June 30, 2012

Lucky

Lucky.... begitu sepertinya harus aku satukan kata untuk menggambarkan betapa beruntungnya diriku memilikimu. betapa kamu adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna di mataku. kamu adalah penyempurna lubang hatiku yang selalu menganga. kamu, adalah oase di padang pasirku. kamu, adalah peneduh di kala terik mentariku. kamu, adalah angin yang berhembus di sela kemarauku. kamu, adalah malam yang selalu menghujaniku dengan bintang. kamu, adalah hujan yang membasahi kemarau hatiku. kamu, adalah air yang memadamkan api emosiku. kamu, adalah satuan kata...
Read more »

June 27, 2012

Hai kenangan

Hai kenangan... bagaimana kabarmu? masihkah berpikir untuk tetap berdiri mematung di depan pintu rumahku? :) mari masuk.... singgahlah di peraduan masaku untuk meneguk secangkir kopi manis dan legit selapis brownies kukus bagaimana? atau kau mau menilik kembali lembaran kenang dalam pigura di atas meja kecil itu? ah aku hendak melarung memoriku andai saja malam ini kau tak datang dengan setangkai mawar merah di depan rumah kamu datang.... ehm sekedar menjenguk keadaan lusuhku atau....  sekedar memastikan bahwa aku baik-baik saja? :) aku...
Read more »

June 26, 2012

Adam...

"dia siapa?", tanyaku pada Adam dengan nada yang agak meninggi"......"  Adam gelisah. matanya berkeliaran entah kemana."aku tanya sekali lagi, dia siapa? wanitamu?" kali ini nada suaraku naik satu oktaf dari sebelumnya.Adam mengangguk."......"  Kali ini aku yang bungkam, tidak menanggapi anggukan Adam."maaf Ran...." kata Adam sembari melirik wanita yang tengah duduk menunggu di samping sepeda motornya."......"  dadaku sesak. kepalaku rasanya seperti habis terjungkal."jadi, alasanmu menolakku selama ini adalah karena wanita...
Read more »

tulisan gajelas

*uhuk*pernah singgah.ya.memoar berkedok mantan itu selalu merusuh,ketika ku pandang dengan jeli mata-mata belingsatan kenanganah.seteguk harap kembali muncul merona di dadakuapa itu?ingin menemuinya sekali lagiingin menangkupkan mimpi bersamanya lagijuga harap yang dulu menggantungdi langit-langit kepalatapi....ahnamanya juga kenangansetibanya berdiam di kepala,lama-lama akan menggelontor bersama sisa tanah basahyang masih merah di depan jalanan rumahck*tulisan gajela...
Read more »

June 24, 2012

Bunuh Saja

aku membungkuk.  menyaksikan tanah yang gersang tersapu angin bulan Mei.  yang bersimbah kering dilaju kemarau.  lalu kemudian  ku goreskan patahan ranting di sana  membentuk sketsa wajah rupawannya.  tes.... air mata menetes.  ngilu menyerbu.  memukul hati tanpa ragu.  tergores oleh buncahan sedih  yang tanpa malu menelanjangi rupa di depan mata.  sakit..... arh,,,,, bisa aku berteriak menelanjangi waktu yang diperkosa perasaan? yang mengaduh sakit saat ditinggalkan pelakonnya? lalu...
Read more »

June 23, 2012

Elliana...

wajah sayu itu bertengger di kelopak mataku. diam. terbenam dalam pusara kesedihan yang merenggut tawa manisnya beberapa hari yang lalu. kematian perasanya membuatnya seperti mayat hidup. diam. tak bergeming pun ketika badai menenggelamkan rumah-rumah pohonnya yang telah disinggahinya sepanjang 21 tahun hidupnya. Elliana. Keadaan gadis itu semakin memburuk. bulatan hitam di sekitar kelopak matanya semakin kentara. wajahnya mulai pucat. bibirnya beku. tulang pipinya menonjol. sinar yang dulu terus menghias di matanya berangsur pudar. tubuhnya...
Read more »

