September 30, 2011

Aku Merindukanmu

Aku merindukanmu seperti pagi merindukan mentari

Elang, namanya Elang, lelaki itu namanya Elang. Lelaki luar biasa itu adalah Elang. Matahariku itu adalah Elang.

Pagi sekali aku telah berada di koridor kampus. Sepi, suasana masih sepi. Hanya ada aku dan beberapa OB di sana.
Lalu aku bergerak perlahan. Memulai untuk mengacak-acak memoriku dari area wifi yang sering kami gunakan, di depan kursi duduk keramik hitam yang di bawahnya pernah kami coret-coret itu aku menunduk. Mencari coretan tangan jahil Elang yang pernah dibubuhkan di sana. Dan aku menemukannya. Masih jelas. Masih bisa terbaca mata normal manusia...

"Elang Sadewa & Narinda Putri"

Aku tersenyum getir. Namamu masih di sana, Lang. Dengan gontai aku melangkah pergi meninggalkan satu memori. Lalu aku mendongak ke arah langit - langit depan ruang dosen, aku bergumam "kau di sana Lang?"
Menaiki anak tangga dekat kantin, bayanganmu berkelebat, aku sering mendapatimu terduduk di sana, sekedar untuk mengambil gambar orang-orang atau sekedar untuk duduk santai mengamati orang yang lewat.

Aku melewati kelas pertama kita. Semester satu kita sekelas. Masih ingat bagaimana caramu berkenalan denganku ? kau berpura - pura menabrakku sehingga membuat kalkulatorku rusak. Aku bisa merelakan kalkulator butut itu hancur hanya saja kau bersikeras untuk memperbaikinya agar kau bisa berkunjung ke rumahku. Aku menggeleng tak percaya pada tingkah konyolmu waktu itu. Dan setelah itu kau rutin berkunjung ke rumahku bahkan sebelum kau benar-benar tahu berapa nomor handphoneku.

Ku naiki tangga dengan pegangan besi yang sudah mengarat itu. Satu per satu anak tangga ku naiki dengan sangat pelan, mencoba mengorek banyak memori yang sering kita goreskan di sana. Telah sampai aku pada loteng teratas, lantai 7. Di sana adalah tempat favoritmu, favorit kita ketika malas untuk masuk kelas, favorit kita untuk bermain UNO, bercengkerama dengan angin yang membuat rambut kita berantakan. Di sanalah kita pernah melukis masa depan, menggambar impian, menulis harapan. Dan di salah satu bagian pagarnya kau menulis sesuatu untukku. Aku ingat bagaimana kau memintaku untuk menutup mata saat kau menuliskannya. Kau takut atau malu lang ? Aku hampir tak mengenali tulisanmu karena telah lama tergerus panas dan hujan. Namun, aku masih bisa tahu dengan pasti bahwa itu tulisanmu, tulisan seorang Elang.

"bukan cinta yang membuat kita hidup. tapi hidup lah yang membuat kita cinta"

Setelah membacanya dadaku bergemuruh, kesakitan. Aku telah menahan ini dari tadi. Aku telah mencoba untuk tidak menangis seperti apa yang telah ku janjikan padamu. Hanya saja, kali ini benar-benar sulit Lang. Ini setahun kau pergi. Setahun tak pernah lagi ku temui kau di kampus, di rumahku, dan di semua tempat yang sering kita kunjungi, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu.
"Lang, apa kabar ?" Aku terbata, bibirku bergetar, aku menangis sesenggukan di sana. Aku terduduk, menyandar bahuku ke tembok. Aku tak bisa menyangga tubuhku sendiri. Aku jatuh.

"Lang, andai....." tenggorokanku sakit menahan ini, dadaku terguncang seperti setahun lalu saat kau pergi meninggalkan dunia kita dan membiarkanku menangis sendiri di loteng ini. Dan tanganku gemetar sendiri saat hendak menuliskan kalimat dalam tembok yang pernah kau gunakan untuk menulis kalimat tadi.

"aku merindukanmu seperti pagi merindukan mentari"



Read more »

Kamu Ketahuan

Selingkuh itu menyakitkan bukan ?

Sore itu aku sedang duduk berdua dengan teman kuliahku di salah satu restoran cepat saji di sebuah mall. Sedang asik menikmati segelas besar jus apel tiba-tiba saja Andri, temanku itu memukul-mukul bahuku. menarik-narik kemejaku.
"hm....apa sich Ndri?" tanyaku tanpa mengalihkan mataku dari jus apel yang sedang aku sedot.
"ituuu Dit....itu...." kata Andri sambil menggebrak-gebrak meja. Seketika aku mendongak melihat temanku itu.
"apa sich?" Aku melihat Andri sedang mengamati sesuatu jauh di seberang sana, kepala dan tubuhnya masih berputar sembilan puluh derajat. Karena penasaran akhirnya aku mengikuti dia. Glek. Aku tersedak jus apel. Mataku mendelik tak percaya. Sialan. Umpatku tiba-tiba. Lalu aku ikut menggebrak meja juga.

"Dit, itu Ical kan ?" tanya Andri memastikan. Aku ambil paksa tas selempangku yang tergeletak di kursi sebelahku lalu segera berdiri hendak mendatangi Ical, pacarku dan gandengannya. Namun, ditariknya lenganku oleh Andri.
"jangan Dit!" cegahAndri.
"kenapa Ndri ? tuh cowok sialan banget. Musti aku kasih pelajaran tuh mulut. Ngomongnya tadi mau nganterin nyokapnya belanja, terus batalin acara nonton yang udah aku plan sejak seminggu kemarin. Archhhh pengen aku gampar tuh orang, pengen aku bunuh tuh sekarang" saking gemasnya aku acak-acak sendiri rambutku dan aku menjerit-jerit kesetanan di sana.
"stop. dilihatin banyak orang tuh Dit" Andri cengengesan sambil menarik lengankukarena memperhatikan sekeliling yang mungkin melihatku sebagai gadis yang aneh.
"biarin" aku merengut.
"Ikuti aja yuk Dit" Andri menyarankan. Aku berpikir sebentar, lalu mengangguk.

Aku bisa melihatnya dengan jelas bahwa Ical sedang bersama seorang cewek. Dan sialnya itu cewek lebih tinggi, lebih cakep, lebih seksi dari aku. Aku membatin resah, "jadi selama ini Ical selingkuh?" aku menahan napas, berharap bahwa cewek itu adalah sepupunya, saudaranya, atau keponakannya. Semoga. Namun, pikiran itu buyar saat ku lihat cewek itu bergelayut manja di pelukan Ical. Archhhh. Pranggggg. Pecah hatiku berkeping-keping. Aku diselingkuhin :'(

Mereka masuk ke toko sepatu cewek. Aku memperhatikan dengan seksama. Andri yang berada di sebelahku menggerutu saat harus menguntit mereka di dalam toko baju dalam wanita "Dit, gak ada tempat menguntit yang lebih nyaman dari toko yang isinya baju-baju cewek kaya' gini?" Aku mengacuhkan perkataan Andri dan tetap fokus apa yang sedang aku lihat. Andri melirik kiri-kanan, memperhatikan pelayan toko yang sedang memperhatikan kami juga.

Lalu mereka keluar dengan menenteng satu tas belanjaan. Archh....Ical membelikan sepatu untuk cewek itu. Miris. Aku merasa cemburu. Sedih sekaligus gemes, geregetan dengan Ical. Aku pukul-pukul sendiri telapak tanganku, melakukan pemanasan untuk nanti.
Dan mereka berjalan lagi. Segera ku seret lengan Andri yang masih kebingungan ditanya ini itu oleh pelayan toko yang tadi aku jadikan tempat mengintip. Aku seret paksa Andri untuk naik eskalator. Berlagak seperti seorang detektif, Andri memasang kaca mata hitamnya, sedang aku memakai masker yang biasa aku pakai untuk naik sepeda motor.
Di depan kami mereka tanpa ragu saling cipika-cipiki. Asem....panas hatiku, aku marah. Seumur-umur pacaran dengan Ical gak pernah tuh dia cium-cium aku di depan umum kaya' gitu.

Mereka berbelok ke bioskop. Langkahku terhenti saat melihat poster film yang ingin sekali aku tonton dengan Ical hari ini. Hiks hiks.
"hei, kok berhenti? Yuk masuk..." Suara Andri mengagetkanku, segera diseretnya lenganku untuk masuk ke dalam bioskop. Mereka menghilang. Gawat. Aku celingukan ke kanan-kiri. Mengamati setiap pengunjung yang ada di sana. Dan tiba-tiba saja aku melihat sekilas bayangan Ical dan cewek itu masuk ke studio 3, tempat film yang ingin aku tonton itu diputar. Tanpa basa-basi Andri langsung melesat ke tempat penjualan tiket.

Ruangan itu sudah gelap. Sehingga tak ada yang tahu kedatanganku dan Andri. Aku harus berterimakasih pada Andri, sebab berkat keahliannya dalam bicara aku bisa tahu tempat duduk Ical, dan aku sekarang berhasil duduk tepat di belakang kursi Ical.
Sepanjang film diputar, mereka berdua lengket macam perangko dan amplopnya. Panas. hatiku panas. Ingin sekali aku cakar wajah itu cewek dan gampar itu wajah Ical yang baby face. Wajahnya aja baby, tapi kelakuannya babi.
Dua jam itu begitu lama. Kau tahu bagaimana rasanya saat melihat cowokmu sedang jalan berdua dengan cewek lain, lalu berpelukan, ciuman macam gitu di depan matamu sendiri ? sumpah, aku ingin menangis saat itu juga. Namun Andri melarangku.

