May 8, 2013

Tak Bisa Melihat

"aku tak bisa melihat"
"hei, kau masih punya mata"
"tapi aku tak bisa melihat dengan benar. tolong lihatlah lagi mataku"

*

kau menangis. kau sedang kesakitan, tapi kau berusaha membantahnya. kau berusaha tegar, tapi kau gagal.
kau tersedu, tapi mulutmu mengatup rapat. tak ada suara gaduh yang muncul dari sana. tenggorokanmu seperti ditendang. dadamu seperti dijejali batu-batuan kasar.
kau sakit.

kau bisa melihatnya.

kau hanya berpura-pura buta. kau berusaha mengabaikan sesuatu yang jelas-jelas kau rasakan. kau menikmati kesedihan itu. kau membiarkannya bersemayam dalam damai yang sebenarnya hanya sebuah kamuflase belaka. kau menyembunyikan itu.

kau berpura-pura bahagia. kau terlalu pengecut karena tak membiarkan lidahmu bicara jujur apa adanya. kau takut, kau takut, kau hanya takut menerima kenyataan yang belum tentu bakal semenyedihkan sebelumnya.

kau masih punya mata. mata hatimu masih bisa melihat dan membaca. dia tidak pernah tidur, dia bekerja tanpa jeda. kau hanya berpura-pura tak melihat.
betul kataku, kau munafik. kau mempecundangi dirimu sendiri.
sebenarnya kau butuh, sebenarnya kau ingin, namun kau masih takut berdiri lagi di tempat yang sama dengan orang yang berbeda. kau takut jika sisa sakit yang tertinggal di tempat itu kembali kau rasakan, sehingga kamuflase ingin hidup sendirian jadi bahan leluconan.

kau tidak bersungguh-sungguh untuk terus sendiri. aku bisa melihat itu di matamu. kau tidak bisa membohongiku sekalipun matamu kau tutupi dengan sehelai sutera biru. aku adalah bagianmu, aku adalah separuh ruhmu, aku adalah jiwamu yang lain.

apa kau tidak pernah sadar jika tubuhmu dihuni dua makhluk yang tidak pernah menidurkan diri?
aku kenal benar saudaraku yang punya mental pecundang yang sekarang merasuki dua per tiga tubuhmu. aku tahu bagaimana perangainya.

hei, apa kau tidak mengenaliku? kau tidak bisa melihatku dengan benar? apa kau tidak merasakan kehadiranku ketika gelap tiba?
aku adalah sisi baikmu. dan dia adalah sisi burukmu.
bukankah kau selalu mengatakan jika setiap orang selalu diciptakan dengan dua sisi berbeda? ya, baik dan buruk. dia buruk, dan aku baik.

apa kau tidak ingin mendengarkan nasehat dari teman baikmu ini? jika kau ingin menutup telingamu dengan memutar musik sekencang mungkin, silakan. aku akan membisikkannya lewat hati. aku tahu hatimu akan bekerja lebih dari telinga.

dengarkan ini baik-baik, NAK.
jangan takut...jangan membohongi dirimu sendiri...jangan...sebab kau akan merasakan sakit itu sendiri. lakukanlah......nikmati perjalananmu itu.
jangan tutup matamu, jangan biarkan kau buta. jangan kau biarkan diirmu sendiri kehilangan sesuatu yang sudah Tuhan berikan.
aku tahu kau pandai, NAK. aku tahu kau masih bisa melihat dengan benar, hanya saja mungkin saudara burukku kadang terlalu cerewet sampai berhasil membuatmu terpuruk seperti itu.


kau masih bisa melihat dengan benar, NAK.

2 komentar:

Unknown said... Reply Comment

selalu jatuh hati sama kata-katane bibir beku.
^__^

Bibir Beku said... Reply Comment

@Sudibyo P. Wiyono: aihhhh terima kasihhh dib ^^

Post a Comment