August 20, 2013

Kembali

masih di sudut yang sama. duduk anteng menghadap dinding yang terus membisu ketika ku ajak bercanda. selonjoran di lantai marmer yang tak pernah bisa dingin kecuali musim penghujan tiba. Ah, Surabaya. aku kembali berlindung di balik kota ini, lagi.

terasa mendadak seperti cacat temporal. tidak bisa membaca maupun menulis dalam jangka waktu....yang lumayan lama. entah karena kehilangan 'pegangan' atau karena rasa malas yang menghantam. aku seperti.....hidup segan, mati tak mau.

nyingkrih. menyingkir dari satu komunitas, dari perkumpulan lelakonan malam. aku nyingkrih lumayan lama. tidak bercumbu dengan malam yang membimbingku ke surga tanpa nama. aku kangen. aku rindu terjaga ketika malam tiba dengan sekumpulan kata-kata yang kadang tak ku tahu maknanya apa, namun membuatku bahagia.

sementara tubuhku seperti dilecut waktu, kemarin. kehilangan separo tenaga yang mendorongku untuk maju. ya, kemarin aku benar-benar diam di tempat. duduk anteng menerima makan dan minum dari sang tuan rumah. namun sampai pada akhirnya aku terhenyak bangun, seperti disentak oleh penguasa alam maya. seperti dijambak lalu kepala dibenturkan ke dinding yang selalu diam ketika melihatku menangis.

tapi malam, aku telah kembali sekarang. akan ku luangkan waktuku untuk menjamah lagi media bercumbuku dengan malam. aku merindukannya. merindukan bisikan-bisikan nakal yang malam tujukan padaku.





dan untuk melakukannya aku butuh segelas bir, birahi.
Read more »