Lampu studio sudah menyala kembali. tanpa aba-aba aku menghampiri Ical. Aku bisa melihat kekagetan yang terpancar dari matanya, wajahnya juga. Seketika dia gugup.
"eh, ada Ical....sama siapa yank?" aku berbasa-basi.
"ehm...ini....ini sama...sama saudara..." Ical melirik gusar ke arah cewek yang diam saja, mungkin takut dengan taring gigiku yang telah keluar.
"saudara? sama saudara ciuman ?" tenggorokanku tersedak, air mataku telah menetes tanpa aku minta.
"ehm....." Ical tampak bingung. Dia tak berani menatap mataku.
"kenapa gak berani menatapku Cal? kamu bohong kan? kamu jahat ya Cal, jahat" aku sesenggukan di depannya

"sorry ya Dit....."
"sorry?" plakkkkkk. Aku menampar keras pipi kiri Ical sampai memerah.

"apa-apaan sich Dit?" tanya Ical kesakitan.
"selingkuh kan ? tadi bilangnya mau nganterin nyokap belanja. oh...ini nyokapmu ? jadi muda gini ya Cal?" aku melirik ke arah cewek di samping Ical yang kebingungan.
Ical tampak malu. Sekarang mimik wajahnya berubah. Bukan lagi takut. Aku bisa melihat matanya berkilat, marah. Ical menatap cewek di sebelahnya.
"kita putus Dit" ucap Ical tanpa basa-basi, tiba-tiba yang membuat kepalaku terbalik, membuat perutku mual, dan aku hampir jatuh jika saja Andri tidak mencengkeram lengan kiriku kuat-kuat.
Tanpa kata-kata lain lagi, Ical pergi begitu saja meninggalkanku yang telah jatuh tersungkur ke lantai. Lalu aku menangis histeris di sana. Office boy yang telah berdiri di beberapa meter di depan kami diminta Andri untuk menunggu sebentar.



Dan tak selamanya pacaran bakal lancar-lancar saja, yang nikah saja bisa selingkuh. lantas bagaimana dengan yang masih pacaran??



Read more »

Like A Star - Taeyeon & The One

[Taeyeon]
sesang eoneu gose geudae sumdeorado
naneun geudael chajanael suga isseoyo
geudaega eopdamyeon
geudaega eopdamyeon
nae simjangeun ttwiji anheunikka

sarangira guji malhaji anhado
maeumeuro naneun al suga itjyo
geudaeman itdamyeon
geudaeman itdamyeon
amugeotdo nan pillyo eomneunde

You are my everything to me
You are my everything to me
haneurui byeolcheoreom hwanhage bichwojuri
geudaeneun namanui sarang
yeongwonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo

[The One]
geu mueotgwa bigyohal su isseulkkayo
geu mueotgwa bakkul suga innayo
geudaeui sarangeul
geudaeui maeumeul
geu nuga daesin hal su innayo

You are my everything to me
You are my everything to me
haneurui byeolcheoreom hwanhage bichwojuri
geudaeneun namanui sarang
yeongwonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon na chungbunhaeyo

ibyeolhaneun il eobseulgeoeyo
geudaeege sangcheojuneun il
nunmul heullige haril na eopdorok

[Taeyeon]
You are my everything to me
You are my everything to me

[The One]
uri byeonchimayo
sewori heureundaedo
geudaeneun namanui sarang
yeongwonhan namanui sarang

[Together]
uri saranghaeyo
seulpeum eomneun sesangeseo uri...

TRANSLATION

[Taeyeon]
Where ever you are hiding
I can find you
If there were no you
If there were no you
Then my heart would stop

Even if you don’t say “Love”
I can feel with my heart
If you are here
If you are here
I don’t need anything

You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you

[The One]
Can it be compared with anything else
Can it be exchanged with anything else
Your love
Your heart
Who can replace you

You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you

We will never part from each other
Anything that will hurt you
Nothing that will cause tear will happen

[Taeyeon]
You are my everything to me
You are my everything to me

[The One]
Let’s not change
Even as time goes by
You’re my only love
Forever my only love

[Together]
We love each other
In a place without sadness...
Read more »

You're My Everything to Me

Bersamamu adalah waktu terbahagiaku....

Tak pernah dia sebahagia ini. Menikmati tiap tetes hujan di bawah teduh halte bersama seorang yang begitu dia sayangi. Wajahnya merona tiap kali Rio membenarkan jaket yang dipakai Willi. Mereka seperti sepasang remaja SMA yang sedang dimabuk asmara. Setiap laku masing-masingnya menimbulkan rona merah jambu di wajah mereka. Pun ketika Willi tiba-tiba merangkul bahu Rio. Saling tatap. Lalu tersenyum memalu. Sungguh, mereka tak menyadari hadir orang lain di sana. Sebab yang mereka tahu, dunia milik mereka saja. Biarkan saja, ini dunia kami berdua. Kalian menyingkir saja. Batin keduanya bicara hal yang sama.

Dan hujan menghentikan guyurnya. Di bawah bekasnya mereka bergandeng tangan. Menyusuri kompleks perumahan Willi. Sedang satunya bersiul dan satunya tersenyum-senyum geli melihat tingkahnya sendiri.
"Rio, umur kita berapa ya?" tanya Willi tiba-tiba.
"kamu dua puluh lima Will, aku dua puluh enam" jawab Rio singkat tanpa tahu maksud pertanyaan Willi.
Dan Willi pun terkekeh, menutupi mulutnya karena tawanya hampir meledak. Rio menoleh, mengamati wajah kekasihnya. Heran. Bingung. Apa yang lucu ?
"kok ketawa Will?" Ternyata Rio tidak menyadari sama sekali.
"kita seperti ABG ya Ri?" jawab Willi sambil berjalan mundur di depan Rio tanpa melepas gandeng tangannya.
"kok bisa ? kita kan udah....." belum sempat meneruskan kalimatnya, Rio pun tiba-tiba tertawa lebar sampai putih gigi timunnya terlihat jelas, matanya menyipit, alisnya bertubrukan.
"hahahaha, ketawa Ri? tahu apa yang aku maksud?" Willi menunjuk hidung bangir kekasihnya.
"iya, aku tahu kok.." Dan tiba-tiba saja Rio meraih pinggang Willi. Menyuruknya ke dalam pelukannya. Menekan sampai Willi merasakan napas hangat Rio mengembun di depannya. Willi kaget sekaligus bingung dengan adegan tiba-tiba itu. Berusaha melepaskan diri namun pelukan Rio semakin kuat.
"biarkan seperti ini, Will. biarkan saja. Mumpung sepi. hehehehe" ucap Rio sambil mencium kepala Willi. Dan Willi pun akhirnya merapatkan pelukannya. Dilingkarkannya kedua tangan ke pinggang Rio. Merasakan hangat tubuh Rio di sela udara sekitar yang masih dingin setelah hujan tadi begitu nyaman. Menyandarkan kepalanya ke dalam dada bidang Rio begitu tenang.

"aku mencintaimu Will. aku mencintaimu seperti dulu aku menembakmu di depan teman-teman sekelasmu. masih ingat bagaimana wajahmu merah seperti udang rebus itu ? aku tergelak sekaligus senang saat tahu kau juga mencintaiku. kau tahu Will, kita sudah bersama sepuluh tahun namun cintaku padamu tak berkurang sama sekali, bahkan sekarang aku lebih cinta padamu, sangat mencintaimu"
Willi terdiam mendengarkan perkataan dan pengakuan Rio. Willi senang, wajahnya panas. Senyum tipis bertengger di bibirnya.

"You're my everything to me. You're my life. You are the most beautiful gift I've ever had. Stay with me please. Don't try to go because I would die. I love u. Will you marry me dear?"
Willi mendongak, memperhatikan bibir Rio yang masih berucap. Willi terkejut mendengar kalimat terakhir Rio. Dilihatnya mata bulat Rio yang bening. Ada kesungguhan di sana.
"Rio......" Willi terharu, air matanya menetes.
"mau gak ?" Rio mencoba menggoda Willi, "kalau gak mau ya gak apa-apa. aku bisa nyari wanita lain" dan Willi pun mencubit lengan Rio, "Aduh....." Rio meringis kesakitan.
"kok nyubit sich?"
"salah sendiri kok nakal" Wilii menekuk wajahnya, berpura-pura marah.
"only you....only you...." ucap Rio dan Willi pun tersenyum kembali.
"Can I answer that tomorrow?" ditatapnya mata Rio dengan penuh permohonan.
"No. I want now. I give you ten seconds to answer. One...two...three..."
"kok cuma sepuluh ?" Willi memberontak, namun Rio mengacuhkan
"four....five....six" Rio berpura-pura tak mendengarkan protes Willi
"Rio......."
"seven....."
"iya deh iya"
"eight..." dan Rio tersenyum menang.
"hm......" Willi sedang berpikir, memainkan matanya kemana-mana selain ke wajah Rio tentunya.
"hm ??? itu jawabnya ?" Rio mengangkat alis. Lalu tiba-tiba Willi merenggangkan pelukannya. Semakin renggang dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh Rio. Rio bingung dengan sikap Willi, namun dibiarkannya saja gadisnya itu melepaskan pelukannya. Dan tiba-tiba saja Willi bergerak mundur, mundur, dan semakin menjauhi Rio.
"will....." Rio mencoba memanggil Willi yang sekarang telah berdiri sekitar lima meter di depannya. Willi tetap diam dan malah membalikkan badan.
"will..." Rio berteriak namun tidk beranjak dari tempatnya berdiri. Dilihatnya Willi terdiam. Namun, tba-tiba saja dia kembali membalikkan badan menghadap Rio, dan berteriak kencang...
"Yes, I'll marry yoooooou"
Rio tersenyum girang lalu berteriak tak kalah kencangnya dengan Willi"coba katakan sekali lagi. kurang keras Will!!!"
"gamau. aku gamau mengulanginya" Willi menjulurkan lidah dan berlari meninggalkan Rio sambil tertawa terbahak-bahak.
"oh....awas ya..." Rio pun ikut berlari untuk mengejar Willi. Dan sekarang mereka kembali ke zamannya SMA, berlarian tidak jelas di bawah pohon-pohon rindang, tertawa lepas, saling mencubit, dan menggelitiki masing-masing.
Akhirnya Rio berhasil menankap tubuh Wilii dan segera dipeluknya tubuh kurus gadisnya itu. Erat. Sampai sengal masing-masing bisa dirasakan. Dan Rio mengecup kening Willi.


