October 3, 2011

Kalau Boleh Mengeluh, Tuhan

Sekiranya aku boleh mengeluh, aku hanya mau bicara, aku kesakitan Ya Allah. 

Demi Tuhan, kepalaku rasanya mau meledak. Pusing sekali....Ya Allah....ini penyakit gila (baca: tekanan darah rendah) kok gamau ngilang dari kepalaku sejak SMP? kenapa ikut aku terus ? kapan perginya ? sebegitu cintanyakah kau padaku sampai tak rela meninggalkan kepalaku yang dasarnya sudah sering eror dan penyakitan ? :'(
Tuhan, Mana yang salah dan bagian mana yang harus dibenarkan? pola makan ? pola tidur ? pola berpikir ? pola apa lagi ? Hiks....

Dokter yang memeriksa tekanan darahku kemarin berpesan padaku kalau aku gak boleh begadang, tapi gimana gak begadang kalau mata gak mau merem ? gak bisa merem ? padahal di rumah aku bisa, kenapa di surabaya gak bisa ? faktor apa yang menyebabkan pola tidurku semrawut di sini ?
Dokter juga bilang kalau aku disuruh makan daging kambing, sementara Kau tahu sendiri kalau Kau menciptakanku dengan kelebihan : gak doyan makan daging, apalagi kambing. Eneg. Pengen muntah.
Satu lagi, dokter bilang harus sering sarapan pagi. Lah, masalahnya aku gak pernah sarapan kalau di Surabaya. Beda kalau di rumah, makanan tersedia, mata melek langsung nyantap sarapan. Beda lagi kalau di rumah, selalu ada yang ngobrak-abrik buat tidur lebih awal, ayah :'(

Kalau aku boleh mengeluh soal hidupku, aku akan mengucapkan ini dalam keluhan pertamaku padaMu Ya Allah. Kepala. Kepalaku ada apanya ? aku sudah berusaha, minum obat tapi tetap saja, dan selalu seperti ini. Sembuh, kambuh, sembuh, kambuh :'(
Sakit, sakit kepala, apalagi tekanan darah rendah seperti ini sangat mempengaruhi kegiatanku seharian. ini masalahnya bukan pada hati, ini pada otak, hati sakit obatnya banyak. Lha ini, otak ? obatnya apa lagi coba ? Makanya aku lebih sering berkolaborasi dengan hati daripada otak. Sebab otakku rusak, otakku penyakitan. Gak kuat buat mikir yang terlalu rumit.

Apa mungkin sakitku ini disebabkan karena aku terlalu banyak pikiran, terlalu mikir sesuatu yang sebenarnya gak perlu dipikir dalam-dalam ? Dan hanya Tuhan yang tahu :'(


0 komentar:

Post a Comment