March 4, 2013

Open Communication, and Let it be Clear

Aku sangat menginginkan ini, membuka komunikasi dan meluruskan apa yang masih bengkok, dan menjelaskan apa yang belum jelas. Aku ingin satu kepastian. Ya atau tidak. Sebab selama ini aku haya bisa meraba, dan rabaanku itu tidak pernah benar. Ya atau tidak? Tolong katakan padaku dengan jelas agar aku tahu langkah seperti apa yang harus ku ambil. Berhenti dan tetap diam di tempat atau malah mundur teratur meninggalkan apa yang telah ada. Tapi yang pasti aku tidak akan pernah maju sebab aku tidak punya cukup nyali di situ.

Memang perhatianmu itu cenderung orang katakan sebagai PHP. Namun sekali lagi aku ingat bahwa tidak ada yang namanya PHP, yang ada hanya terlalu mengharapkan saja. Fiuh, aku jadi ingat bagaimana sakit rasanya mendapatkan PHP dari orang yang memberikan perhatian di luar batas kewajaran seorang teman. Anak D3 teknik -entah itu apa aku sudah lupa- ITS itu yang membubuhkan luka karena PHP, yang sampai saat ini meninggalkan perih yang tak kunjung sembuh, yang sampai saat ini membuatku takut sekedar untuk mencintai orang terlalu lama dan kadang meremehkan sayang yang mereka bilang. Seperti yang pernah aku bilang padamu beberapa waktu lalu. Aku gemas dan cenderung geregetan jika mendengar orang yang ku kenal, yang ku taksir adalah anak teknik. Kalau sekedar teman sih nggak masalah, tapi kalau sudah merembet masalah hati? Trauma? IYA.

Kenapa harus anak teknik? jurusan itu seperti jurusan terkutuk bagiku. Aku mengutuk habis-habisan diriku saat jatuh lagi pada anak teknik untuk ketiga kalinya. Memangnya berapa kali kamu jatuh cinta? BANYAK. Cinta begitu mudah datang dan pergi dalam hidupku semenjak anak ITS itu membuat hatiku hancur. Kau tahu bagaimana rasanya dibuat terbang sangat tinggi dan kamu menari-nari bahagia di sana namun tiba-tiba saja kau dijatuhkan ke atas kumpulan duri tajam? Sakit bukan? Sakit minta ampun...ampun. Dan kau tahu apa yang membuat hatiku remuk tak karuan? dia bersama wanita lain, meninggalkanku tanpa pemberitahuan jelas. Lalu untuk apa semua itu dia lakukan padaku? salah apa aku hingga sampai dibuat sakit seperti itu? Kau tahu, dia adalah laki-laki pertama yang membuatku ingkar terhadap janjiku untuk "buta" pada laki-laki setelah putus dari pacar SMA. dan aku sangat menyesal, sangat menyesal dan merutuki diriku sendiri atas kelalaianku itu.

Kenapa harus cerita anak ITS itu tadi? tuh kan aku jadi sedih >.<

Entah ya, hari Kamis itu tiba-tiba saja aku badmood. Serius badmood denganmu dan mendadak tak bergairah untuk membalas sms.mu. rasanya seperti tiba-tiba lelah dan merasa putus asa. aku galau. segala pikiran berkecamuk dalam kepalaku apalagi setelah ada tragedi kamu tidak membalas smsku. kau tahu apa yang aku pikirkan? ini konyol, dan mungkin sangat menggelikan. intinya adalah aku berpikir bahwa kau sudah tidak mau lagi berurusan denganku. alibi darimana itu? entahlah. feeling sesat. lalu aku galau sepanjang malam sampai berulang kali aku menulis tweet galau dan akhirnya mendapati satu update twittermu seperti ini : kau dikasi pengertian tapi tak bisa ya sudahlah...whatever

aku tidak tahu itu status kau tujukan pada siapa, tapi aku merasa kalau itu untukku. intinya kau menganggapku "bodoh" sebab aku tidak bisa mengerti apa yang kau katakan selama ini. dan seketika galau. pengertian macam apa yang telah kau sampaikan padaku? kau tidak pernah bicara apapun meskipun tahu aku begini. dan akhirnya semalam suntuk tidak tidur setelah menulis sms: udah nggak mau balas sms ku ternyata? yawislah, makasih