"don't go. cause u're my everything to me"

Read more »

Kejutan

Awawawaa....bangun pagi-pagi keinget surprise semalem. Wajarnya yang dapat kejutan tuh yang lagi ulang tahun kan ? eh ini malah enggak. Malah gw yang dapet. Hm....apa dia gak terkejut ya sama surprise yang gw bikin ? udah gw buatin tulisan tangan ucapan ulang tahun, udah gw telpon, udah gw nyanyiin lagu kok responnya kaaya' biasa gitu ? hiks hiks hiks...

Kembali ke maslaah surprise. Dari jam 10 malem dia udah minta aku buat online. Nyuruh gw buat nemenin dia chat. Trus tiba-tiba dia minta alamat email gw, buat apa coba ? setengah jam kemudian gw disuruh buka tuh email. Mana ? pikir gw tuh cuma emoticon doank, eh ternyata ada lagu "asing" yang musti gw donlot. Nah, sambil nunggu download-an email yang isinya lagu itu kelar, gw kirim dech foto jepretan kartu ucapan sama tulisan panjangggggg yang isinya doa-doa itu (baca: selamat ulang tahun sayang), trus dia gw telpon. Eh dia minta kado. Alamak...katanya gamau kado apa-apa? katanya cuma mau cinta gw aja ? bingung gw mau jawab gimana. Ya udah gw bilang aja "tunggu di jakarta dech", padahal gw kagak tau apa yang musti gw kirim ke Jakarta. Hahahaha. Masalah terbesarnya adalah gw kagak tau alamatnya. Hehehehe. Gampang dech...nunggu kirimiannya dateng dulu, tuh kan pasti ntar ada alamat rumahnya. Hehehehe. nah ini ni yang bikin gw bingung, masa' dia yang ulang tahun dia yang ngasih paket ke gw, isinya novel? hahahaha. Dia bilang itu traktiran karena gw kagak di jakarta. Huft. Ya sudah lah. Alhamdulillah yaaa :D Terus beberapa hari yang lalu dia ngubek-ngubek gramed buat nyari tuh novel pesenan gw. Sayang banget lagi kosong. hiks. Ya sudah lah. ganti yang lain. Dan dia bilang kalo kemarin tuh paket udah dikirim, insya Allah bakal dateng hari Sabtu ini. Hm, gw tunggu ya . hehehe

Kembali ke surprise ulang tahun. Download kelar. Isinya lagu. Dia nyuruh gw buat matiin telpon en minta gw buat telpon lagi kalau gw udah kela dengerin tuh lagu.
Singkatnya, gw ngerasa ada yang aneh sama tuh lagu. Genjrengan gitarnya beda. Suara penyanyinya juga beda. Kaya' lagu ciptaan sendiri gitu. liriknya bagus, kaya' orang lagi nunggu kekasihnya pulang gitu. Ehm ehm :D

Trus gw balik telpon dia lagi en nanyain tuh lagu. Tuh lagu punya siapa ? dia cuma cengengesan en muter-muter kagak jelas alasannya. gw tanya terus eh akhirnya dia ngaku kalau tu suara dia. Sumpah ??? suer ?? kok beda gitu yaa ? bagussssss, bikin gw gimana gitu. trus gw dengerin lagi lagi dan lagi. Alamak......gw terharu, suer. seneng gw digituin sama laki gw. romantis tuh yang kaya' gitu tuh. hehehe. sumpah laki gw berhasil bikin gw melayang, bikin gw terbang tadi malem meskipun gw kagak punya sayap buat terbang. Yah, meskipun dia kagak bisa genjreng-genjreng alias maen gitar sich (Ahahahaha) gapapa dech, yang penting udah berjuang keras buat ngasih gw surprise. Dan seenggaknya laki gw punya suara yang enak didenger. Masih inget kan kalo tiap telpon pasti nyanyi-nyanyi bareng gitu ? hehehe. Pesan : Belajar maen gitar yah beeh....

Arch...ini yang ulang tahun siapa yang dapet surprise siapa ? ck ck ck. Tapi salut deh buat ayank gw yang udah bela-belain ngerekam lagu buat gw (gatau aslinya tuh lagu punya siapa). Makasii ya ayank... 
Salam titik dua bintang kurang dari tiga :)
Read more »

Mari Menikmati Hidup

Cinta datang dan pergi, sama seperti apapun di dunia ini. You fall in love, then you fall out of it. Cerita cintamu berakhir, tapi setelah itu akan datang cerita baru. Itulah hidup.

Ya, dengan gamblang aku membenarkan kalimat di atas. itulah hidup. penuh cerita dan nostalgia. penuh misteri dan memori. semua terjadi begitu saja tanpa kita minta.
Ya, dengan jelas aku katakan bahwa hidup penuh dengan ke-never ending-an. semua tidak akan pernah selesai. bahkan sebuah romansa lama yang pernah kau jalin belasan tahun lalu, atau beberapa hari yang lalu tak akan pernah menghilang dalam benakmu meskipun kadang kau menutupi kenyataan itu dengan berkata "aku sudah lupa". tapi itu omong kosong. itu hanya bual manismu untuk menutupi kesakitanmu karena romansa lama yang kau anggap "buruk" untuk dikenang, padahal sebenarnya kau begitu "rapi" menyimpannya di dalam hati. kau masih mengingatnya, bahkan kadang kau mengharapkan dia kembali.
cerita baru bermunculan, cerita lama mulai mengabur namun tetap ada....
dan semuanya memang tak akan pernah memiliki akhir, bahkan sampai kau mati sekalipun (kecuali kiamat)

---

sudah waktunya kamu jadi dewasa dan menyadari bahwa tidak semua pernikahan harus dimulai dengan cinta dan tidak semua cinta harus diakhiri dengan pernikahan

Ya, dengan yakin aku membenarkan kalimat di atas. kau buta jika berpikir cinta adalah segalanya. kau lupa ? seorang wanita cantik jelita pun bisa menikah dengan lelaki "jelek" atau biasa saja karena kemapanannya, karena masa depannya. hah, ini gila. bahkan aku juga berpikir seperti itu sekarang. cinta itu bisa dibangun setelah menikah. gak percaya ? tanya bapak ibumu, bagaimana sejarah cinta mereka berdua ? tak sedikit yang akan bilang bahwa sekali saja bertemu dan saling cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. dan setelah itu, barulah mereka membangun cinta. dan rasanya yang seperti itu jauh lebih romantis dibandingkan dengan yang bertahun-tahun mencinta lalu menikah.
Yang kedua,tidak semua cinta akan berakhir dalam pernikahan. yang ini aku membenarkan juga. berdasarkan teori dan praktek di lapangannya para artis-artis yang sudah berhubungan lama namun endingnya gagal untuk menikah. betapa kasihan mereka. sungguh, jika diceritakan perjalanan kisah cintanya mungkin akan jadi sinetron dan mungkin akan mereka bintangi sendiri.lalu, yang ditanyakan adalah kemanakah cinta sejati yang mereka gembor-gemborkan itu ? cinta sejati, hei kemana kau ? apa kau benar-benar ada ??? tak sedikit orang yang bertanya tentang keberadaan cinta sejati. aku bisa menjawabnya, ini jawabanku, opiniku, jadi....cinta sejati itu tidak ada. otak manusia selalu memimpikan sesuatu yang tidak nyata sehingga menciptakan bayangan sendiri, seolah-olah bayangan itulah yang nyata. padahal sebenarnya cinta sejati itu hanya semu. percayalah, jika dihadapakan dengan kenyataan seperti ini...menjalin cinta selama bertahun-tahun dan akhrinya tak bisa menikah....kekuatan yang semua orang selalu bangga-banggakan dari cinta sejati itu, tak akan pernah kunjung muncul.

---
mari menikmati hidup. lantas, bagaimana dengan cinta ? Ah, itu bisa menyusul !

dari dua teori di atas, teori yang ke tiga ini adalah pamungkasnya. sudahlah, lupakan saja masalah fall in love and fall out of it itu dan masalah pernikahan tidak selalu diawali dengan cinta dan cinta tidak selalu berakhir dalam pernikahan. masih bayak hal yang lebih berguna untuk dipikirkan daripada menghabiskan waktu untuk menangisi dan menyesali kisah cinta yang kandas, atau apalah itu yang berhubungan dengan cinta. hei, hidupmu itu indah. lihat, begitu banyak cerita di luar sana yang lebih indah dari cerita cinta itu sendiri. kau masih ingat tentang mimpi-mimpimu indahmu ? ambisi-ambisi gilamu ? obsesi-obsesi anehmu ??? mari menikmati hidup. urusan cinta bisa menyusul. toh cinta tak akan pergi kemana-mana, ya kan ?

efek keracunan novel HERE, AFTER (Mahir Pradana)
Read more »

Heart

Sejak itu dimulainya ritual menyanyi bersama dalam setiap dering telpon, saling membalas lagu, dan saling bertukar kata dalam puisi. Segalanya berubah tanpa dia tahu kapan perubahan pola itu terjadi. Semuanya berjalan dengan ritme yang sama, teratur, dan menghasilkan hasil yang sempurna.

