August 7, 2012

Secantik Parasmu Sehalal Kosmetikmu

Hal pertama yang ada di pikiran saya ketika mengetahui ada lomba blog yang bertema "Mempercantik Diri Dengan Kosmetika Halal" adalah isu tentang produk kosmetik halal yang menjamur di masyarakat sekarang ini seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang melejit. Meskipun biasanya concern halal dan haram adalah makanan, namun konsumen muslim saat ini semakin sadar bahwa beberapa kosmetikyang beredar mengandung bahan yang berasal dari hewan atau bahan - bahan berbahaya, dan semakin dengan terbukanya wawasan mereka tidak segan untuk mempertanyakan tentang kehalalannya tersebut. Selain tentang bahan baku yang digunakan, quality control process, peralatan, bangunan, dan personil yang terlobat dalam penyusunan produk juga mempengaruhi kualitas dan staus halal dari kosmetik dan personal care product (http://fashionesedaily.com/blog/2012/05/01/bagaimana-memilih-kosmetik-halal/)

Dari tema lomba blog tersebut, saya bisa menarik garis kesimpulan bahwa apa yang kita konsumsi (termasuk kosmetik) harus halal. Dan karena itu, lomba blog ini tentu saja berkenaan dengan menjadikan wanita cantik dengan penggunaan kosmetik yang halal. Saya masih menimbang - nimbang tentang judul apa yang akan saya buat untuk lomba blog ini. Namun, setelah beberapa kali berimaji dan merangkai - rangkai tiga kata (cantikkosmetik, dan halal) itu, akhirnya saya memutuskan untuk menulis artikel tentang "Secantik Parasmu, Sehalal Kosmetikmu". Kenapa judul itu bisa mampir di kepala saya? entah, tapi saya pikir tiga kata tersebut memiliki sinkronisasi yang kuat, dan berkesinambungan satu sama lain. Jika dipikirkan lagi, seorang wanita (muslim terutama) yang memiliki paras yang cantik jika salah satu unsur dari produk yang ia gunakan dalam tubuhnya mengandung sesuatu yang haram, tentunya akan sia - sia saja digunakan dan juga akan menambah daftar dosa dalam dirinya, wallahu'alam.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat AL Maidah ayat 62: "Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu"


