April 14, 2012

Galau: Jaling Jalang


sabtu malam
ku jemput di persimpangan jalan
dengan parodi jalanan galau di malam minggu
bukan waktu yang pas kukira

galau di ujung surau
bersama kata yang jatuh menjadi doa
aq hinggap,
dan...

saat ku bangun,
kutemukan dirimu yang terkulai lemas tak berdaya.
sebab entah kerana apa, kau atau aku sedang terperdaya
atau kita samasama terperdaya
atau satu sama lain sayang memeperdaya
hingga pupus sudah rona mawar sore itu,
hilang musna aromanya, saat hendak kusibak kemerlip indahnya
Padahal...

aku mencintaimu.

bisikmu mengaburkan sadar yang tertimang semalaman.
lalu kemudian gagahan lenganmu menjuntai tanpa arah.
menaklukkan irama yang lama terabaikan.
menyanggul nyeri tertahan di pelataran
selebihnya, tinggal reruntuhan berkaca air mata
mendengus kesal karena hilang dan aku terperdaya

bukan kah kau itu jalang??
yang di tendang bersama nyanyian sang dalang bukankah kau itu hilang??
yang terselip di sesaknya lagu sumbang
 ...............................................

bahkan beberapa bibir mencibir aku pun...
ahhh......
dan jalang bukan hanyaku saja kau penjalangan berhulu darimu
lalu mengalir bebas menujuku

oooh, sayang...

sepi,
sore,
ijen
kangen....
Dimanakah dirimu, rindu...
; hendak kemana?
"ke alam baka".....
istana tanpa nama
penuh noda
;
cinta

Usahaku siasia semata,
Mengetuk mu hampir mati; Nurani
Jubelimu dengan cerca mesra Sebagai manusia dari kota; sapa

Menyerapah mantra serapahan .
.
.
.
bersama cinta yang kau jalangkan





Threesome
@Lilik Soedirman
@El Syaukany Senqal
@M Tajul Mafachir


14 April 2012
Surabaya, Jakarta, Khartoum.

0 komentar:

Post a Comment