June 15, 2012

Hai....

Hai...
aku menyapamu dengan satuan kata hai sebagai pemula untukku bicara cinta.
Sedang apa kau cinta yang selalu menguarkan aroma gila di setiap penghujung otakku bekerja?
Apakah kau sedang memikirkan dimana jodoh dan persinggahan hati terakhirmu?
Adakah sedikit saja kau menggumamkan namaku dan menyebutnya berkali-kali dalam balutan doa yang kau sujudkan pada Tuhanmu?
Aku selalu seperti itu cinta....
andai kau tahu itu :')

Hai...
bisakah kau melihatku tidak dengan sebelah matamu?
sebentar saja cinta...
lihat bagaimanaku mendongengkan ribuan kisah cinta nyata
yang akan menghunuskan nyeri di pangkal perasamu
dan merasakan betapa sakitnya mencintaimu.
lihat dan rasakan bagaiman sebelah tangan cinta meniadakan harapan
yang dari dulu terus berbumbu asam di dahagaku akan belaian cinta darimu.
sedikit saja,
tengok aku cinta....

Hai...
bisakah kau bangunkan nalurimu untuk sekilas menatap wajah-wajah belingsatan
yang mengatasnmakan kesetiaan ini?
bangun dan sadarkan seluruh inderamu
rangsangan bertubiku tidak cukup kuatkah untuk membangkitkan gairah
akan benih-benih cinta yang semakin menumbuh dan menjalar di jantung hatiku?
ayolah cinta....
aku memintamu dengan segala belas untuk menatapku sejenak
di lembah hitam kelam yang kata mereka menakutkan ini

Hai....
tidak inginkah kau sementara saja membagi waktumu denganku?
lalu kita bercumbu dan saling memagut waktu bersama siluet senja yang menari telanjang dada?
sebentar....
sebentar saja biar ku izinkan kau menari bersamaku untuk menikmati gundukan kesetiaan
yang terkumpul manis di sela-sela dadaku
tidak inginkah kau menikmati malam untuk mencandukan sentuhan di akhir dentang dua belas?
tidak inginkah kau membagi gairah bersamaku?

Hai...
andai kau tahu,
aku mengubur hidup-hidup perasaan matiku di kehidupan yang mematikan
aku tenggelamkan kepalaku ke dasar jurang berpenerang kelam

Hai....
dan akhirnya aku lelah meminta
letih berharap kau mau menengok semili keadaan yang menyeramkan ini
baiklah

2 komentar:

Post a Comment