February 15, 2016

Untuk Ratih, finalis PI 2016

Hai Ratih. Senang berkenalan denganmu. Apa kabar di karantina Puteri Indonesia 2016? Surat ini saya persembahkan khusus untukmu, Ratih Anggraini wakil Sumatera Selatan di PI 2016. Kenapa? Karena saya mengagumi kamu.

Surat ini saya tulis karena senang melihat kesederhanaan kamu yang terlihat di media sosial. Caramu membalas mention dari para sahabat pendukungmu dan menjawab pertanyaan di ask.fm membuat saya yakin bahwa kamu tipe perempuan cerdas, lembut, santun, pemalu, sekaligus lucu. Caramu untuk tidak larut dalam perang photoshoot membuat saya takjub sekaligus takut, takut apakah kamu tidak semangat mengikuti karantina karena statusmu yang sudah sebagai SFA di salah satu maskapai?

Tidak Ratih, tidak. Saya pikir kamu tidak berpikiran untuk mengikuti karantina asal-asalan. Saya yakin kamu semangat dan sekuat tenaga berjuang untuk mendapatkan mahkota Puteri Indonesia 2016 ini. Saya mendukung kamu. Meskipun kamu dikatakan klemar-klemer di karantina, tapi saya pikir tidak. Kamu bukan tipe ambisius yang ingin show-off sebagai front-runners.

Ratih, kamu sudah punya modal fisik yang kuat. Tinggi menjulang dan wajah cantik. Jadi jangan berpikir bahwa kamu akan kalah dengan front-runners yang lain. Berjuanglah sampai akhir. Jangan ragu. Kamu punya banyak pendukung.

Dua hari karantina saya tak menemukan energi di setiap fotomu yang beredar. Kenapa Ratih? Masihkah ragu dengan potensi yang kamu miliki sendiri? Kumohon lebih percaya dirilah. Kamu dijagokan banyak orang. Tunjukkan bahwa kamu bisa. Dan pada hari ketiga kemarin saya akhirnya melihat binar semangat iu di matamu. Lanjutkan Ratih...lanjutkan.

Meskipun ada beberapa orang yang menanggap remeh dirimu karena status pendidikanmu hanya SMA, saya tetap yakin kamu akan memberikan yang terbaik. Saya tahu kalau kamu sudah pernah kuliah sampai semester tiga tapi memutuskan untuk berhenti kuliah karena lolos menjadi FA di maskapai itu. Jadi, jika ada orang yang menganggap kamu tidak layak karena status pendidikanmu berbeda dibanding finalis lainnya itu salah besar. Kamu sempat kuliah, berhenti sejenak, dan akan melanjutkan segera berdasarkan apa yang kamu tulis di ask.fm yang sempat saya baca kamu sedang mencari kampus di Bali tapi ternyata ada pemilihan PI jadi kamu mendaftar PI.

Ratih Anggraini yang sudah ditinggal ayahmu pergi sejak usia delapan tahun adalah perempuan tangguh. Kamu, anak pertama yang menjadi tulang punggung keluarga pasti punya semangat juang yang tinggi. Jangan minder karena status pendidikan. Kamu satu-satunya yang istimewa. Dari 39 peserta, hanya kamu yang SMA dan seorang senior flight attendant. Betapa bangganya saya mengidolakan kamu. Saya turut berdoa semoga kamu mengisi salah satu spot top 3. Dan apapuj hasilnya nanti, saya senang karena pernah mendukung perempuan tangguh seperti kamu.




Salam kenal dan semangat dari L, penggemarmu di sebuah kota kecil di Jawa Timur.

0 komentar:

Post a Comment