Heart.
Keping puzzle yang ku namai heart itu menemukan bagiannya yang lain.

Sedang aku tertidur pulas saat tiba-tiba dering telpon dari ponsel bututku menggaung dalam kamar mungil berukuran 2x3 meter persegi itu. Saat masih terpejam dengan tangan meraba-raba bawah bantal spongebob, menekan tombol ok ku dengar ada nyanyian Dealova mengalun dari seberang sana. Mataku seketika terbuka, mendadak seperti mendapat sentuhan magic aku bangun dan menajamkan pendengaranku. Suaranya merdu, lembut, dengan intonasi yang snaat jelas, serak suaranya menambah keseksian lagu itu. Arch....aku menjerit, pangeran mana yang datang dalam mimpiku ? Lalu ku perhatikan layar ponselku, hitam. Tak ada panggilan sama sekali. Sekali lagi aku mengeceknya. Oh Tuhan, aku sedang bermimpi. Setelah itu, kembali ku rebahkan badanku. Memejamkan mata. Namun, yanga da petikan gitar dengan penyanyinya masih terdengar jelas, sangat jelas malah.

Ku singkap tirai jendela depan kamarku, aku menjerit saat mendapati seorang lelaki yang begitu aku kenal telah berdiri di depan pagar besi tua rumah kosku. Segera ku larikan diri untuk membuka pintu. Dan dari sana aku bisa melihat jelas pertunjukannya, pintu terbuka lebar saat itu, aku berjalan kecil, pelan, menikmati suaranya yang merdu, petikan gitarnya yang membuat dadaku terguncang.

"kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu...."

Ku bekap mulutku erat-erat demi menghindari pekikan suaraku yang tak tertahankan, yang telah mencekik leherku sendiri. Demi Tuhan, aku tak pernah menyangka bakal seperti ini. Tak pernah menyangka bahwa dia bakal melakukan seperti apa yang aku inginkan selama ini. Seperti yang sering aku katakan padanya bahwa aku ingin ditembak seseorang dengan sebuah nyanyian. Aku sedang tidak bermimpi kan ? lalu ku cubit sendiri pipiku yang memang tembem itu, auh...sakit.

Permainan gitarnya berhenti. lalu ditaruhnya gitar itu, disandarkannya pada pagar yang memisahkannya denganku. Dibukanya pintu pagar di depannya. Diseretnya kakinya ke arahku. Masih di tempat yang sama, wajahku memanas, memerah jambu, hatiku berbunga, kakiku linu tak bisa digerakkan, jantungku...oh jantungku berlarian....

"aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu. aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu"
"maukah kamu jadi pacarku Nit?" dia berlutut di depanku, memegang tangan kananku.
Arch. Panas bumi berpindah posisi. Segalanya berubah. Aku terjatuh....
Pangeran bergitarku....
Sambil menunduk, aku tersenyum malu, aku mengangguk ringan. Aku mengiyakan.
Dilepaskannya tanganku, dan aku bisa aku melihatnya melompat kegirangan.

Bahagia itu tak pernah memberi kabar kapan dia akan datang. Dia seperti angin, datang tiba-tiba saat panas mencengkeram gersang.
Dan hati juga begitu, tak pernah tahu kapan menemukan hatinya yang lain. tak ada aba-aba ataupun tanda sebelumnya.

 
Read more »

September 29, 2011

Selamat Ulang Tahun Sayang

30 september 2011

Mari menutup mata dan memanjat segenap doa. Biar dalam hati kurangkai kata...Selamat ulang tahun, cinta :)

Kepada Tuhan, Allah SWT Sang pemilik nyawa, Sang Pemilik napas, Sang Pencipta yang sangat luar biasa.
KepadaMu hamba mohonkan keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, keberuntungan, kesejahteraan kepada seorang lelaki pilihan hamba.
Ku mohonkan segenap lindungan, penjagaan, kepadanya yang jauh dari jangkauan mata hamba.


Kepada kamu, lelaki pilihanku....
Jangan pernah berhenti untuk mencintai Tuhanmu, mensyukuri segala nikmat dan karunia yang telah Dia berikan kepadamu sampai sampai sekarang.
Dan ketika Tuhan membiarkanmu mengecap bahagia dalam hari lahirmu sekarang, sesungguhnya itulah salah satu tanda cintaNya padamu, dan sesungguhnya adalah sebuah peringatan besar bahwa jatah usiamu telah berkurang satu. Jadilah pribadi yang lebih baik dan berguna bagi agamamu, dunia dan akheratmu, bagi tempatmu lingkunganmu, bagi orang tuamu, dan bagi semua orang yang mengasihimu.

Selamat ulang tahun sayang, maafkan jika aku jauh darimu...maafkan jika tak ada kado atau kue ulang tahun yang mengejutkanmu.
Semoga kau mendapatkan kado yang terbaik dari Allah SWT :)
Salam titik dua bintang kurang dari tiga  :* <3 br="br"> 




Read more »

September 28, 2011

Hargai Karya Orang!!

Hahahaha. Gw cuma bisa ketawa saat orang bilang tulisan gw alay, lebay, berlebihan, sok galau atau apalah itu namanya. Bodo' amat dech, yang penting gw puas nulis, batin tenang, uneg-uneg tersalurkan. Ini hidup gw, tulisan gw. Toh juga gak ngerugiin lo, gak mengandung SARA sama sekali, gak ngegosip pula. Semuanya kan fiksiiiii.....

Coba dech mikir dulu ya mas atau mbak kalau mau komentar. Bisa gak sich kalian nulis ? kalaupun bisa dan mungkin lebih pinter dari gw, ya monggo...gw juga gak pernah komentar apa-apa soal tulisan yang kalian bikin. Terserah lo itu hidup lo, mungkin gw cuma bisa baca, udah, gak pakai acara komentar "aneh", paling ya cuma bilang bagussss dalam batin. soalnya gw bukan tipe orang yang suka ikut campurrrrr.

Lagian ini juga bukan tulisan yang berbau atau berbobot masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, HAM, atau tulisan apa itu yang perlu data akurat yang bikin kepala gw mumet kalau baca, ini tuh cuma tulisan roman, yang ditulis dari hati sang penulis, pakai rasa nih nulisnya. Pakai otak otak juga sich. Tapi gak perlu teori.

Cuma ngingetin aja dech, setiap orang ditakdirkan berbeda. Mereka, kita lahir dengan kualitas otak dan hati yang beda. Apalagi kalau masalah otak dan berhubungan dengan karya. Apapun karyanya, tolong dihargai. Sebenarnya gak butuh penghargaan sich, cuma tolong hargai kerja keras eh ini bukan kerja keras sich, ini cuma hobi doang, kesenangan doang, kepuasan tepatnya. Tapi seenggaknya ya hargai donk....oke

Kalau mau dihargai sama orang, tolong hargai orang lain juga. hubungan balas membalas gak akan pernah mati. Sekali lo mencemoohkan karya orang (apapun itu), suatu ketika karya lo juga bakal dicemoohkan. Tuhan itu Maha Adil kaleeee :D
Read more »

Your Admire

"sebab tidak perlu banyak alasan untuk menjadi pengagummu"


Alisnya tebal, bibirnya tipis merah jambu, bulu-bulu halus mulai tumbuh di antara bibir dan hidungnya yang bangir serta dagunya yang agak meruncing. Kulit wajahnya bersih, tak ada bekas jerawat ataupun komedo. Matanya bulat sedang, tidak sipit dan tidak terlalu lebar. Sedang rambutnya dibiarkannya berantakan namun tidak urakan.Dari samping tembok seberang aku bisa melihat dengan jelas segala yang ada dalam dirinya.

Kali ini aku melukisnya dalam keadaan menunduk,wajahnya tertekuk, sebelah kakinya terangkat, sedang tangan kirinya memijit-mijit dahinya yang sedikit lapang itu. Sebentar kemudian, dikeluarkannya sebungkus rokok dari dalam kantung celananya. Aku memiringkan tubuhku, berhenti melukisnya. Aku baru menyadari bahwa dia ternyata seorang perokok.

Kembali ku condongkan badanku untuk melukisnya lagi, namun tiba-tiba saja obyekku itu menghilang. Tanpa sadar aku berdiri untuk memeriksa tempat duduknya tadi. Aku menggaruk-garuk belakang kepalaku, lalu celingukan ke kiri-kanan, bingung karena dia menghilang begitu saja. Tiba-tiba aku bergidik, bulu kudukku mendadak berdiri.

Hendak ku putar tubuhku saat tiba-tiba saja dia melompat dari samping kiriku dan tepat jatuh di hadapanku. Aku memekik kaget sampai kertas gambarku berjatuhan. Lalu dia menunduk, memungut kertas-kertas yang dihiasi berbagai macam ekspresi wajahnya sendiri. Dilihatnya kertas-kertas itu lalu bergantian melihatku. Dia berdiri dengan mengambil satu gambarnya yang sedang tertidur di ruang baca kampus.

Aku gugup sekaligus takut kalau dia marah karena aku diam-diam melukis tanpa izin darinya.
"maaf....." kataku gemetar
"untuk?" dikepulkannya asap rokok itu di hadapanku
"aku diam-diam melukismu, diam-diam sering membuntutimu", aku tak berani melihat matanya dan aku hanya bisa membuang pandang ke arah sepatu kets kuningku.
"karya yang bagus"
aku mendongak seketika. aku tak percaya pada apa yang baru saja dikatakannya. dahiku mengerut tanda tak percaya.
"lakukan terus. kau berbakat jadi pelukis" katanya datar
"terima kasih" aku menggigit bibir bawahku karena terlalu girang, aku tersenyum.

