July 22, 2014

....Adalah....

Dru terpaku sejenak. Matanya yang bulat bening mengerjap, kemudian dilanjutkan dengan tatapan kaget ke arah foto yang baru saja dia lihat. "ini kan.......itu"


*

kalau mudah jatuh cinta adalah dosa, mungkin dosa Dru sudah menggunung dan tak bisa dihitung. dia sama sekali tak pernah mau membantah getar alami yang datang ketika berjumpa dengan orang baru meskipun hanya lewat sosial media. dan itu adalah bodohnya Dru sejak duduk di bangku SMA dan terus dipeliharanya sampai sekarang.

Dru gampang jatuh cinta kalau hatinya sedang kosong. pastilah. lagipula mana mungkin Dru bisa jatuh cinta lagi ketika hatinya sudah terisi? aneh-aneh saja.

perasaan halus itu muncul lagi. Dru sedang gandrung. dirinya sedang girang dihinggapi lagi perasaan yang mendamaikan sekaligus mengasyikkan itu. mungkin bagi sebagian orang, Dru adalah orang yang gampangan. gampang jatuh cinta. biarlah, Dru bilang untuk menemukan orang yang tepat tidak sekali dua kali seseorang itu harus jatuh bangun dalam sebuah hubungan. bahkan tak jarang dia harus gonta-ganti karena salah melabuhkan diri. belum jodohnya, tidak jodoh, bukan takdirnya untuk bersama. dan Dru tidak lelah mencari sampai dia menemukan orang yang tepat itu datang ke "rumah"nya. dru membiarkan saja siapapun yang datang sekalipun endingnya tak mampu bertahan.

tidakkah kalian tahu kenapa seseorang bisa putus ketika berpacaran? kalian pasti tahu jawabannya. dan sebagian besar dari kalian akan menjawab "karena sudah tidak cocok" "karena nggak jodoh" "karena tidak ditakdirkan bersama"

benar. Tuhan kitalah yang menentukan. Allah yang telah membuat garis takdir pertemuan kita dengan pasangan sehidup semati kita kelak. dan ketika satu atau dua kali kalian gagal, bangkit dan teruslah berusaha. Jodoh memang di tangan Tuhan. dan Tuhan tidak akan memberikan jika kita hanya diam, tidak meminta padaNya, dan tidak berusaha mendapatkannya.

dan kali ini Dru menyukainya, sepertinya. namun Dru tidak ingin buru-buru mengakui bahwa dia suka. ah, Dru....kau bahkan sudah minta izin secara terang-terangan apakah boleh menyukainya atau tidak bagaimana bisa bilang untuk tidak buur-buru?

Dru tidak pernah menyangka bakal berhubungan dengan Pram, meskipun secara singkat. tidak ada bayangan bakal kedatangan sesuatu itu. takdir, katanya membatin.

mungkin Pram tidak pernah sadar bahwa Dru dulunya satu sekolah dengannya. Pram tidak mengetahui eksistensi Dru di sekolahnya dulu. tapi tidak dengan Dru. dia hapal benar wajah-wajah orang penting dan terkenal (versi Dru) di sekolahnya. bahkan ketika mereka tidak mengenalinya, Dru tetap ingat siapa mereka meskipun terkadang dia tidak mengetahui namanya. dan bagi Dru, wajah Pram adalah wajah yang tak asing.

Pram. wajah tak asing yang sering dia lihat di sekolah bersama teman-teman yang satu ekstrakurikuler dengannya muncul begitu saja. datang seperti ruh-ruh malam yang kelaparan. diterpa angin dan nangkring di balkon lantai dua. membujuk Dru secara halus untuk candu terhadapnya. siang malam kepikiran.

tak terbayang kan bagaimana ekspresi Dru saat perasaan itu membuncah dengan hebatnya? sudah tidak perlu dibayangkan. ekspresi lebaynya sudah bisa ditebak oleh orang-orang yang (mengaku) dekat dengannya. Dru akan sulit mengendalikan diri dan mulai menulis status-status (sok) puitis dan menulis note-note di akun facebooknya. ya, seperti itulah Dru. seperti iutlah caranya mengapresiasi perasaan agung yang diberikan Tuhan padaNya.

Dru seperti orang gila. ketawa-ketiwi di tempat kerja, di tempat umum, dan bahkan di angkutan saat membaca "itu". dan puncak dari kegilaannya adalah ketika Pram menanyakan sesuatu itu. aduh Pram.....Dru mulai gila karenamu.

Dru berikrar, pun bahkan Pram tidak mengetahui siapa dirinya dan tidak tahu apa-apa soal perasaannya, sama sekali tak jadi masalah. asal Pram tetap diam di situ dan tidak kemana-mana. Dru cuma ingin berbicara dan terus brbicara dengannya. itu yang membuat hari Dru bahagia. tapi jika perasaan itu hanya sebatas mengagumi, maka biarkan saja Dru menikmati itu. asal Dru bahagia, dia akan terus melanjutkannya.

0 komentar:

Post a Comment