May 1, 2013

Terima Kasih

aku lelah. sepertinya sudah tidak punya kekuatan untuk melangkah ke arahnya. aku hanya ingin mengabdi pada sesuatu selainnya. sesuatu yang mendekatkanku pada yang lain, bukan padanya. dan menghabiskan sisa-sisa waktu yang berharga bersamanya.

sudah ku cukupkan halamanku untuknya, sudah ku penuhkan coretan hitam dalam buku terakhirku. dan sekarang adalah masa yang tepat untuk berganti buku, berganti halaman baru, untuk menanggalkan semua kisah dan memulai sesuatu yang baru. aku ingin duduk manis di pangkuannya, bergelayut manja seperti anak TK.

penghakiman atas kelakuan lamaku telah ku terima dengan lapang dada. telah kubiarkan mereka menjadikanku tokoh antagonis dalam ceritanya, seorang perempuan jalang dengan banyak pasangan, di masa silam, ku biarkan.

tak akan ku ganggu mereka dengan segala simbol perangnya, aku hanya akan diam di tempat, memandang mereka dengan banyak senyuman, sekalipun mereka menghunuskan doa mematikan, memberikan kutukan menyesatkan.

aku tidak akan kembali, tidak akan lagi ku jatuhkan diriku ke dalam jurang yang sama, sekalipun jurang itu penuh bunga-bunga merah segar dan air terjun menyegarkan. aku lebih memilih diam di tempat yang penuh duri atau lari ke depan sekalipun jalan begitu menyiksa kaki telanjangku.

kehilangan kesempatan, penyesalan hanyalah bagian dari skenario terbaikNya. nanti, suatu saat nanti jika ku temukan diriku menangis karena kehilangan kesempatan dan peluang, aku hanya akan kembali padaNya dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja, tidak ada hal positif yang tidak bisa dipetik dari sana. dan jika banyak orang bilang "kau kehilangan satu terbaiknya," aku akan dengan senang hati berkata "terbaik hanya milik sang Penyempurna. semua orang baik. semua orang diciptakan dengan kebaikan, sekalipun dia tak sesempurna sebelumnya. pilihanNya adalah takdir sepanjang masaku dan aku tidak akan menyesal."

sekarang aku hanya merasa bahwa padangku telah disinari banyak matahari, tidak lagi gulita seperti sebelumnya, tidak lagi ada kesia-siaan seperti waktu dia menjadi setir dalam duniaku. aku bahagia, sekalipun banyak cibiran yang mampir dan hinaan tersirat dari gurauan yang mungkin mereka sengaja. tidak apa-apa. memang ada banyak cobaan ketika seseorang ingin berubah menjadi lebih baik, tidak sedikit yang meragukan dan membuat cibiran, tidak apa-apa karena aku jauh dari sempurna dan tidak akan pernah jadi sempurna. aku manusia biasa, di hadapanNya, dengan segudang dosa.

aku hanya mau berterima kasih...terima kasih atas segala pelajaran berharganya, segala pengalaman baik dan buruknya yang menjadikanku seorang yang lebih waspada, seorang yang lebih pandai mengendalikan hati dan perasaannya. 

4 komentar:

Unknown said... Reply Comment

Ketika kita memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik memang banyaak sekali ujian dan cobaan yang merintangi, dan itu tidak hanya berlaku buat dirimu tetapi pun dengan diriku :')

Mari luruskan niat untukNya... :*

#salam

Bibir Beku said... Reply Comment

@Yasmin EL Humairaa: iya mbak, makasih buat semangatnya :)

dipta said... Reply Comment

#jleb #jleb #jleb
tau banget rasanya.. hahaa..
(merasakan hal yang sama)

Bibir Beku said... Reply Comment

@dipta: hahahaa...jleb nya jangan banyak-banyak mas, sakit ntar :D

Post a Comment