Dan kali ini aku sangat dekat dengannya, bahkan kembang kempis dadanya aku bisa tahu, bisa merasakan aroma mint yang keluar dari tubuhnya, bisa menikmati tiap lekuk wajahnya yang nyaris sempurna itu.
"sejak kapan kau membuntutiku ?"tiba-tiba dia bertanya padaku dengan tidak mengalihkan matanya ke arahku.
"sejak semester tiga" aku gelagapan sendiri, menggoyang-goyangkan sebelah kakiku untuk mengusir gugupku sendiri.
"kenapa kau membuntutiku ?" dia bertanya lagi, masih dengan tatapan yang sama, picingannya membuatku takut.
"sebab....sebab aku tertarik padamu" aku terbata.
"apa yang membuatmu tertarik pada lelaki macam aku?"
"kau beda"
"apa yang beda?"
"tidak tahu"
"kenapa tidak tahu?"
"sebab tidak perlu banyak alasan untuk bisa menjadi pengagummu"
Lalu aku merebut kertas gambarku dari tangannya dan memungut kertas-kertas yang masih berserakan di lantai.
"makasih ya udah jadi obyek gambarku" ucapku saat masih menunduk. Setelah itu aku berlari menjauh darinya, aku ingin pergi secepat mungkin. aku malu.
"tunggu...."
aku berhenti. membalikkan tubuhku. menaikkan sebelah alisku
"siapa namamu?" dia berteriak padaku.
"admire. I'm your admire" setengah tersenyum aku melambaikan tanganku.

tidak butuh banyak alasan kenapa aku bisa menjadi pengagummu, kau menarik. sudah itu saja :)




Read more »

Patah Hati

Di dalam keramaian aku masih merasa sepi, sendiri memikirkan kamu.

Sayup - sayup suara Once dalam lagu Kosong itu terdengar dari dalam headset yang tersemat dikedua telinga Kana. Gadis itu berjalan gontai di tengah riuh suasana tempat itu. Wajahnya tertekuk, sedang bagian bawah matanya terlihat lebih tebal dan agak menghitam. Kana kehilangan waktu tidurnya sebab terlalu lama menangisi cintanya yang pergi.

Tak dipedulikannya apapun dan siapapun, yang dia pedulikan adalah bagaimana caranya berhenti memikirkan lelaki itu dan segera mengusir rasa bergantungnya pada laki-laki yang baru dua hari memutuskan ikatan cinta dengannya. Sakit, rasanya sakit dan sampai sekarang masih terasa sakit sampai rasanya menjulang ke ubu-ubun dan hampir memecahkan kepalanya. Lalu diremasnya sendiri tangan mungilnya, digenggamnya kuat buku-buku jarinya sampai memutih. Kana sakit hati.

Tubuhnya tak pernah tahu kemana otak memintanya pergi, tak ada tempat tujuan, jiwanya kosong, matanya kosong, tak ada kehidupan di sana. Kana mendesah, jadi seperti ini ya rasanya patah hati ? pacar pertama dan putus pertama. Hendak Kana berteriak di depan lapangan basket itu. Hendak dia berteriak-teriak gila kepada siapapun yang sedang bermain di sana. Lalu Kana melakukannya ketika seorang pemain basket berkulit putih jangkung berhasil mencetak nilai. "Arhhhhhhhhhhhhhhh...........Archhhhhhhhhhhhhhh, lelaki sialan" suaranya melengking sampai membuat lelaki di sebelahnya melonjak kaget lalu dengan gemas menatapnya karena merasa terusik oleh teriakan gila dari Kana.

"lagi patah hati ya?" cibir lelaki itu. Kana mengecilkan volume mp3nya, lalu memperhatikan sekelilingnya, hanya dia dan lelaki itu di sana, meskipun ada penonton yang lain namun jaraknya agak jauh dari tempat duduknya.
Tahu yang diajak bicara adalah dirinya sendiri, Kana melengos, mengacuhkan lelaki yang sedang memainkan gadgetnya. Diliriknya lagi lelaki yang sudah kembali menekuri permainan game di ipadnya. Kana mendengus, mengeluh "cih, sok tau"
Dan tiba-tiba saja lelaki itu kembali menatap Kana, "gw emang tau. dari cara lo ngeliat, dari cara lo teriak tuh pasti lagi patah hati, abis diputusin cowok lo ya?" sambung lelaki itu dengan tidak mengalihkan pandangan dari gamenya.

Lama kelamaan Kana merasa jengkel dengan lelaki yang ditaksir Kana berusia 20 tahun itu. Kana memutar tubuhnya menghadap lelaki itu, "hei adek kecil jangan sok tahu dech,..."
Lalu lelaki itu mendongak saat didengarnya kata-kata aneh dan lucu terdengar di telinganya. Diangkatnya sebelah alis tebalnya, lalu memutar kepalanya ke belakang, mencoba memperhatikan siapa yang di belakangnya. Saat tiba-tiba disadarinya bahwa yang dipanggil adek kecil adalah dia, langsung dia menunjuk dadanya sendiri sambil memasang ekspresi bertanya kepada Kana.
"iya, siapa lagi maklhuk di sini selain lo sama gw ?"
Dan tiba-tiba saja lelaki itu terkekeh."masih pantes sich gw dipanggil gitu. soalnya gw kan emang imut, masih muda. hahahaha" lalu lelaki itu menggeleng ringan dan berdecak sebelum kembali memainkan gamenya.

"patah hati itu hal wajar, sudah biasa, tergantung dari cara kamu untuk menyikapinya. Kalau kamu terlalu cinta sama orang ya begitu deh hasilnya. Coba deh kalau kamu lebih cinta sama Tuhanmu, pasti gak bakal stres seperti itu . Kalau cinta ya cinta aja, gak usah berlebihan. Soalnya kalau putus bakalan benar - benar merasa sakit seperti apa yang kamu alami tuh. Udah lupa ya kalau cinta yang sempurna itu cuma milik kamu sama Tuhanmu ? jadi, berhentilah melebai-lebaikan diri. Sedih ya sedih saja, gak perlu lama - lama sampai stres begitu. Kasihan tubuh kamu...."

Lelaki itu membuat Kana bergeming, membuat tubuh Kana membatu. Kana hampir terisak saat diketahuinya lelaki itu telah menggeser duduknya tepat di samping kanan Kana. Sempat terkejut dan hampir mengumpat tetapi lelaki itu telah berbicara lagi....

"aku juga lagi patah hati, lebih parah pula. aku ditinggal nikah sama cewek aku, parah kan ? sakit itu pasti, cuma mencoba untuk bijak dalam menyikapinya adalah hal luar biasa yang bisa dilakukan. Hm...kalau kita putus, itu tandanya bukan jodoh, dan dia bukanlah yang terbaik buat kamu. Tuhan itu sayang sama kamu, sama aku juga, makanya Dia ngasih tau kita dengan cara begitu. Yakin aja dech kalau Tuhan tau apa yang terbaik buat kita"

Dan lelaki itu berdiri dan beranjak meninggalkan Kana yang masih terdiam. Dilihatnya lelaki itu berjalan lurus dan tidak menengok ke belakan lagi. Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti dan berteriak ke Kana

"jangan panggil gw adek kecil, sebab gw mungkin aja lebih tua dari lo"

Kana tersenyum geli, dasar orang aneh. Dan setelah itu Kana mulai memikirkan lagi patah hatinya. Apa iya harus seperti ini ? sudah dua hari dia jadi linglung dan bertingkah aneh. Tapi, bukannya sah-sah saja kalau sedih ? sekedar untuk mengantarkan kematian cintanya ?iya, hanya saja tidak boleh berlebihan.

"Ck ck ck, teori itu mudah dilisankan mas bro, yang susah tuh cara untuk menjalankannya"
Setelah itu Kana kembali membesarkan volume mp3nya dan menikmati lagu-lagu sendu yang sengaja dia set untuk hari ini, khusus hari ini saja.
Read more »

September 27, 2011

Kepada Ibu

diiringi lagu When the love Fall...

saya tak sengaja menulis ini karena teringat Ibu saya di rumah
menangis...
pasti
ketika saya benar-benar merindukan dia saya menjadi seperti ini
menangis tak karuan
memandang fotonya dalam dompet saya membuat tangis saya kian meledak tak karuan
apalagi kalau melihat tasbih warna hijau pemberiannya sebagai tanda agar saya selalu ingat Allah SWT itu tambah membuat dada saya semakin sesak
Ya Allahu Robbi...
saya benar-benar merindukan ibu saya
beginilah saat saya jauh dari beliau
saya merasakan bahwa saya tidak bisa menjadi apa-apa tanpa sentuhan tangannya
saya ingin memeluknya dan berkata "I LOVE YOU SO MUCH,MOM"
hamba Allah yang begitu saya sayangi melebihi apa pun,siapa pun...
hamba Allah yang rela berkorban jiwa raga demi saya,anaknya,,,buah hatinya
Astaghfirullahal'adzim...ampuni hambaMu ini Ya Allah jika selama ini hanya bisa membuatnya jengkel dengan tingkah kekanak-kanakanya...
Allah...biarkan saya memeluknya.Izinkan saya berbisik ke telinganya seraya berkata 'maafkan anakmu ini Bu...maafkan atas semua tingkah lakunya yang kadang membuatmu naik darah,maafkan saya jika saya masih belum bisa menjadi apa yang ibu mau,...maafkan saya atas semua salah saya Bu...saya begitu menyayangimu..."
tidak sedikit orang yang tak mampu merasakan kasih sayang ibunya lagi
saya adalah satu di antara banyak orang yang masih memiliknya
yang masih bisa merasakan kasih sayangnya
Alhamdulillahirobbil'alamin...Ya Allah Kau masih menganugerahiku ibu yang begitu menyayangiku
yang setia menangis di sela-sela doa malamnya,yang setia menahan makan minum untuk anaknya setiap senin kamis hanya demi anaknya,hanya demi kesuksesan anaknya
Allah...lindungi ibu saya,jaga dia dari segala mara bahaya,berikan dia kesehatan,berikan dia kekuatan agar terus bertahan demi anaknya...
untuk hamba Allah yang saya sayangi...
saya berjanji akan pulang membawa sebuah kebanggan!
saya berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh!
saya tidak mau jika pengorbanan ibu selama ini sia-sia !
saya berjanji Bu...
akan membawa hasil yang akan membuatmu tersenyum dan terharu karena melihat buah hatimu sukses!
amin...
untuk hamba Allah yang saya sayangi...
saya menanti pelukan hangatmu...
saya menanti kecupan manismu mendarat di pipiku...

