December 30, 2012

Pelabuhan

SEBUAH IMAJINASI GILA!

“kau bisa memperbaiki ini?” ku sodorkan headsetku kepadanya.
Sejurus dia memandangku dengan heran. Separo alis tebalnya terangkat, seperti biasanya. Aku hanya bisa nyengir sambil memperlihatkan deretan behel gigiku dengan warna hijau toska di depannya. 
Lalu dia mengambil headset itu dari tanganku.
“apanya yang rusak?” tanyanya kemudian.
“nggak tau, udah nggak bunyi sebelah” kataku sambil meneguk es teh manis dalam gelas miliknya.

Diambilnya HP milikku yang tergeletak di atas meja. Dicobanya. Kemudian dia manggut – manggut.

“apa yang rusak, menurutmu?”
“yang rusak itu kamu” katanya sambil menjentikkan telunjuknya ke dahiku.
“awww….sakit tauk!” ku pijit-pijit dahiku yang sakit.
“headset rusak itu tandanya kamu harus beli yang baru” diusapnya dahiku kemudian. 
Pipiku merah.

"kau kan anak teknik, seharusnya bisa memperbaiki ini!" protesku separo manyun sambil merebut headset dari tangannya.
"apa anak teknik harus memperbaiki headset yang rusak?"
"harus!"
"siapa yang mengharuskan?"
"aku"
"kamu siapa?"
"pacarnya kamu"
"kapan kita jadian?"
"barusan"
"barusan kapan?"
"tadi kamu nembak aku"
"aku cuma bercanda"

Nyess. hatiku seperti disodori bongkahan bara yang panas.

Aku mulai gemas. aku yakin dia menggodaku. aku bisa melihat "taring" jahilnya muncul di antara gigi - giginya yang rapi. tapi matanya Ya Tuhan, matanya diselimuti kabut tebal yang membuatku tidak bisa membaca isinya.

"jadi yang tadi cuma guyonan?"
dia mengedikkan bahu. aku mulai merengut. ku palingkan mukaku. aku menunggu dia menarik kepalaku dan berharap dia minta maaf segera atas kejahilan yang baru saja dia perbuat padaku.
kenapa dia tidak memanggilku? oh God, dia membiarkanku ngambek.

tanpa melihat ke arahnya, aku berdiri dan pergi dari gazebo depan kampusnya. kenapa dia tidak mengejarku? sialan. mati gaya. masa aku harus kembali lagi? tidak, harga diriku ditaruh mana?

tapi aku tidak bisa meninggalkannya seperti ini. aku harus tanya apa alasan dia mengerjaiku seperti tadi. Hello boy, you know how I love you more. Why you should do this? aku hampir menangis.

ku balikkan tubuhku. mataku melebar. kemana laki-laki itu? tempat duduk yang tadi kami duduki sudah kosong. kapan dia pergi dari sana? bukankah baru beberapa detik aku melangkah ke sini?

ku langkahkan kakiku untuk mengitari area itu. tapi tiba - tiba langkahku terhenti tepat ketika lenganku dicengkeram seseorang dari belakang. aku menoleh. di sana sedang membungkuk seorang lelaki berkemeja, berkacamata, dengan lesung di kedua pipinya, dengan seikat lily putih di tangan kirinya serta di belakangnya ada sepasukan orang yang menenteng gitar dan membentuk barisan paduan suara, lalu kemudian bernyanyi lirih seperti backsound di fiml-film romantis.

ku gelengkan kepalaku. ini mimpi kan?

kakiku linu. kaku di tempatnya. tubuhku gemetar saking kagetnya. dan tanpa sengaja ku gigit telunjukku.

"maaf...tadi aku cuma bercanda" katanya sambil memberikan seikat lily putih itu padaku.
aku bengong. agak ragu ku terima bunga darinya. oh God, jantungku lari-lari. 

"bei... aku nggak bisa ngomong apa-apa selain....aku butuh kamu, aku mau kamu selalu ada di sampingku baik ketika aku sedih atau senang.... aku mau kamu jadi pelabuhan buat perahu kecilku yang dari kemarin terombang - ambing tak jelas di lautan... kamu mau bei?"

kerongkonganku butuh air. rasanya seperti ada di gurun pasir. keringat banjir di tengkuk. aku seperti mau pingsan. how romantic he is!

"bukannya tadi... tadi kamu udah nembak aku?" tanyaku gugup.
"tadi belum resmi" jawabnya sambil nyengir. 

"oh....." mataku melebar, mulutku membulat membentuk huruf O, kemudian merekahkan senyum paling menggelikan yang pernah ku berikan pada orang.

"jadi?" tanyanya kemudian.
"jadi apa?" tanyaku balik.
"kita resmi pacaran kan?"
"kapan aku bilang iya?"
"bukannya tadi kamu udah bilang iya?"
"tadi kapan?"
"tadi sebelum kamu ngambek"
"itu kan tadi"
"kalau sekarang?"

ku mainkan mataku seperti sedang menimbang-nimbang.
"tidak sebelum kamu mengajakku ke pelabuhan..... SEKARANG" kataku sambil berlalu menuju parkir sepeda motor.
"ha?" dia berdiri dan kemudian meremas-remas rambutnya.
"ABIS INI AKU ADA JAM KULIAH!!!!" teriaknya. ku balas dengan lambaian tangan sambil cekikikan.





0 komentar:

Post a Comment