada perempuan-perempuan yang lena dan terbuai dengan perasaan kepada lelakinya begitu jauh sampai lupa bahwa masih ada Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa yang Maha Menentukan segalanya. saya seringkali merasa nyesek sendiri ketika menyadari betapa gelapnya masa lalu saya. tidak ada hal yang patut dibanggakan dari sana.

bangga pernah pacaran sama cowok paling populer di sekolah?
bangga pernah pacaran sama plaboy kelas teri di kelas?
bangga pernah pacaran sama anak pejabat daerah?
bangga pernah pacaran sama .... sama siapa aja deh.

tidak ada yang bisa dibanggakan dari sana, nak.

tahukah kamu bahwa hati kamu seringkali menjerit ketika kamu jatuh cinta tidak pada waktunya? apalagi kalau kamu sampai berpacaran sebegitu lamanya namun ujung-ujungnya putus. saya tidak mencoba untuk melarang kalian berpacaran, saya tahu percuma saja melakukan itu. jiwa muda, darah muda yang berapi-api sulit dikontrol apalagi di era seperti ini. saya pun sekarang masih pacaran. tapi saya adalah pejuang jarak. itu saja bedanya. saya tidak bertemu dengan pasangan saya apalagi saling wasting time dan money buat kencan dan jalan-jalan. kami masih punya banyak hal yang harus kami selesaikan dulu sebelum waktu untuk berjumpa itu tiba.

di sini, saya bukan ingin sok menggurui. saya cuma mau berbagi pengalaman karena saya sedang belajar menuju kebaikan. saya sedang berproses.
ah, saya jadi teringat seseorang yang pernah saya kritik begitu. saya bilang padanya kalau dia sok menggurui ketika dia bertanya satu masalah krusial tentang hidup saya. hellooooo. kenal saja tidak, buat apa ikut campur urusan pribadi orang?
percayalah, kalimat itu datang dari seorang penganut "egoisme". saya. ya saya itu orangnya. saya egois.

"orang egois, sudah tentu dia pemarah. kalau orang pemarah, belum tentu dia egois"

tahukah kamu, kalau orang egois itu susah menerima kritikan? orang egois sudah tentu dia akan marah ketika muncul sesuatu/seseorang yang tidak dia kenal mulai melancarkan saran dan nasehat. orang egois akan bilang "sok menggurui" "ini hidup saya, ngapain ikut campur segala?" "anda ini siapa? kenal saja enggak. tidak perlu repot-repot deh" "selama apa yang saya lakukan tidak mengambil hak dan menganggu hidup anda, sebaiknya anda diam saja" "blocked"

duh duh aduuh....itu beberapa contoh kalimat yang (dulu) sering saya katakan ketika ada orang yang memberi saya nasehat. hahahaha. betapa gilanya saya kala itu. saya malu lah.

saya bisa mengatakan semua ini karena saya baru saja "dihajar," "dikaplok," "ditampar," oleh orang asing yang begitu mempedulikan saya. lima jam saya "digodok". otak saya diguyur air dingin. nyessssss. ngilunya masuk sampai hati. treatment yang dia lakukan tepat sekali. dia tahu sekali bagaimana cara menghadapi orang egois macam saya. dia tahu bagaimana menghandle perempuan lebay ini. dia tidak menggurui. dia meluruskan. dia mencoba membuat saya untuk kembali ke jalur yang benar. dia tahu kalau hidup saya sedemikian semrawutnya hanya dari beberapa penggal cerita yang saya katakan padanya. hebat bukan?

"kamu tidak akan menderita andai saja kamu nggak milih jalan yang membuat kamu menderita"

percayalah. jika kamu memilih jalan yang benar untuk hidupmu, maka kebahagiaan yang akan kau dapatkan. begitu sebaliknya. kalau kamu berpikir dan merasakan bahwa kamu adalah orang yang paling menderita di dunia itu ya karena kamu salah jalan. mana ada jalan yang benar bikin orang kesasar dan menderita?

