May 10, 2014

Laa Tahzan

hari ini, salah satu teman SMA saya menikah. maaf nggak bisa dateng ya neng Arieska. tapi doa saya semoga sampai di sana. barokallahu lakuma wa baroka 'alaikuma wa jama'a bayna kuma fil khoir. aamiin. ah semoga taun depan saya bisa nyusul :)


hari ini ada teman yang bahagia karena menikah dan ada juga yang sengsara karena hatinya patah. hai perempuan, laa tahzan innallaha ma'ana :)


sebenarnya saya ini sangat tidak pandai dalam memperbincangkan masalah seperti ini. saya cuma ngerti, tahu, dan paham seadanya saja. ilmu saya masih sangat dangkal. jadi, jika sekiranya ada kata-kata saya yang kurang pas dan salah ya mohon disempurnakan.


saya paham beberapa hal, namun saya tidak berani mengatakan. saya tidak mau dicap sok menggurui (lagi). saya mengatakan ini karena memang atas dasar pengalaman pribadi. sebenarnya saya ini masih tergolong perempuan yang jika bersedih bisa sangat lebay (berlebihan). namun, sekali lagi saya mencoba untuk mengingat bahwa segala kejadian buruk yang menimpa saya bukanlah tanpa sebab, bukanlah tanpa direncanakan. siapa yang merencanakan? Allah pastinya.


apa yang enak dan nikmat di dunia ini tidaklah sehat. kata laki saya seperti itu. ada yang bilang kalau bersedih, menangis, menjerit, lena beberapa lama adalah kenikmatan. tapi itu tidak sehat, nak.

bahasa gaulnya sekarang adalah galau. ada yang bilang kalau galau itu enak (ini sepertinya saya yang mengatakan deh, dulu. hehe) tapi tidakkah kamu sadar bahwa dengan galau sama saja membunuh hatimu sendiri? yes. saya tahu. kemarin saya sempat galau karena tidak dihubungi lelaki saya. di dalam kepala saya berkecamuk pikiran-pikiran negatif sampai saya tidak bisa tidur. saya mulai lebay dan menuliskan beberapa postingan yang (tentu saja) kata laki saya (mungkin) lebay. tuh kan...galau sama saja mendzalimi diri sendiri. saya lalai.


saya sempat curhat colongan ke laki saya tentang seorang teman yang sedang dekat dengan seorang laki-laki yang.....tetttttt. sensor ya. saya cerita dari A-Z ke laki saya. dan tahukah kamu apa komentar laki saya tentang hubungan teman saya ini ketika saya menyebutkan angka berapa lama si laki-laki pacaran sebelum dengan teman saya? dia langsung nyeletuk:


"kagak bakalan lanjut"
"lho kenapa?"
"orang pacaran udah 7 taun gitu"
"lha kan udah jadi mantan. udah disembuhkan lukanya sama temanku"
"percuma. orang pacaran 7 taun kagak bakalan bisa lupa cuma dengan hitungan bulan. apalagi temanmu pacaran juga baru sebulanan kan?"
"iya"
"nah. mending suruh temanmu berhenti sekarang. orang yang pacaran satu tahun aja kadang butuh waktu tahunan buat move on, lha ini tujuh tahun. gila lah kalau sampai lupa dalam hitungan bulan"
"tapi katanya si laki milih dia"
"nggak mungkin. udah liat aja ntar"


udah lihat saja ntar....
saya sudah lihat. dan apa yang laki saya katakan benar. teman saya putus. such a bad news. ikut sedih.



wahai perempuan tegar yang saya sayangi, adekku yang punya hati luar biasa....jangan bersedih terlalu lama ya nak. ingat, masih ada Tuhan. kamu punya Allah untuk menyerahkan diri. hati kamu itu capek. hati kamu belum siap untuk diisi kembali. jangan gegabah apalagi jika kamu dekat (lagi) dengan laki-laki yang masih punya urusan dengan mantannya. ya. tidak akan pernah bisa lancar hubungan kamu jika masih ada mantan yang membayangi hubungan kalian..


