Dee.... ingin ku jamahmu dengan beledu rindu yang memasung urat-urat malu di leherku biar.... biar tak sadarku pada bidik lihat sang pencaci yang setiap waktu siap menerkam mati tapi biar saja... biar ku terus gelayutkan lembayung rindu ini, kepadamu Surabaya, di saat tidak mau tengkurap
0 komentar:
Post a Comment