Lalu bagaimana cara membedakan antara kosmetik yang halal dan haram?
Banyak riset menyebutkan, tingkat kesadaran masyarakat mengenai produk kosmetik halal memang masih rendah, tapi cenderung meningkat pesat. Masalahnya adalah ketersediaan produk halal yang disebabkan terbatasnya akses bahan baku yang memenuhi standar halal, dan pedoman/panduan yang bisa memastikan status kehalalan bahan baku tersebut.
Consumer wise, biasanya yang paling dicari dan ingin diketahui oleh konsumen, menyangkut produk kosmetik halal, bisa dikategorikan dalam beberapa isu di bawah ini:
1. Apakah bahan-bahan yang haram untuk dimakan, berarti juga haram sebagai  kosmetik ?*
Walaupun pada dasarnya kosmetik dan personal care product sifatnya berbeda dengan makanan, tidak masuk (secara langsung) ke dalam tubuh, tetapi jawaban tetap ya. Terutama produk perawatan kulit, misal serum atau moisturizer, sekitar 60% produk tersebut bekerja pada kulit dan masuk ke aliran darah. Apabila produk tersebut mengandung alkohol, gliserin yang berasal dari hewan, atau bahan kimia berbahaya, maka bahan-bahan tersebut akan terserap ke dalam tubuh. Tetapi ada juga yang hanya bersifat melapisi bagian luar kulit, sehingga mungkin tidak terserap ke dalam tubuh, namun perlakuannya tetap sama.
2. Bagaimana cara mudah untuk mengetahui kehalalan sebuah produk?*
Tidak ada cara mudah. Karena bahan-bahan turunan yang digunakan sudah sedemikian kompleks, karena itu selain bahan halal dan nonhalal, ada bahan-bahan yang dikategorikan sebagai mashbooh, atau perlu ditelusur lebih lanjut (questionable).
Botanical ingredient, yaitu bahan dalam  kosmetik yang berasal dari tumbuhan (herbs, roots, flowers, fruits, leaves, seeds) secara natural halal, kecuali yang telah tercampur dengan enzim dari hewan.
Semua bahan turunan dan ekstrak dari binatang yang diharamkan – seperti babi–dapat dipastikan haram, karena sifat/jenisnya yang memang diharamkan. Termasuk dalam kategori ini adalah swine placenta, yang masih banyak digunakan dalam industri  kosmetik. Bahan-bahan yang berasal dari hewan lain dan turunannya biasanya tergolong nonhalal–kecuali dari jenis ikan dan lebah–bukan karena sifat bahannya yang haram, melainkan karena prosesnya (penyembelihan) yang dikhawatirkan tidak sesuai dengan syariah. Selain itu juga karena alasan etika.
Produk yang diklaim 100% berasal dari bahan alami, juga tidak menjamin kehalalan produk tersebut. Karena ekstrak hewan juga termasuk alami. Terlebih, sekarang produsen  kosmetik semakin lihai menggunakan istilah tersembunyi, seperti ‘protein’, untuk menggantikan ‘plasenta’.
Berikut nama teknis dan nama paten, yang biasa terdapat dalam komposisi  kosmetik. Secara umum dikategorikan mashbooh, karena biasanya berasal dari hewan: allantoin (alantoin)asam amino, cholesterol, kolagen, colours/dye, cystine (sistina), elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid (asam hialuronat), hydrolysed animal protein, keratinlanolin, lypids, oleic acid (asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan)vitamin A.
Bahan lain yang sebaiknya dihindari (telah dinyatakan haram oleh LPOM MUI) adalah Sodium Heparin dan Plasenta. Sodium heparin berasal dari babi, sedangkan plasenta biasanya dari manusia, kambing atau sapi.
3. Di Indonesia, apakah sudah ada badan sertifikasi halal untuk  kosmetik ?*
Sudah. Seperti halnya makanan dan obat, sertifikasi ini dikeluarkan oleh LPOM (Lembaga Pengawas Obat dan Makanan) MUI. Namun, karena belum meluasnya kesadaran dan kebutuhan konsumen akan kosmetik yang terjamin halal, tidak semua produk kosmetik yang beredar di Indonesia merasa perlu untuk mendaftarkan sertifikasi ini. Kekhawatiran konsumen mengenai kosmetik masih sebatas bahan-bahan yang berbahaya, seperti merkuri, atau paraben. Oleh sebab itu, untuk merek produk kosmetik yang tidak termasuk dalam daftar halal LPOM, bukan berarti tidak  halal. Kita sebagai konsumen yang harus lebih aktif untuk mencermati daftar komposisi produk.
4. Bagaimana dengan produk kosmetik yang berasal dari luar negeri?*
Di luar negeri sudah lebih banyak lagi lembaga resmi maupun independen yang menerbitkan dan mempublikasikan sertifikasi halal. Malaysia termasuk negara yang sudah mempunyai lembaga sertifikasi yang established (Standards Malaysia) dan menjadi salah satu acuan internasional.
Di US, salah satu lembaga sertifikasi yang cukup komprehensif adalah Muslim Consumer Group. MCG telah membuat daftar kategori  halal, nonhalal maupun mashbooh untuk produk-produk makanan dan nonmakanan termasuk kosmetik yang bisa dijadikan acuan konsumen. 
Dengan demikian tentunya konsumen Muslim perlu lebih meningkatkan pengetahuan mengenai kehalalan bahan produk kosmetik. Namun, ternyata tidak semua produk mencantumkan secara lengkap mengenai komposisi bahan penyusun produk pada label kemasan. Langkah berikut sangat dianjurkan dalam memilih kosmetik yang halal dan aman.
1. Legalitas produk*
Pilihlah produk kosmetik yang legal. Hal ini ditunjukkan dengan dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kode pendaftaran untuk produk kosmetik lokal adalah CD, sedangkan untuk produk impor memiliki kode CL.
2. Daftar komposisi bahan*
Dengan pengetahuan tentang bahan-bahan kosmetik yang halalmashbooh dan nonhalal, paling tidak sebagai saringan awal untuk memilih produk mana yang aman dan halal untuk dipakai. Semakin lengkap komposisi yang dicantumkan, biasanya produk tersebut semakin terpercaya, karena konsumen dengan mudah mencari informasi mengenai bahan tertentu.
3. Nama dan alamat produsen*
Nama dan alamat jelas produsen harus jelas tercantum pada label kemasan yang mengindikasikan mudahnya akses bagi konsumen untuk memperoleh informasi lanjutan mengenai produk bersangkutan.
*Referensi: http://fashionesedaily.com/blog/2012/05/01/bagaimana-memilih-kosmetik-halal/ halalmui.org, muslimconsumergroup.com, halaljournal.com