lagi-lagi, topik yang paling hangat untuk dibicarakan tentang menderita adalah tentang pacaran dan perasaan. kenapa? karena sebagian besar orang yang (ngakunya) waras merasakan itu. hanya bedanya terletak pada manajemen hatinya. kalau boleh jujur, manajemen hati saya kacau sekali. saya adalah orang yang lebay dalam mendeskripsikan perasaan, saya berlebihan kalau menyangkut perasaan. yap..ujung-ujungnya saya galau. pasti.

sudahlah. nggak perlu wasting time. wasting money. wasting feeling untuk pacaran yang belum jelas arahnya kemana. masih punya Tuhan kan? masih ngaku nyembah Dia kan? masih percaya pada segala ketetapanNya kan? kalau mau pacaran ya silakan, tapi yang wajar-wajar saja. jangan berlebihan apalagi kalau sampai lupa batasan. lupa Tuhan. jangan! saya ini sudah nabung banyak dosa dari pacaran. ya. mana ada ceritanya pacaran itu nggak dapet dosa? tapi, bukankah Allah selalu membuka pintu taubat untuk hambaNya yang ingin kembali ke jalanNya?

oke. dari semua kalimat yang saya utarakan, mungkin komentar pertama yang muncul adalah: ngomong mudah, prakteknya booooook.
ah wis biasa. tapi mungkin komentar lain adalah KAMU INI NGOMONGIN APA, sih? hehehe. maaf, random banget ya tulisan saya ini?

saya cuma mau ngomong kalau suka sama orang, yang wajar-wajar saja (saya juga sedang mencoba). masih ada Tuhan, masih ada Allah. jangan berlebihan, jangan sok memiliki. sebab jika nanti kehilangan akan terasa sakit sekali. dan bagi para pejuang yang di dalam hidupnya tidak pernah ada kamus pacaran, kalian lebih tahu bagaimana men-treatment saudaramu untuk menjadi benar dengan cara kalian sendiri.

saya mohon maaf apabila menulis ini semua. saya cuma mau membagi pengalaman saya. kalau menurut kalian baik, ya monggo diambil sisi baiknya. tapi kalau menurut kalian saya ini sok menggurui ya abaikan saja kalimat-kalimat saya. beres kan? gitu aja kok repot? :)

sebenarnya semua hal yang saya bicarakan ini saya ambil dari orang asing yang dulu saya katai "sok menggurui" yang akhirnya membuat saya luluh dan jatuh. yang sampai pada akhirnya saya harus bilang ke dia "saya bersedia (jika) jadi istri kamu"





teruntuk lelakiku yang luar biasa, yang berada jauh di sana....saya yakin kalau apa yang kamu katakan pada saya tidaklah akan menjadi sia-sia, saya orang yang punya tingkat kesadaran tinggi. saya taubat. saya juga sudah berjanji sama kamu untuk tidak lagi memelihara sisi egois yang dapat merusak  hidup saya sendiri. saya mau merubah apapun dari dalam diri saya yang sekiranya itu buruk sekali di mata kamu. saya ingin menjadi perempuan yang pantas jika diizinkan Allah untuk menjadi pendamping hidup kamu.

apa yang kamu katakan pada saya memang benar semua...... bahwa untuk berubah, orang tidak butuh waktu, tapi dia cuma butuh niat. dan saya sudah berniat.










perempuan akan benar (baik) jika dipegang oleh laki-laki yang benar (baik) pula.




Read more »

May 8, 2014

Hai Laki

hai laki, perempuan ini sedang galau. hatinya kelaparan kurang makan kasih sayang. perempuan ini dijamu rindu yang tak berkesudahan. dia bilang, dia klepek-klepek sama kamu sampai sebegitu gilanya. ah logika, sedang maen kemana kamu nak?

boleh bicara lebih? harusnya boleh lah ya.

perempuan ini seperti kehabisan oksigen. megap-megap seperti seekor nila yang beberapa saat dilepaskan ke udara. kamu, ya kamu oksigennya. beberapa hari ini kamu menghilang entah kemana. sibuk? ya perempuan ini sangat tahu bahwa kau sibuk. tapi tidakkah kau berkeberatan untuk memberikan sepatah dua patah kata untuk mengabarkan bahwa kau baik-baik saja? katamu tak ada pulsa? bukankah ada internet yang bisa digunakan untuk membalas pesan? yep. pesan perempuan ini cuma di-read doang. ngenes bukan kepalang.

