January 4, 2014

Aku Cuma Bisa Ini

Kepada bedebah bertopeng pria dewasa, yang naluri lelakinya digunakan hanya untuk menyakiti wanita. Hai para lanang jalang. Kemarilah! Sudah kusiapkan onggokan sampah untuk kulemparkan kepadamu.

Kau adalah salah satu makhluk penjunjung tinggi bahasa seni, yang sedianya melontarkan kalimat-kalimat indah dengan kumpulan kata penuh rasa, yang selalu bisa mendadarkan cinta dari seorang perempuan muda yang kehabisan tenaga mencinta lelaki lainnya. Kau. Kau bagai oase, telaga hijau bersih penyedia air kehidupan pada semesta yang meronta minta penghidupan karena kehausan. Kau, seperti lanang yang mampu mencipta gairah rasa tanpa perlu banyak usaha, cukup dibumbu kata-kata bak pujangga lalu wanita jatuh melutut di depan tulang keringnya. Kau, bedebah.

Aku akan menghabisimu. Dengan perasaan cinta yang sudah kubuat mati sebelumnya. Ini adalah bentuk pengakhiran tentang pembalasan. Ya. Aku hendak membalasnya. Sepertinya melihat kau terluka dan melutut di hadapanku adalah cara terjitu untuk berburu.

nappeun saekkia! gae saekkia! mampuslah kau segera.





Surabaya, saat mendengar ada lanang bajingan menghampiri kehidupan teman.

0 komentar:

Post a Comment