untuk hamba Allah yang saya sayangi...
saya akan segera pulang
Read more »

Aku Memang Gila, Karenamu

Ketika cinta itu tumbuh tangkainya menjalar di hati

Dipenuhi tunas-tunas baru

Dihuni oleh bunga-bunga bidadari

Malaikat berjubah putih berada di dalamnya

Tuk merajut sulaman rindu dan mimpi

Sedang bibir diikat syair dan puisi

Bibir adalah pintu nafasmu

Yang dikunci oleh ciuman sejati

Bila dikecup semanis madu

Sampailah hati dijubahi cemburu dan digelangi rayuan pilu

Hati diiringi nyanyian janji

Semua rasa melebur menjadi satu

Satu asa nan abadi



Bisu aku dalam dekapan malam

Terdengar suara biola mendayu-dayu menyusupi malamku

Serasa menusuk malam yang hangat menjadi beku

Dalam termangu ku berlagu

Tentang cemburuku padamu yang membeku tak mencair

Cintaku padamu sudah berlagu sejak dahulu

Sesak dalam dada jika dia di sampingmu

Tercekik leher ini membisu

Serasa hatiku teriris dengan semburat keris yang membelenggu

Tak ada logika

Aku memang gila karenamu
Read more »

Terpenjara

Bersembunyi di balik tudung jaket coklat tebal, 
membiarkan pelupuk mata tertutup sebagian, 
menghimpit badan di pojok ruang berpetak. 
lalu bertanya pada malam, 
kemana larinya terang yang menyangga bumi tadi siang ? 

Memutar kepala, 
menengok kiri kanan mencari kepastian. 
Meraba pergelangan tangan, 
melirik arloji yang terpasang. 
Lalu menggerutu ringan, 
"sampai kapan aku di sini"


Duduk dengan satu kaki 
menjuntai di tepi ranjang reot 
di sebuah bilik berpenghuni laba-laba beserta sarangnya. 
terkurung bersama debu yang menebal di atas meja dan kursi sebelahnya. 
tak ada nyawa yang bebas menahan napas di sana. 
sebab indera tak dapat jalan apa-apa untuk meraba udara. 
pengap...


pekik tolong menggema dalam ruang. 
tak ada sahut, pun juga sapa...
aku terpenjara.

Dan pada malam yang kelam, 
bersama debu dan teman - temannya, 
ku habiskan sisa malamku dengan ragu, 
akankah aku tetap di sini seperti musim yang lalu ? 
dan aku tak tahu itu


Read more »

Curcol edisi ngantuk

Selamat pagi cinta...(untuk semua aja dech)

Rutinitas pagi ini dimulai dengan belanja sayur dan tetek bengeknya di tempat biasa, huaaaaa untung gak ramai jadi bisa cepet-cepet pulang dan melanjutkan mengerjakan tugas yang semalam numpuk, maklum udah capek jadi aku tinggal aja.
Hari ini aku mau kuliah rodi, seperti dua minggu sebelumnya, kuliah jam 7 pagi sampai jam 5 sore dengan 4 mata kuliah. Mampuss dech mampuss....aku bakaln boring banget kalau nanti di kampus gak bawa laptop sama modem, hm...pakai wifi kampus aja dech, online lagi nulis lagi. Huah, ketagihan nulis ini jadinya. Entah dech mau nulis apa yang penting nulis, biar aku gak bosen sama kegiatan monoton aku yang bisa dibilang well...seperti itulah.

Doaku hari ini : Ya Allah Ya Tuhanku, tolong lancarkan hariku bersamanya, loh...nya gak ada di sini, maksudnya hari bersamanya mata kuliah 4 itu tuh. Huah...nulis gini mataku jadi sepet - sepet gimana gitu, ngantuk reeeek, gimana ini kalau aku ntar tidur aja waktu kuliah berlangsung? ayayayaya....ide bagus, nyari tempat yang deket tembok alias nyandar ke tembok. Hahahahaha (ketawa setan)
Read more »

September 26, 2011

Fisik dulu, baru hati ????

Sedang berjalan - jalan di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Surabaya. Lagi - lagi masih bersama Pyan, teman hang-out sepanjang masa. Perlu kalian tahu, Pyan adalah satu - satunya sohib yang setia menemani keMANApun aku pergi. Pergi maen, karaoke, belanja, nonton, sampai muter - muter mall gak jelas selalu bersama dia, bahkan pernah waktu aku jalan sama temen-temen cewek aku, si Pyan ikutan. Kami tak terpisahkan. Maklum, dari sebelum TK alias waktu masih ingusan dan suka ngompol sudah bergumul dengan Pyan. Sekolah pun aku sama Pyan, mulai TK sampai SMA, kecuali kuliah ini Pyan memutuskan untuk kuliah di Jakarta. Jadi, bisa dibilang kami kembar siam yang lahir dari perut ibu berbeda. Waktu pisah kuliah itu aku nangis, ngambek seminggu gak mau ketemu sama Pyan.

Balik lagi masalah jalan - jalan. Suatu sore waktu pertama kalinya Pyan mudik dari Jakarta ke Surabaya, kami putuskan untuk main seharian di tempat yang sama, MALL langgananku dan Pyan. Singkat cerita, aku gak sengaja memergoki Pyan nyeletuk kata - kata yang dari dulu gak pernah keluar dari mulutnya, sepanjang hidup berteman dengan Pyan baru kali itu aku menggeleng gak percaya Pyan bisa ngomong seperti itu....
"ajegile, tuh cewek cakp banget. dadanya gede banget" seru Pyan tiba - tiba saat sedang berhenti di salah satu toko kaset.
What? aku menoleh ke arah Pyan yang pandangan matanya gak beranjak dari tubuh seorang wanita yang...
"Pyaaaaaaaaaaaaaaaaaaan, ngomong apa kamu ?" aku melotot ke arahnya. "kamu gila ya ?" lalu aku jitak kepalanya, "gak sopan"
Pyan balas melotot dan mengaduh kesakitan setelah aku jitak kepalanya, "apa-apaan sich May?" pyan protes.
"kamu tuh ngomong apa tadi ?"
"dadanya gede" dengan tampang polos dan lugu Pyan mengulanginya.
plakkkkkk. kali ini aku menempeleng kepalanya.
"Maya!" teriak Pyan.
"ih, jorok Yaaaaan. Jorok"
"bagian mana sich yang jorok ?"
"ya itu. dada gede" ucapku sambil memandang dadaku sendiri. risih.
"alahhhhhh, biasa aja May. Wajar donk kalau laki bilang gitu kalau lihat cewek aduhai kaya' gitu"
"tapi mbok ya jangan sejujur itu kali Yan" aku mencibir, mencubit lengannya
"aduh. hahahahhaa" Pyan terkekeh
"kenapa tertawa? apa yang lucu ?" aku mendengus kesal.
"kamu tahu gak May?"
"gak kalau kamu gak ngasih tau ke aku"
"gini, berdasarkan penelitian ya...cowok tuh diam - diam sering memperhatikan bagian - bagian tubuh cewek yang menonjol. mereka tuh sering merhatiin pantat, dada, sama perut."
"ih.............apaan sich dodol?? kau gila Yan, darimana dapat info seperti itu ? kamu gak lagi sakit kan Yan?" aku memegang jidat Pyan yang lebar selebar lapangan bola itu.
"gak lah May. Lihat tuh cewek yang pakai kaos merah..." Pyan menunjuk seorang cewek agak kurus sich cuma perutnya buncit, pakai pakaian ketat dengan dada.....
Plakkkkkkkkkk.
"Ouch....Mayaaaaa, kenapa sich lo mukul gw lagi?"
"ceile...baru berapa hari kau di Jakarta sudah elu gw gitu ?"
"harus donk...gaul gitu. hahahahahahha"
Huft. Aku mendengus sebal melihat Pyan yang berubah. Lalu, aku perhatikan lagi Pyan. Hm...memang berubah sich mulai dari gaya bicara, gaya berpakain yang jadi tambah modis, tambah fresh, tambah....cakep. Aish....ngomong apaan sich ? Lalu buru - buru aku seret Pyan menuju toko buku. Lagi - lagi Pyan berkomentar pada cewek - cewek yang berlalu - lalang di depan kami.
"salah minum obat Yan ?"
"kagak nuna...., begini dear, kamu tahu gak sich May kalau cowok itu bohong banget kalau lihat cewek cuma dari hati doang ?" deg. Aku lihat Pyan. Matanya masih tertuju pada satu titik.
"kok bisa?" aku pura-pura gak ngerti, padahal msebenarnya emang sudah tahu.
"tahu pepatah dari mata turun ke hati ?"
aku mengangguk, lalu mendengarkan penjelasan Pyan lebih lanjut.
"cinta itu dari mata turun ke hati. yang namanya dari mata kan pasti lihat fisik dulu dear, pertama ya....lihat wajah, itu pasti. Kagak bakalan dech suka sama orang kalau gak liat wajahnya dulu...bohong banget kalau yang dilihat dari hati dulu, hati mah nomor dua. fisik nomor satu."jelas Pyan sambil melenggang ke arah rak komik-komik baru.
"lalu?" aku berjalan di belakangnya.
"kalau ada orang yang bilang jatuh cinta karena kebaikannya tuh bohong, munafik banget tuh orang gak liat fisik. lihat tuh di film-film atau sinetron, pasti awal jatuh cintanya karena si cowok atau cewek ketemu sama yang cakep, yang aduhai, yang mempesona, yang baik-baik dah pokoknya"
dan tiba-tiba saja aku menyadari sesuatu. ku hentikan langkahku dan ku biarkan Pyan nyerocos di depan.
"dan lagi....cowok tuh suka....." Pyan menoleh saat menyadari aku tak bersuara, "kenapa May?"
"aku gak seksi, gak cantik, gak menarik makanya gak ada yang jatuh cinta sama aku. aku baik, aku perhatian, aku pinter. tapi percuma kan kalau gaka da yang suka ? hiks...terus ntar aku dapat jodoh yang kaya' gimana Yan?" aku cemberut, menggerutu, menendang-nendang udara di depanku. Lalu tiba - tiba saja Pyan mendekatiku, mengangkat daguku.
"itu kan cuma pendapat minoritas laki doang. kan tiap orang punya persepsi beda - beda dear. udah dech jangan sedih. sorry ya. aku gak ada maksud kaya' gitu"
Aku menatap Pyan masih dengan wajah cemberut. Ini anak membuatku malas jalan-jalan lagi. Huh.
"hei, aku lho juga belum punya pacar. Padahal aku juga baik, pandai, menarik, cakep pula. Hahahahahaha"
"idih........huek huek" aku beradegan muntah muntah di hadapannya. kenapa ini orang jadi pede-nya jadi setengah mampus ya ?
"hahahahaha, aku jomblo. mau pacaran sama aku?" Pyan mengerlingku dengan genit. mencolek daguku.
"ih.......ogaaaaaaaaaah" aku menjerit lalu melesat lari meninggalkan Pyan yang ku lihat sedang terkekeh di belakang sana.