well. perempuan ini kebingungan. sungguh.

perempuan ini masih akan terus mengeja banyak kata untuk melampiaskan rindu yang tak tahu akhirnya ada dimana. suaramu kemarin malam sebenarnya sudah lumayan menggelontorkan rindu yang sudah uring-uringan sejak beberapa waktu lalu. hanya saja, perempuan ini sepertinya menangkap aura mistis dari suaramu yang memenuhi telinganya. nadanya beda. tauk ah gelap. perasaan perempuan memang terkadang lebay dalam menafsirkan.

hello...perempuan ini tidak marah. serius. perempuan ini hanya khawatir karena pesan-pesannya cuma di-read doang. sudah itu saja. kalau memang sedang sibuk, ya sudah. tapi kalau nakal atau.....ah jangan. kau tidak seperti itu.

jangan khawatir, perempuan ini sudah tidak nakal. perempuan ini sudah tunduk dan patuh pada segala janji yang dia buat kepadamu malam itu. serius. perempuan ini kalau sudah sayang sama orang, bakalan benar-benar nurut. ini serius. perempuan ini sih tipenya emang menye-menye dan terkadang lebay dalam mendeskripsikan perasaan. tapi, dia setia *uhuk*

"orang egois sudah tentu dia pemarah. orang egois itu, kalau apa yang diinginkan nggak dituruti, dia pasti marah"
tidak. tidak. perempuan ini tidak mau egois. perempuan ini tidak akan marah. ngambek iya.
"apa beda marah sama ngambek? sama aja"
tidak. tidak. perempuan ini akan sabar. perempuan ini kuat. perempuan ini tahan banting dan tidak akan menangis. serius. janji.




Surabaya, 8 Mei 2014.
tertanda, perempuan yang sedang dilanda penyakit malarindu.





Read more »

Kamu Dimana?

merasa sepi. kesepian tertidur di atas tumpukan jerami di padang berhektar-hektar. di langit timur sana ada Venus yang berkedip-kedip sendirian, seperti dia. ada jeda yang membuatnya merasa tiada. hidup segan, mati tak mau. begitu.

*

bolehkah dia mengaduh? ada resah yang mendadak buncah. memecah damai yang telah didapatnya berminggu-minggu sebelumnya. ada rasa takut yang mengiba pada kejadian-kejadian yang membuat janggal harinya. ya. ada yang tak beres dengan semuanya.

jam dua belas terpejam. jam dua terbangun tanpa heran. sudah biasa. ya. sudah biasa jika Tuhan membangunkannya di jam-jam tak sewajarnya. entah karena disuruhNya berdoa atau cuma melongo saja setiap harinya.

perempuan itu tergeletak lusuh seperti pakaian-pakaian yang sembarangan dia lemparkan di lantai kamar. di atas pembaringan yang menidurkannya cuma dua jam matanya berkilat, ah bukan berkilat namun berkaca. ah tidak. bukan berkaca, hanya sedikit buram karena sorotan layar telepon genggamnya. jika saja lampu seukuran 20 watt itu menyala, mungkin akan ketahuan kalau matanya sayu. wajahnya bengkak. bukan wajah, namun matanya yang bengkak sebelah karena digigit gelisah (?)

ada apa dengan perempuan itu?










dirabanya telepon genggam yang tergeletak di sisinya. tidak ada panggilan. tidak ada pesan. tidak ada tanda-tanda kehidupan. tidak ada apapun.




bammmmm.
mendadak rasa takut berkecamuk.
jiwanya mendadak kosong. ruhnya menggelinjang hilang. separo kesadarannya berlari entah kemana lagi. selongsong tubuh tanpa ruh terdiam di atas gelisah.

mau menangis? sialan. perempuan itu menyimpan kembali air matanya. diingatnya kembali pesan laki-laki yang kini sedang dirindukan.
"kau harus berjanji padaku, jangan nangis lagi...."
"....nangis boleh, asal nangisin drama korea saja"

sial. sial. sial. perempuan itu merasa ditikam rindu dengan sangat dalamnya. ingin berteriak dan melengkingkan suaranya sampai habis. ingin dikatakan pada lelakinya kalau dia sedang tidak baik-baik saja. kenapa dirinya merasa ditinggalkan? mendadak merasa kesepian. mendadak seperti tubuh tanpa ruh. ah....aku lebay.