Saya dan Wardah

Berdasarkan keterangan - keterangan yang berhasil saya himpun dari berbagai sumber di atas, satu produk kosmetik yang jelas - jelas bersertifikasi halal saat ini yang tidak saya ragukan kualitasnya adalah Wardah. Di samping halal juga sangat aman untuk dipakai oleh berbagai jenis kulit. Sentuhan make-up Wardah yang lembut membuat saya mau tidak mau jatuh cinta dengan kosmetik ini. Saya tidak perlu khawatir dengan berbagai bahan yang terkandung di dalamnya. Sebab, Wardah ini sudah mendapat sertifikat halal dari LPPOM MUI. Di dalam produk kosmetik lain saya masih ragu, takut, dan was-was jika ada bahan yang tidak halal terkandung di dalamnya apalagi terdapat zat - zat berbahaya yang bisa membuat wajah saya rusak seperti dulu. Ya, pemakaian kosmetik yang salah dan tidak halal tidak hanya akan membuat wajah tidak sehat, wajah rusak, tetapi juga membuat kita terjerumus dalam dosa, yaitu mengkonsumsi produk yang tidak sesuai dengan kaidah agama islam.

Sedikit cerita, di sekitar bulan November 2011 saya mengalami masalah serius dengan wajah saya. Itu terjadi karena saya berganti - ganti produk kosmetik perawatan wajah. Memang, saya ini orangnya cenderung penasaran terhadap barang baru dan suka coba - coba dengan produk kosmetik yang banjir tayang di televisi. Wajah saya saat itu benar - benar parah dan harus dibawa ke dokter kulit. Wajah saya terlihat sangat buruk sampai saya harus mengenakan masker untuk pergi ke kampus karena saya malu untuk menunjukkannya pada orang - orang. Dan karena pengalaman mengerikan itu, akhirnya saya benar - benar menghentikan konsumsi kosmetik tersebut. Saya takut jika saya memakainya lagi wajah saya akan rusak. Akhirnya selama perawatan itu saya hanya memakai produk dari dokter saja.

Setelah produk dari dokter itu habis, saya tidak bisa kembali ke dokter itu karena terbentur biaya yang mahal. Oleh karena itu sekitar bulan Februari saya memutuskan untuk hanya memakai sunblock dan bedak tabur biasa untuk wajah saya. Demi kesehatan wajah, saya sudah tidak main - main dengan kosmetik apapun. Tapi suatu ketika, saya sedang berjalan - jalan di salah satu mall di Surabaya, tiba - tiba saja saya tertarik untuk menghampiri gerai Wardah. Saat itu saya hanya tertarik pada Luminous Face Powder nya saja, sebab masih takut untuk mencoba produk lain selain dari dokter. Ketika beberapa hari memakainya, aroma wangi yang tercium dari tiap taburan bedaknya membuat wajah saya nyaman dan setelah itu seperti ada gairah untuk mencoba produk lain dari Wardah.

