October 21, 2011

Crazy Woman

Dan ketika kamu mengatakan bahwa aku tidak memiliki hati, tidak memiliki perasaan....itu benar

Mengulangi kesalahan yang sama. Dan tidak pernah belajar dari sana.
Dan mungkin ini akan tetap berulang seperti sebelumnya, seperti ketika aku meninggalkan mereka dulu, meninggalkan mereka dengan ribuan sakit hati yang tak akan terlupakan sepanjang hidupnya.
Dan mungkin saja ini akan tetap menjadi takdirku. Meninggalkan sesuatu yang harusnya tak boleh ditinggalkan. Melepaskan sesuatu yang harusnya dipertahankan.
Namun jujur. Aku tak bisa bertahan dan aku harus benar meninggalkanmu. Terdengar egois memang. Namun seperti inilah aku. Busuk. Wanita busuk yang tak mau menerima kenyataan hidupnya.

Terkadang melintas saja pikiran tentang kutukan. Kutukan tak termaafkan. Kutukan yang membuatku tak bertahan menjalin hubungan. Seperti sebelum-sebelumnya. Seperti ketika aku melenyapkan segala rasa yang telah terbangun dengan apik dan membuat kecewa banyak orang.
Benarkah ini kutukan atau hanya sebatas hubungan balas membalas yang sejak dulu aku takutkan? Menelisik kisah percintaanku sebelumnya yang sangat mengenaskan dan harus ku balas dengan hal seperti ini? Seperti ketika dulu aku sering ditinggalkan dan sekarang berbalik meninggalkan? Seperti inikah kekejaman balas membalas?

Apa yang salah? Aku yang salah? atau Kamu? atau cinta itu sendiri? Tidak. Jangan salahkan cinta. Sebab cinta tak pernah salah dalam memilih pemainnya. Justru para lakonnya lah yang salah, yang tak bisa menjalankan skrip sesuai naskah yang diberikan cinta itu sendiri.

Remember how felt to fall in love? 
No, I can't remember anything. 
Cause I lost some memories about the euphoria of falling in love. 
Am I still child? Am I childish? I don't know. 
I don't know anything about love.

Seperti buih yang bersenda dengan pasir
sejenak tertawa bersama
lalu mengabur bersama debur

Aku buta pada kebutaanku. 
Aku kehilangan rasa pada segala perasaku. 
Aku mematikan kematianku.

I lied to you. I push you around. I don't love you.
Dan jika harus jujur, aku tak pernah menaruh rasa itu padamu. Aku hanya berempati padamu. Aku hanya berusaha menjalin hubungan yang sebenarnya tak ingin aku lakukan. Aku keparat. Bajingan. Jahanam. Sialan. Kau berhak menamparku. Kau berhak memakiku, menyalahkanku. Dan aku akan diam. Terdengar sadis memang. Dan itulah aku. Inilah aku yang sebenarnya. Seperti inilah wujud asli seorang bidadari yang kau agungkan. Yang kau puja dan kau cinta. Iblis. Penjahat cinta.

I can't feel anything about love, now. I can't understand what I want also.
Dan seperti inilah wanita gila itu. Meminta, mendapatkan, lalu mencampakan. Sadis.
Stay away from me. Let me go from your life. I'm not kind for you. You will see how bad I am.
Carilah wanita lain yang benar akan memberimu kebahagiaan, yang itu bukan aku.

Dan sebelum semuanya terlambat dan apa yang telah kau berikan padaku terlihat sia-sia saja, lebih baik kita sudahi semuanya. Lebih baik kita berteman seperti sebelumnya. 
Kita tidak terlahir untuk bersama.....


Berjudi dengan jarak, mempertaruhkan kesetiaan, dan memasang nilai tertinggi untuk menang
Aku telah kalah berjudi dengan perjudian yang aku judikan. Aku telah kalah bermain dalam permainan yang aku mainkan. Aku melepaskan kesetiaan. Aku telah kalah bertaruh. Dan kemenangan ada pada jarak. Jarak kembali mengingatkanku akan dahsyatnya batas "here, after. cerita cinta berakhir di sini"Cinta selalu takut oleh jarak dan kalah oleh ukuran"


Satu kata terakhirku
maafkan aku.....

4 komentar:

Adibriza said... Reply Comment

sudah tak ada yang perlu di salahkan, semua na sudah terjadi, semoga kedepannya kau dan dia mendapatkan yang terbaik. Jujur itu penting, tapi dari awal jujur itu lebih penting

Bibir Beku said... Reply Comment

amin....makasiii dib :D

Muhamad Tajul Mafachir said... Reply Comment

saat aku bertemu dengan seorang sufi agung yang ortodok, dia berkata dengan gaya slogannya "disini, tak ada penyesalan, yang ada hanya cinta kepada alloh dan rasulnya. apatis jika berfikir apa masa lalumu, kapan kau rencanakan karya masa depanmu". aku magut magut dengan slogan yang mesing terngiang sampai sekarang

Bibir Beku said... Reply Comment

hm.........makasiii

Post a Comment