"sayang, kamu kemana? kamu dimana?" :'(
Read more »

May 7, 2014

(Jika) Ini Memang Terbaik

suara Pasha Ungu sayup-sayup terdengar dari sudut ruang. sound system mungil itu dibesarkan volumenya. maksimal hingga lagu itu memenuhi ruangan. lagu lawas yang sudah puluhan kali diputarnya sejak sore tadi mengalun bebas. tidak ada keinginan untuknya mengganti lagu apapun. yang dia mau, sekarang hanya lagu itu yang boleh terdengar di telinganya.

beberapa linting kretek yang berhasil dilintingnya dengan sisa tenaga dan peluh yang mengalir di pelipisnya akhirnya berjejer di atas meja. ditemani sebotol bir yang entah mereknya apa dan sekantong kresek krupuk bakar yang dibelinya dari warung sebelah. tembakau asli yang dibelinya dari pucuk gunung beserta kertas klobotnya sudah berusia bulanan. baru sekarang dia bisa mengeluarkannya ke ruangan yang biasanya dia gunakan untuk berbagi cerita.

di tengah ruangan itu hanya ada lampu berwarna emas dengan daya lima watt saja yang menerangi tubuhnya yang tengah membungkuk menelusuri benda-benda yang tergeletak malas, yang baru saja ditinggalkan oleh pemiliknya. matanya mulai sayu. dadanya mendadak sesak. ada nyeri yang menjalar tanpa henti.

kretek, bir, krupuk bakar ini sama sekali tak matching. harusnya, kretek, bir, dan perempuan bergincu merah muda yang biasanya menemaninya kala suntuk tiba adalah kesatuan sempurna yang mewarnai harinya.

"aku mau pulang!" seru perempuan itu tiga jam yang lalu ketika hujan mengguyur pekarangan yang ditanami rumput-rumput liar.
"kau mau pulang kemana?" laki-laki itu mencengkeram erat lengan perempuannya.
"pulang ke rumahku!" jawabnya sengit.
"bukankah aku adalah rumahmu?" tanya laki-laki itu penuh amarah.

"kau tidak pernah menjadikanku sebagai rumahmu, jadi bagaimana bisa aku menjadikanmu sebagai rumahku?"

tangannya yang besar tengah mengayun di udara, hendak menampar pipi yang seringkali dielusnya sesaat sebelum gelegar guntur membuat perempuan itu menjerit ketakutan.

perempuannya terduduk seketika. kedua tangannya membungkus telinga. lengkingan kecil keluar dari bibirnya. seketika tangan lelaki itu kembali diturunkan dan tanpa aba-aba dia memeluk perempuannya, lalu mengelus rambut sebahunya.






perempuan itu terbata. mulai mengeja kata yang tengah disimpannya sejak lama.

"aku melakukan semuanya dengan segenap hatiku. telah kukorbankan rasaku. banyak air mata yang kujatuhkan hanya untuk menunggu sesuatu yang ternyata tak bisa kutunggu lebih lama lagi"

"tahukah kamu bahwa kita adalah sepasang koma yang terbelenggu oleh semacam keinginan untuk tidak beralih dari tempat nyaman kita berdua? dan tahukah kamu bahwa itu menyakitkan bagiku sebagai seorang perempuan yang mendambakan kepastian?"

"sempatkah kau menyadari bahwa kita hanyalah sepasang kode yang sama-sama tak pernah jemu memberi isyarat rasa yang cuma kita saja yang bisa membacanya? dan apakah kau akan terus berada dalam posisi seperti itu?"

"kita adalah sepasang makhluk yang sering bertukar rindu tapi tak pernah saling mengeratkan perasaan secara gamblang. pernahkah kau berpikir untuk sebentar saja mengatakan bahwa kau menginginkanku? mencintaiku mungkin?"