Produk kedua yang saya incar tentunya tidak jauh - jauh dari perawatan wajah saya yang tipikalnya adalah berminyak. Saya membeli Acne Cleansing Gel sekaligus Hydrating Toner Normal to Oily Skin dan Cleanser Normal to Oily Skin. Setelah pemakaian beberapa kali, saya merasakan manfaat yang luar biasa pada wajah saya. Halus, lembut, dan kadar minyak berkurang sehingga cukup untuk membuat lubang pori - pori saya bernapas bebas dan kotoran tidak bisa masuk ke dalam kulit yang biasanya menimbulkan jerawat.

Beberapa bulan berikutnya, saya lebih melek lagi pada produk Wardah setelah menyaksikan tayangan ajang pencarian bakat Indonesia yang memakai Wardah sebagai kosmetik bagi kontestan wanitanya. Seketika saya seperti kesurupan dan langsung belanja produk untuk make-up. Pertama, saya mencoba Luminous Liquid Foundation yang natural. Awal mula pakai memang sedikit risih, namun lama - kelamaan jadi sadar dan merasakan kalau foundationnya beda dari yang lain yang pernah saya pakai. Wardah ini ringan dan aroma yang keluar juga tidak membuat pusing. Biasanya kan ada foundation yang setelah dipakai membuat saya mual dan pusing karena baunya yang aneh.

Selang beberapa waktu, saya kembali ke gerai wardah tersebut dengan membeli lipgloss no 02 yang didesain khusus menyerupai warna bibir saya yang orange-kemerahan yang akhirnya saya gunakan untuk pergi ke kampus dan lipstick no 20 yang saya gunakan untuk menghadiri acara atau sekedar berjalan - jalan.



Dan berikutnya saya semakin kecanduan untuk merias diri. Akhirnya beberapa minggu yang lalu saya beli Wardah eye shadow H  dan Blush On 2 sekalian. Terdengar sedikit konyol memang, tapi jiwa wanita saya untuk merias diri mencuat begitu saja setelah jatuh cinta dengan Wardah. Saya tidak membual, tapi ini memang benar. Kenyamanan yang saya dapat dari sentuhan riasan dari produk kosmetik Wardah membuat saya semakin bergairah untuk rajin merias diri ketika berada di tempat umum. Bukan untuk pamer atau gaya - gayaan, saya hanya berusaha merawat wajah saya agar terlihat lebih menarik dan cantik di hadapan orang, agar mereka pun juga nyaman ketika berkomunikasi dengan saya. Tidak ada salahnya kan jika seorang wanita yang mulai beranjak usia 20an cenderung senang untuk berdandan?

Ya. Saya pikir memang sudah saatnya bagi saya untuk merawat diri saya. Merawat tubuh dan wajah adalah penting bagi seorang wanita. Bukan hanya untuk sekedar mendongkrak penampilan, tetapi lebih pada mensyukuri apa yang Allah SWT berikan dan sebaik mungkin menjaga dan merawatnya dengan baik selama masih diberi kesempatan dengan menggunakan produk kecantikan yang halal, yaitu Wardah .




Secantik Parasmu Sehalal Kosmetikmu


Cantik. Pertama kali mendengar kata cantik, orang akan langsung mendefinisikan cantik berdasarkan outlook seorang wanita saja tanpa mempedulikan bagaimana sifat dia sebenarnya. Untuk proporsi pandangan pertama memang seperti itu. Orang selalu mengarahkan matanya pada wajah jika kata cantik keluar dari bibir seseorang. Memang benar, kebanyakan orang akan akan langsung mengarahkan pikiran mereka kepada penampilan luar, bentuk fisik, dan bagaimana cara wanita itu merias diri agar bisa disebut cantik. Namun, apakah anda tahu tentang definisi cantik yang sebenarnya?