GALAU sampai berulang kali aku menulis ini di draft sms namun tidak aku kirimkan. aku menangis. itu gila. buat apa nangis? ngapain? HAH? wasting time

kalau ngomong whatever jangan ditwitter, ngomong langsung ke aku lewat sms, itupun kalau kamu berani dan whatever itu emang benar ditujukan buatku. jujur, tiba-tiba saja aku merasa capek banget. bukan karena kamu salah. bukan. ini semua salahku. aku yang mulai dan aku tahu bagaimana akhirnya. meskipun berat banget, tapi aku harus menyudahi semua yang ku anggap abu-abu. (DRAFT)

aku harus menyudahi ini walau ini malah menyakitkanku. terlalu jatuh dan jauh itu tidak baik bagiku dan bagimu. aku minta maaf kalau selama ini membuatmu tidak nyaman. dan terimakasih untuk semua tawanya. aku bahagia. (DRAFT)

I won't ever can judging on your eyes, even your heart. but I never lying that I took that feel on you although I never knew what you do. it looks like a drama and take my saveral times going crazy. I crazy on you. you know it but you never let me say that I like you much. You know that missing and loving someone who never you know how he feels look so sad and crazy. I let you go now. Do whatever you want. But I must say it now before times left. Thanks for the happiness that you bring on my short story. Bye, ilu boy. (DRAFT)

bagiku semua tidak jelas. bagiku semua abu-abu sampai aku tidak benar-benar tahu seperti apa warna hatimu sebenarnya. aku butuh kepastian, kalaupun iya tolong beritahu aku. dan kalaupun tidak tolong jangan bersikap seperti itu hingga membuatku salah tafsir dan salah duga atas segala kenyamanan yang kau tujukan.

Dan akhirnya....dengan segala keberanian dan ku singkirkan malu, ku tulis sms itu di sebuah Sabtu sore:

"eh maaf ya kalau aku membuat suasana jadi seperti itu"
"iya gpp mbak :) aku juga takut"

"aku takut banget, takut membuat diriku sendiri dan orang lain sakit hati. aku tidak mau sakit hati, tapi tidak mungkin untuk tidak merasakan sakit hati, itu manusiawi"
"iya mbak, aku ngerti. aku juga takut membuat orang lain sakit hati, bukannya aku memberi harapan, tapi aku emang orangnya seperti itu mbak"

"iya ngerti kok. tidak ada yang namanya PHP, yang ada hanya terlalu berharap aja. tapi aku nggak mengharapkanmu, aku sudah tahu ending cerita ini bakal seperti apa. dari awal kan aku juga sudah menulis kalaupun ini cuma sementara ya aku tetap bersyukur"
"apa aku aja ya yang kePDan? tapi aku merasa ada yang aneh, nggak seperti biasanya mbak, jauh dari biasa. maaf ya mbak"

"nggak. kamu nggak kePDan kok. itu emang ada. masa' kamu nggak bisa baca tulisanku, statusku, twitku? gak perlu minta maaf ri, nggak ada yang salah. I'm okay with it :)"
"aku ngerti kok mbak. tapi aku menjaga apa yang harus aku jaga mbak. tapi ya itu aku nggak mau, aku takut PHPin orang lai ataupun mbak"

"iyo makane I let it over let it go, I won't bring any worst and pain. It must be stopped and I choose it yesterday when I wrote Lara on my blog"
"intinya..."

"intinya? I'll seal my lips and never show everything about my feeling on you, from now"
"hm....pasti bakal beda...mbak"

"beda itu pasti, tapi aku nggak punya pilihan lain...coba katakan padaku apa yang harus aku lakukan kalau bukan diam?
"udah aku nggak tau kalau kaya' gini mbak, aku sulit menafsirkan"

"yowis lupakan saja"
"mbak..."

"hoi...hoi..."
"apa aku ngasih harapan?"
"enggak kok :)"

"seratus itu sempurna..."

Kalau sudah sms seperti itu, apakah semua sudah jelas? AKU TIDAK TAHU. Tapi ku pikir aku sedikit bisa menerka bahwa.......ya......#jleb paling tidak menjauhkan perasaan itu darinya adalah pilihan terbaik agar tidak sakit hati terlalu dalam. Tetap seperti biasanya saja, saling bercanda tapi singkirkan perasaan itu dari hadapannya. Aku yakin aku bisa. Dan jangan berharap apapun darinya, tidak sedikitpun. Just liking no reason no feedback no pain no tears and just having it fun. MAMPU? harus :')

Dan kita hanya akan menjadi sahabat saja.....SAHABAT? ---.--- itu katamu, aku sahabatmu.
Dan seorang sahabat harus mendukung sahabatnya untuk move on, termasuk untuk mendapatkan cinta yang lain. Bukan begitu? #nyesek

0 komentar:

Post a Comment