lepaskan. lepaskanlah jika itu menyakitkan. jangan dilanjutkan.



kenapa saya bisa bilang begitu? pengalaman reekkkk. tuh si Adhitya dan Tiara buktinya. nyengnyong lah mereka. saya dekat dengan Adhitya eh ternyata dia masih ada masalah dengan Tiara. ah sudah lupakan. itu masa lalu yang nggak perlu diungkit namun perlu dijadikan sebagai pelajaran buat perempuan-perempuan lain di luar sana termasuk kamu yang jika dekat dengan laki-laki jangan gegabah, tanya dan telusuri dulu apakah dia sudah punya GANDENGAN (emangnya truk?) atau masih punya urusan yang belum kelar sama mantannya.


dan untuk kamu dek yank. tidakkah kamu pernah berpikir bahwa tangismu itu sia-sia saja? sudah berapa laki-laki yang kau tangisi gara-gara ada kunti dan dementor yang mengganggu? kalau sudah tahu begitu mbok ya pelan-pelan give up. jangan ditangisi. kalau kamu memilih jalan buat nangisi mereka terus-terusan, ya hidup kamu bakalan menderita. ingat, bahagia dan tidaknya hidup kamu yang menentukan bukan orang tua kamu, tapi kamu sendiri.


cinta ya cinta. sayang ya sayang. cuma jangan berlebihan (aku sok menggurui lagi).
istirahatkan hatimu. rasanya baru kemarin kamu jatuh dan nangis gara-gara si Scat bingsit itu. eh sekarang sudah ganti dengan si itu. saya sebagai seorang teman, seorang kakak, cuma bisa memberi nasehat. saya tidak pernah melarang kamu untuk dekat dengan siapapun sekalipun saya tahu dia bajinguk kelas teri. saya biarkan saja. sebab saya tahu kamu ini wataknya keras. hampir mirip sama saya. kalau saya melarang, itu sama saja mengajak perang.



pacaran kamu yang menjalani. kamu yang merasakan. saya cuma bisa ngasih doa saja. dan kalau endingnya selalu sama kaya' yang kemarin-kemarin, saya mohon berhentilah. istirahatlah sejenak dari dunia percintaan yang jelas-jelas menyia-nyiakan waktumu itu.


sebagai perempuan luar biasa yang saya kenal, segeralah kembali. jangan jadi perempuan lemah apalagi sampai membicarkan kelemahanmu di hadapan orang banyak. tidakkah kamu berpikir saat kamu mengeluh, merasa menderita, dan terdzalimi kemudian kamu menuliskannya di media sosial itu berdampak buruk pada citramu sendiri? saya pernah ditegur oleh seorang mbak tentang ini.


"eh si ini lho galau mulu. eh si ini ternyata gitu ya orangnya, temperamen, tukang marah-marah, kata-katanya kasar. males ah temenan sama dia"
kamu nggak pernah mikir bahwa orang bakal bilang kaya' gitu ke kamu sekalipun dia adalah orang yang sangat kamu kenal? ayoooo...memperbaiki diri,. mari berproses menjadi perempuan yang baik. nanti, suatu saat nanti kamu pasti tahu apa manfaat jadi perempuan yang sabar.



jangan pernah mengeluh di media sosial, mengeluhlah pada Tuhan. jangan biarkan orang lain tahu bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja. lebih baik curhat secara personal kepada orang yang kamu rasa nyaman sebagai tempat berkeluh kesah (saya sedang mencoba juga melakukan ini. jadi, mari kita sama-sama memperbaiki diri). dan bukankah akan lebih baik jika kita menyebarkan hal-hal positif semacam motivasi dan lelucon-lelucon konyol yang membuat orang tertawa ketika membacanya?



saya sayang sama kamu. jadi saya ngomong kaya' gini. get well soon dear. let's hangout together. let's watch Marmut Merah Jambu. let's laugh. let's burn your memories about those damn fvk men in a minute.













menangislah jika itu sakit, namun jangan menangis terus-terusan. gunakan waktumu dengan bijak. laa tahzan, perempuan.










0 komentar:

Post a Comment