Entah, tak ada yang tahu kapan sejarah cinta bermula. Apa benar dari hati dulu baru fisik, atau malah dari fisik dulu baru hati ? aku tak tahu, cuma kalian yang tahu. Dan lagi, persepsi soal awal mula jjatuh cinta tiap orang berbeda, so hargai perbedaan itu. Peace man....
Read more »

Surat Terakhir

Di antara tumpukan buku itu terdapat satu buku yang begitu mencolok sampulnya, dalam kumpulan halamannya tertulis sebuh nama dengan spidol bertinta merah "Aryan Bagus W ", sejenak Dilla berhenti mengaduk - aduk isi kardusnya dan mengambil buku yang telah berdebu itu. Dilla membatin lirih, "kenapa buku Kak Aryan bisa di kardusku?"

Dilla mengambil tempat di pojok kamarnya dekat jendela yang mengarah langsung ke halaman depan rumahnya. Ada sesuatu yang menarik dari buku, sepertinya. Dibukanya halaman pertama buku Fisika SMA itu, coretan tangan Aryan dengan bubuhan tanda tangannnya serta gambar anime kesukaannya, Naruto. Dilla tersenyum geli pada halaman berikutnya dimana Aryan melukis guru pelajaran Fisikanya yang sedang marah. Ah, kak Aryan memang bandel. Lalu halaman berikutnya, ada foto Aryan sedang tertidur di kelasnya, ini pasti diambil oleh teman Aryan yang iseng. Lucu. Dilla cengengesan sendiri. Dibukanya lembar berikutnya yang terasa mengganjal, ada selembar foto yang terbalik bertuliskan "andai waktu bisa memastikan keadaanku, aku pasti akan mengatakannya padamu..." dan Dilla memekik kaget saat membalik foto itu dan mendapati foto dirinya sendiri yang sedang tersenyum lebar di bawah terik saat bermain basket. Deg. Aryan mengambil gambarnya, kapan ? Dilla memeriksa foto itu dengan seksama, tak ada tanggal, tak ada apa - apa. Dan Dilla pun semakin penasaran dengan isi buku Fisika itu. Dibuka tiap lembarnya dengan gemas sampai kesabarannya menghilang dan menggoncang - goncangkan buku itu sampai sebuah kertas meluncur dari pertengahan halamannya. Gemetar Dilla mengambil kertas yang terjatuh di lantai kamarnya....

"bidadari itu bernama Faradilla Amri, bidadari itu sangat menawan, cantik luar dalam, sopan, baik, namun sedikit manja, tapi aku suka dengan kemanjaan yang dia buat itu. lihat kawan kau pasti akan terpesona dengan semua yang ada pada dirinya, pun aku ketika pertama mengajarinya pelajaran Fisika yang dia anggap begitu membosankan dan sulit untuk dipelajari. Kau tahu kawan, hariku begitu menyenangkan saat setiap sore aku berhasil duduk bersamanya dengan beberapa buku Fisika di hadapannya. Aku selalu gemas saat mengetahui dia menggerutu dan mengeluh tentang Fisika yang membuatnya mual."

Menganga mulut Dilla membaca paragraf pertamanya. Ditelannya ludahnya sendiri karena tak percaya. Lalu, diteruskannya Dilla membaca paragraf berikutnya yang kali ini benar membuatnya jantungnya bergejolak, dadanya naik turun, dan membuat matanya berkaca - kaca...

"Faradilla Amri, satu-satunya bidadari yang Tuhan kirimkan untuk menemani sisa hari - hari terakhirku...yang tanpa sepengetahuanku sendiri, aku jatuh cinta padanya....namun, aku tahu...tak cukup waktuku untuk mengungkapkan cintaku pada bidadari yang bersenyum manis itu. Dan andai, suatu ketika Dilla menemukan ini mungkin Aryan Bagus W telah pergi membawa senyum bidadarinya......."

Belum selesai Dilla membacanya, dia beringsut dari kamarnya dan berlari menuju gagang telpon di meja kecil pojok ruang tamu, ingin ditekannya tombol - tombol nomor itu namun urung, dia tak tahu nomor siapa yang akan dia tuju, dia tak tahu nomor Aryan. Seketika wajah Dilla memucat, dia terjatuh ke lantai, menangis. Lalu, dibacanya lagi paragraf terakhir isi kertas itu....

"Faradilla Amri, bidadari yang mewarnai duniaku...aku mencintaimu dengan segenap sisa usiaku...aku mencintaimu seperti mentari mencintai pagi....aku mencintaimu...cinta. 
Surat terakhir, 12 Februari 2011,  
surat pertama ada dalam buku Fisika pertama yang aku belikan padamu"

Dan Dilla menangis...."Kau beruntung kak, suratmu telah terbaca olehku. Sedang aku ? Suratku tak pernah sampai padamu, Kak..."
Read more »

Tuhan, Ampun.

Menenggelamkan diri bersama semburat mega merah di ufuk barat, menikmati silau mentari sore di atas genting rumah adalah kegiatan rutin yang biasa Sarah lakukan. Menekuri setiap momen yang pernah dia rasakan bersama Caraka. Ah, Caraka...Sarah menginginkannya lagi, pria yang begitu memikat. Aroma kenzo leupar tubuhnya masih segar menyeruak ke dalam hidung Sarah. Merasakan setiap sentuh jemarinya membuatnya melayang. Dan tiba-tiba Sarah bergidik mengingat kejadian malam itu bersama Caraka di sebuah hotel di pantai barat Jawa.

Tak ada yang pernah tahu kapan sang setan berdiri di antara dua manusia kesepian. Pun ketika wewangian angin menyepoi di tengah lautan pasir di luar sana. Yang sebenarnya tak boleh terjamah pun ingin menuntut penyelesaian dari sang pemilik napas. Debur ombak di bawah sana seperti alunan melodi pengiring sang penjelajah dalam menekuri setiap senti ladang di hadapannya. Sengal napas yang memburu di antara mereka tak terbendung, awan panas menggelayut di ubun-ubun. Dan semua udara di ruang itu berubah menjadi panas luar biasa. Akal sehat berlarian meninggalkan tubuh mereka, yang ada hanya permintaan penyelesaian akan kehausan yang terbendung lama, yang membuat jiwa mereka kekeringan akan hasrat beradu. Dan setan pun berjingkat, lalu melonjak kegirangan ketika sang dara kehilangan mahkotanya. Yang terjamah pun menitikkan air mata, menangisi kepuasaan dan penyesalan.

Penyesalan itu tak pernah datang lebih awal, gumam Sarah dalam hati. Tapi tidak pada rasanya pada Caraka, menyukainya tak akan menumbuhkan penyesalan. Yang ia sesalkan hanyalah kepada setan yang membuatnya tak berdaya. Tipu dunia begitu menggairahkan, begitu indah, begitu membuatnya lupa. Huft. Sarah mendesah, membiarkan angin sore melecuti wajahnya.


Yang terjamah, biar saja terjamah. Dan yang terdosa, biar saja terdosa.....Tuhan, ampun.
Read more »

Curhat Pagi :'(

Tidurku semalam benar-benar gak enak, gak nyaman, pinggang kiriku sekarang sakit, entah karena efek terlalu lama tidur miring atau habis dipukul setan aku gak tahu. Dan rasanya badanku yang lain juga ikut sakit semua. Arch.......

Semalam (baca: pagi) aku tidur sekitar jam 2. Huft, insomnia lagi, untung tidak separah kemarin yang tidur waktu azan subuh hampir berkumandang. Tapi semalam seperti gak tidur sich, mataku emang merem tapi otakku berkeliaran kemana-mana. yeah, sedang banyak pikiran ini, makanya tidur gak nyenyak, yah wajar lah kalau begitu.