Untittle

bisakah kau katakan padaku  tentang rindu yang menjamur di pelataran menara perasaan?  ah, aku mulai membenci akar-akar cinta  yang semakin menyulur  dan mendaki di tembok-tembok perbatasan  antara rohaniku dan jasmanimu..... rindu itu candu.  akar perasaku mulai menumbuh cemburu.  membunuh dan menyiksa ubun-ubunku sampai beku.  sebenarnya aku hendak bungkam  dan melegamkannya,  namun apa daya?  perasaku merangsang hebat kepalaku untuk bersuara.  merintihkan sekelompok...
Read more »

June 20, 2012

Putus Saja?

Aku bisa mendengarnya.  ketika ranting-ranting berjatuhan diterpa angin yang begitu liar bergolak di langit-langit kota.  pun ketika daun - daun direbahkan raganya di atas tanah basah berlumpur sisa guyuran hujan semalam.  juga ketika bibirmu menggetarkan kalimat putus yang terdengar begitu samar di telingaku.  bukan karena aku tuli.  tapi rasanya seluruh kinerja inderaku mendadak beku.  stag di tempat.  seperti bumi menghentikan langkah kakinya  dan memutuskan untuk berdiam diri di satu sudut bujur...
Read more »

June 15, 2012

Hai....

Hai... aku menyapamu dengan satuan kata hai sebagai pemula untukku bicara cinta. Sedang apa kau cinta yang selalu menguarkan aroma gila di setiap penghujung otakku bekerja? Apakah kau sedang memikirkan dimana jodoh dan persinggahan hati terakhirmu? Adakah sedikit saja kau menggumamkan namaku dan menyebutnya berkali-kali dalam balutan doa yang kau sujudkan pada Tuhanmu? Aku selalu seperti itu cinta.... andai kau tahu itu :') Hai... bisakah kau melihatku tidak dengan sebelah matamu? sebentar saja cinta... lihat bagaimanaku mendongengkan ribuan...
Read more »

Bulan....

pagi bersama bulan ketika matahari hendak membuka tirai jendela kamarnya. ketika mendapati bulan sedang terduduk lesu menatap pagi, matahari mulai bergegas menghampirinya. sang bulan tersudut di pusara tanah bergunduk merah, menangis, merah matanya. matahari berlari untuk mengejar waktu pemberangkatannya segera. lalu matahari merengkuh bahunya. dan membiarkan bulan tersedu di pelukannya... "sudah waktumu pulang sayang...." ucap lembut matahari pada bulan "tapi aku masih ingin bersamanya..." jawab bulan sambil terisak "waktumu telah berpulang,...
Read more »

June 12, 2012

Pena....

menggeliat.  ujung penamu menjilat lekat di hamparan putih secarikan kertasku tanpa noda. mencacah kecil bagian paling pekanya di lapisan kulit paling luar dihentak tanpa pandang merekam pandangan melirik sepersekian sekon,  lalu menggelinjang minta disentuhkan pada mulus bahu perasaku. aku meringis menahan geli.  kuasa akan pena bertinta merah itu menyibak segala rahasia yang selama ini ku punya.  yang diam-diam kau celahi dengan gambar kelopak mawar merah.  yang merekah harum ditempa jilatan mentari di pagi...
Read more »

June 9, 2012

Cinta Terlarangku....

tepian pikiranku terus berputar. menyegi tiga dan bukan membentuk lingkaran bulat penuh. bagian dalam perasaku lumer, mencair tergerus hujan panas yang terdampar di kawah bumi percintaan segitiga. seluruh sendiku terlolosi satu satu. mulai lepas dan meninggalkan seonggok daging tanpa tuan di bawah sinar-sinar lampu jalanan. kepada siapa hendak ku mintakan belas kasian? apakah kepadamu wahai pencuri hati yang dengan sengaja mengajariku kebohongan dan penderitaan bertubi? yang tanpa jengah menelurkan syair-syair kelam dalam langit malam tanpa...
Read more »