May 6, 2013

Sama Saja

"sama saja"
"apanya?"
"otaknya"
"maksudnya? kapasitas otak? bukankah tiap orang berbeda?"
"bego! bukan kapasitas"
"lantas?"
"cara mereka berpikir"

*

diam saja. lidahku sukses bersekongkol dengan hati. kepalaku juga sepertinya mengiyakan isi hati yang menolak untuk diajak kerja sama. sudahlah, biarkan saja. mari bersantai di bibir pantai demi menikmati sepoi angin yang tak kau temukan di tengah metropolitan.

hmmm, anggap saja mereka sekumpulan paduan suara dengan kualitas suara bebek yang tengah mengoceh asal-asalan di hadapanmu. anggap saja angin PHP yang terkadang muncul di tengah terik siang yang ganas. selow lah...woles rek.


jujur, sebenarnya aku tidak mau banyak berkomentar. aku hanya ingin diam pada pandangan-padangan menggelikan itu. namun, setidaknya aku harus membuat sedikit pembelaan, kan? ya seperti para tersangka yang didudukkan di kursi pesakitan itu. hanya bedanya, aku tidak perlu pengacara.



setiap orang dilahirkan tidak dengan sempurna, bukan? dia punya kelebihan-kekurangan, kebaikan-keburukan. namun, pada dasarnya mereka baik. tanamkan itu di kepalamu, NAK. mereka punya hati nurani, sekecil apapun itu. tidak ada manusia yang mbrojol dari rahim ibunya dengan sifat yang sepenuhnya jelek. tidak ada, NAK. tidak ada.


jika teori ketidaksempurnaan itu sudah tertanam di kepalamu, kenapa musti memberikan tuduhan semenggelikan itu padaku? kau pikir aku benar-benar jalang seperti perempuan-perempuan di pinggir jalan itu, NAK?




aku mau tertawa ah. hahahaha




kau pikir dunia malam selalu identik dengan perempuan-perempuan jalang?
lulusan apa sih kau ini? umurmu sama sekali tidak menunjukkan kualitas isi kepalamu. cara berpikirmu seperti ABG yang baru saja naik kelas dua SMP.



ya sudahlah ya...namanya juga manusia biasa, pasti punya segudang pandangan menggelikan, termasuk tuduhan-tuduhan tak masuk akal.
silakan, intinya silakan memberiku tuduhan bermacam-macam. aku santai saja.
Tuhan tahu kok, Dia Maha Tahu atas segalaku.
kamu tidak bisa membaca pikiranku, kan? NAH. belajar menghargai orang dulu sana. masuk SD lagi gih.



rupanya, ya sama saja kan ya! isi kepalanya sama!
baca ini: aku suka, bukan berarti jalang, NAK!


0 komentar:

Post a Comment