Mau tidak mau aku harus bangun pagi, pasalnya aku ketiban rejeki (baca: musibah) dapat giliran belanja buat asrama. Arch...semalam waktu dikasih tau Mbk Evi rasanya pengen nolak, pengen jerit - jerit bilang gak mau. Plis mbak, gw lagi insom berat nieh. Hiks Hiks. Tapi ya mau gimana lagi, namanya juga tanggung jawab ya kudu dilaksanain donk. Dan parahnya, ini akan berjalan selama 6 hari ke depan alias satu minggu full. Padahal tanggal 29 aku ada rencana pulang kampuang. Huaaaaaaaaaa (nangis gulung-gulung)

Sampai kapan penderitaanku ini akan terus berjalan ? hiks hiks hiks... Ya Allah :'(
Read more »

September 25, 2011

Curcol Stres

ntahlah...gw pusing. kenapa juga ni malem tiba-tiba gw jadi suntuk gini.
anjirrrr...pengen teriak, pengen nyemplung laut dari jembatan Suramadu.
archhhhhhhhh....mendadak gw pengen bunuh tuh orang yang bikin gw sebel.
asemmm....banyak masalah ni. Tuhan, tolong gw plis...hiks hiks :'(
Read more »

Sebuah Pembalasan


Memulainya memang tak semudah dengan apa yang Naya bayangkan sebelumnya, kali ini dia berhadapan langsung dengan sumber masalah yang selama ini telah mencekik lehernya. Sekarang, dia benar-benar telah berada di depan hamparan lautan manusia dengan berbagai golongan orang papan atas. Lututnya gemetar saat seorang penjaga membukakan pintu coklat besar bersemu perak yang tadi memisahkan dia dan mereka. Dan sekarang jantungnya berlarian.

Gaun merah pemberian Rein telah membalut tubuh kurusnya. Sepatu ber-hak duabelas senti itu telah memaksa kakinya berjalan anggun. Sanggul kecil menghiasi kepalanya. Wajahnya dipoles sedemikian rupa hingga orang lain mungkin pangling siapa dirinya. Tak lupa lagi Rein membelikan dompet kecil warna senada dengan sepatu yang dipakainya, plus asesoris lain. "Cantik, sempurna." puji salah seorang tamu tak sengaja menubruk bahu kanannya yang dibiarkan membuka. Seketika Raya tersipu mendapat pujian itu. Seumur hidup, baru dirasakannya pujian indah itu terlontar dari mulut seorang lelaki.

Diluruskannya punggung yang tak berkain itu, dagunya yang memang runcing dibiarkannya lebih menegak, tatapan matanya mengkilat, dan senyum paling istimewa menyepuh di antara blush on pink yang membuatnya semakin manis. Dan semua orang memang memandangnya sambil berbisik, mata para pria terkesan jelalatan memandang tubuh anggun di hadapannya, sedang para pasangannya menatap penuh iri.

Naya tetap melenggang di antara para tamu-tamu penting itu, dicarinya lelaki yang selama ini membuat hidupnya berantakan, yang tidak menganggapnya sebagai anak, yang menelantarkan dia dan ibunya. Lelaki yang lima belas tahun lalu telah menikahi wanita lain demi uang. Dan tiba-tiba saja rahang Naya mengeras, digigitnya bibir bawahnya yang terolesi lipstik merah darah. Naya menemukannya. Gunawan Sastranegara, lelaki jangkung itu tepat berdiri di hadapannya, memandang penuh kekaguman pada wanita di depannya. Seorang lelaki muda di sampingnya menoleh, tersenyum lebar pada Naya, lalu mendekati dan mencium pipinya.

Mata Naya berkilat, senyum sinisnya terurai di depan lelaki tua itu. Rein, menggenggam mesra tangan kanan Naya. Dan mata lelaki tua itu melotot, jelas sekali dia kaget melihat adegan mesra anak lelakinya dengan Naya. Belum sempat bicara, rein sudah memulainya
"Pa, kenalkan ini Raya pacar Rein sekaligus calon mantu Papa. Gimana, cantik kan Pa? dia sebenarnya juga karyawan di kantor kita loh Pa. Sayangnya dia tak pernah dandan, makanya cantiknya ilang" gurau Rein di sela-sela tatapan sengit di antara Naya dan lelaki tua itu. Kentara sekali lelaki tua itu bingung sekaligus takut menerima kenyataan bahwa yang berdiri di hadapannya adalah anak tunggalnya bersama wanita terdahulunya. Keringat dingin mengucur dari tubuh lelaki lima puluhan tahun itu. Naya menunduk ringan tanda memberi salam hormat kepada lelaki tua itu.

Ketika Rein mendapat telpon dari seorang rekannya, Naya mendekati lelaki tua itu. Ketakutan melanda, takut akan dibeberkannya jati dirinya di hadapan semua orang. Setengah berbisik, Naya mendekatkan bibirnya ke telinga lelaki tua itu.
"apa kabar, ayah ? kau terlihat sangat sehat dan baik-baik saja ya ? cih" Naya tersenyum getir lalu melengos pergi meninggalkan lelaki itu, namun tiba-tiba dibalikkannya badannya dan kembali mendekati lelaki tua itu.
"aku hamil" bisik Naya setengah mengejek, memandang geli mata lelaki tua itu.
"apa?" Lelaki tua itu shock. Dipandanginya mata Naya yang berkilat, berkaca-kaca. Dan semuanya menjadi gelap dalam pandangan lelaki tua itu. Dia jatuh, tersungkur tak sadarkan diri. Sementara Naya, tersenyum puas melihatnya.
Read more »

Berhenti Mengharap...

"Mencoba berhenti mengharapkan cinta dari orang yang kita cinta -yang tidak mencintai kita- itu sulit. Otak dan hati semua bekerja keras. Memaksa dan terus memaksa agar segala harap yang menggantung di ubun - ubun cepat memburai, sirna ditelan masa.
Aku terus berdoa semoga kau adalah jodohku, semoga kau adalah takdirku nanti, hanya saja kenyataan sekarang berbeda dari apa yang ku harapkan. Lagi lagi, kamu memulai ceritamu sendiri tanpa melibatkan aku di dalamnya. Apakah memang endingnya seperti ini ?

Berada di antara dua pilihan, yaitu berhenti untuk mengharapkanmu dan berusaha menjalin cinta dengan dia -yang sunguh mencintaiku- adalah sulit. Kamu, satu - satunya nama yang selalu ada di catatan pertama harianku, yang selalu mengisi tiap lembar sajakku harus ku relakan pergi? bisakah? mampukah? Aku sedih....aku bingung.....aku takut....aku takut kalau nanti tak lagi mencintaimu, aku takut melepaskanmu. Aku tak bisa melakukan semuanya....
Hanya saja aku berpikir positif, hanya saja aku percaya pada apa yang Tuhan berikan padaku sekarang, bukan nanti. Kita tentu tidak akan pernah tahu jadinya kita nanti seperti apa kan ?
Dan seharusnya aku lebih pandai bersyukur atas segala kasih yang Tuhan berikan lewat tangan dan hati seorang manusia, yang dengan tulus, yang dengan rela menghabiskan banyak waktunya untukku.

Aku berpikir lagi, berhenti mengharapkanmu sama saja berhenti untuk menuliskan namamu dalam tiap lembar hidupku. Aku harus memulainya dari nol, dari awal lagi. Sanggup ? Aku tak tahu dan takkan pernah tahu jika aku belum mencobanya...."

***
kepada kamu....
Aku tidak memintamu untuk menungguku apalagi berhenti mencintaiku, aku tahu bagaimana rasanya memendam rasa selama itu. Namun, cobalah untuk membuka hatimu pada yang lain. Aku tidak ingin kau menghadapi hidupmu dalam kesia-siaan. Percayalah, jodoh telah ditentukanNya. Kalaupun kita tidak berjodoh, kita masih sebagai sahabat, bukan begitu ? dan kalau kita berjodoh, tentu kita akan dipertemukan lagi...
Read more »

Sayang Kamu


Aku cuma mau ngomong kalo aku sayang sama kamu.......gak perlu alasan lain buat sayang sama kamu.......aku sayang, ya sayang......pokoknya sayang :)

Jatuh cinta itu emang indah, bukan begitu ? kamu datang memberi warna beda. kamu istimewa. kamu datang tanpa aku duga.
Kita punya satu kesamaan, kita suka menyanyi. setiap kamu telpon kita pasti gak lupa sama yang namanya nyanyi. bener kan ? dan lagu favorit kita adalah Roman Picisan dan Risalah Hati. Kamu bilang suaraku bagus sekali waktu nyanyi lagu-lagu itu. Hihihi...jadi malu, makasi ya....
"aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku"
ya, kau memberiku waktu untuk benar-benar bisa jatuh cinta padamu. dan aku memang telah jatuh cinta sama kamu.
Kita emang jauh, tapi kita tetep deket kok. Aku sayang sama Tyan....gak perlu muluk-muluk buat janji ini itu sama Tyan, sekarang kita sama-sama, Tyan juga gak perlu janji aneh - aneh sama aku. jalani apa adanya aja ya, sayang ya sayang, suka ya suka, cinta ya cinta, pacaran ya pacaran.
Oke ? hm...aku jatuh cinta sama kamu, kemarin malam.....tepat setelah seminggu kita jadian. Ahihihihihi...jadi malu deh. Tiba-tiba saja begitu merindukan kamu di sini. ah, andai jarak....tak sejauh ini. tapi gapapa, kita tetap sama-sama kok. Iya kan ? (jiwa SMA muncul)

Tyan baik-baik ya di sana.....aku sayang kamu.(gulung2.ngakak gak percaya sama omongan di atas)
Read more »