"dulu aku bahagia saja bertindak sebagai koma yang setia menunggu jika suatu ketika kau kau menginginkan kita berhenti sebagai titik yang pasti. kau lelaki, seharusnya kau tegas dalam hal ini"

"dulu aku rela saja berlakon sebagai perempuan yang diam-diam mendambamu dan berharap kau menginginkanku untuk selamanya berada di sampingmu"

"dulu....semuanya dulu. dan aku tidak bisa terus - menerus membodohi logikaku dengan perasaan seperti itu. aku hengkang dari tempat ternyamanku denganmu. sekarang aku mau pergi ke tempat dimana kutemukan kenyamanan, dimana kutemukan kasih sayang yang tak kutemukan ketika bersamamu"

"aku telah jatuh dan menjatuhkan diriku kepada laki-laki itu. aku mencintainya dengan segenap jiwa dan ragaku. aku....ingin menjadi pendamping hidupnya"

lelaki itu menarik tubuh perempuannya untuk menjauh dari tubuhnya. dilihatnya perempuan itu dengan seksama. tidak ada ketakutan. ketegasan terpampang jelas di matanya. suaranya mantap namun terdengar getaran saat menyampaikan.

ada amarah yang mulai membuncah. ada rasa tidak rela yang melingkupi hatinya. namun....


"jalan kita tak pernah bisa melurus pada satu titik tujuan bersama. jalan kita berkelok-kelok tajam...."
"....aku telah berhenti. aku telah sampai di titik. jadi kapan kau akan melakukannya juga?" kata perempuan itu lagi, sambil menenggelamkan wajahnya yang penuh air mata ke dalam dekapan lelaki yang satu tahun ini disayanginya.


bayangan perempuan itu menangis masih menempel jelas di sudut matanya. ketidakberdayaan untuk memintanya tetap tinggal membuat ulu hatinya terasa sakit luar biasa. perasaan yang selalu dijaganya ternyata menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. mungkin dia egois. mungkin dia hanyalah pecundang yang tak pernah bisa mengungkapkan perasaan kepada perempuan yang jelas-jelas punya perasaan lebih padanya. harusnya dia katakan "tidak" ketika perempuan itu mendekat ke dalam hidupnya. harusnya dia membentengi hubungan mereka berdua agar tak sampai melukainya. harusnya. namun keinginan untuk dekat dengan perempuan itu juga tak bisa dia bantah sekalipun di dalam hidupnya ada perempuan lainnya.

namun lagi-lagi lelaki itu sadar bahwa luka yang dia torehkan pada perempuan itu jauh lebih besar daripada rasa bahagia yang sering dia bagi dengannya. luka yang membuat perempuan itu menangis seperti orang gila di kereta.

bibirnya tak pernah bisa mengungkapkan bahwa dia ingin perempuan itu tetap bersamanya. segala rasa berkecamuk jadi satu. benar. mungkin dirinya adalah egois yang cuma mementingkan perasaannya sendiri. dia tak pernah bisa mengatakan dengan gamblang bahwa dia...menyukainya (?)

kesedihan jelas tergambar di wajahnya. pun bahkan sebotol bir yang tinggal sepertiga itu tak mampu mengusir rasa rindunya pada perempuan yang beberapa jam lalu meninggalkannya demi mendapat bahagianya. bukankah dia harus bahagia ketika melihat perempuan itu akhirnya menemukan orang yang dicintai dan mencintainya dengan tulus? harusnya dia bahagia namun di hatinya seperti ada raksasa yang menginjak-injak sesukanya. ada bagian dalam dirinya yang tiba-tiba hilang entah kemana.

"(jika) itu memang terbaik, maka kulepaskan dia pergi menjemput kebahagiannya sendiri. bukankah selalu ada ruang tersendiri bagi mereka yang punya rasa di dalam hatinya. aku yakinkah diriku bahwa sebenarnya cerita kami tidak pernah mati. aku harus ikhlas demi melihatnya bahagia. tapi fvck. sial.....aku sakit" lelaki itu menendang kaki meja hingga botol bir yang tinggal sepertiga itu oleng dan jatuh ke lantai.







"bahagiakan perempuan yang dari dulu ada untukmu, yang itu bukan aku"
"mbak...."
"jika hubungan kita kemarin adalah kesalahan, maka satu hal yang sama sekali tidak pernah ku anggap salah....aku (pernah) mencintaimu"




Read more »