Dalam pandangan islam, cantiknya seorang wanita tidak hanya dilihat dari segi jasmani saja, namun rohani juga masuk di dalamnya. Dua unsur inilah yang menjadikan seorang wanita akan terlihat cantik. Seorang wanita akan benar - benar terlihat cantik jika ia tidak melupakan bagian terpenting dari sisi rohaniahnya, yaitu akhlak. Tidak hanya riasan untuk wajah dan penampilan luar, tapi mempercantik akhlak bagi wanita adalah penting sekali. Sebagaimana hadist Rosulullah Muhammad SAW, "Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai yang indah, murah hati dan menyukai kemurahatian, menyukai akhlak yang luhur dan membenci akhlak yang rendah." (HR. Al-Baihaqi)

Cantik jasmani adalah komplemen cantik rohani, apa guna jasmani saja yang cantik jika tidak dibarengi dengan rohaninya juga? Cantik rohaniah yang dimiliki seorang wanita (akhlak yang baik) akan dibawa sampai mati, namun cantik jasmaniah akan memudar seiring berjalannya waktu. Tetapi bukan berarti seorang wanita tidak akan merawat jasmaninya ketika tahu yang terpenting adalah cantik rohani. Penting bagi seorang wanita untuk merawat jasmani mereka, bukan hanya sebagai syarat mutlak agar terlihat cantik tetapi lebih karena menjaga penampilan adalah hal yang disenangi Allah SWT, bukankah kebersihan diri adalah sebagian dari iman? (Annadhofatu Minal Iman). Bersih diri bisa diartikan sebagai seorang wanita yang merawat dan menjaga kesehatan tubuh dan penampilannya agar terlihat menarik dan enak dipandang oleh orang lain.

Untuk merawat jasmaninya seorang wanita, di samping perawatan tubuh, perawatan wajah juga sangat penting. Sebab yang pertama kali orang lihat bukan tubuhnya, tetapi wajahnya. Don't judge people from their cover memang benar, hanya saja bagi sebagian orang (termasuk) wanita, cover adalah poin penting, apalagi penampilan wajah akan mendukung penampilan fisik lainnya. Outlook wajah yang menarik tentu akan membawa dampak bagi kinerjanya sehari - hari. Oleh karena itu pemakaian kosmetik sangat perlu bagi wanita. Kosmetik adalah sarana penunjang penampilan wanita agar terlihat lebih menarik dan enak dipandang. Orang lain tidak akan bosan untuk berinteraksi dengan wanita yang terlihat cantik parasnya karena mereka rasa kelembutan paras wanita membuat nyaman lingkungannya.

Pemilihan kosmetik yang benar akan menghasilkan hasil yang maksimal. Benar bukan berarti memakai kosmetik yang harganya mahal, branded, atau buatan luar negeri. Benar dalam hal ini adalah sesuai dengan kaidah dan syariat agama Islam yang menganjurkan dan mewajibkan segala sesuatu hal yang dikonsumsi oleh manusia adalah halal. Banyak kosmetik yang beredar di masyarakat diragukan kehalalannya. Karena itu wanita muslim (muslimah) harus pandai - pandai untuk memilih kosmetik yang halal (sesuai dengan syariat Islam) dan sehat untuk dikonsumsi bagi wajahnya. Apa gunanya cantik jika kosmetik yang dipakai tidak sesuai dengan syariat agama islam? Maka dari itu, pilih kosmetik yang telah benar - benar mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI.

halalnya kosmetik yang dipakai seorang wanita mencerminkan betapa pandainya wanita itu memilah dan memilih barang yang benar untuk dikonsumsi. Penggunaan produk kosmetik yang halal tentu saja akan membuat suasana hati damai dan tentram karena apapun yang melekat dalam dirinya adalah barang yang diperbolehkan oleh Allah untuk dikonsumsi. Dan dengan dimulainya pemakaian produk kosmetik yang halal tersebut, insya Allah segala hal yang ada dalam diri kalian akan mengikuti alur kehalalan kosmetik yang dipakai dan merambah pada hal - hal lain.

Mari para muslimah yang cendekia, jaga dan rawat apa yang sudah Allah anugerahkan kepada kalian. Pilih dengan benar kosmetik halal. Wanita cantik adalah ia yang menggunakan kosmetik halal.





0 komentar:

Post a Comment