September 22, 2011

Karena Cinta Tercipta Belum Pada Waktunya

Romansa yang tak pernah ku tahu mulanya.
Merenggut sebagian bahagiaku menjadi butiran debu.
Mengubur seluruh asaku menjadi gundukan pilu.
Cinta.
Sebuah fiksi.

kau pernah tahu kapan tepatnya dia datang ? kau tahu ? ada sesuatu yang setiap malam mencambuk dadaku ketika tanpa sengaja otakku berhenti bekerja, berhenti berkarya ? kau tahu, ada secuil makhluk yang mulai menumbuh di dalam hati karena kedatanganmu yang tanpa permisi itu ?
kau tahu. rasa yang tak bisa ku namai itu mulai merusak sistim kerja otakku ? mulai menguraikan virus yang setiap saat mampu menyebar tanpa kendaliku ? kau tahu. kau tahu ?
ah, aku mulai mengeluh dan berpikir tentang sebuah penyesalan. kenapa. kenapa. dan kenapa kau datang tanpa diundang ? tapi malah pergi meninggalkan perih ?
sempat aku menangis karena menahan rindu. kau tahu bagaimana rasanya rindu ? menyakitkan.
sempat aku menahan amarah karena abaimu. ya. kau mengabaikanku. menyakitkan.
sempat juga aku memalu menahan emosi yang tak mampu ku namai itu karena sms-smsmu yang membuatku terbang, melayang. meskipun kadang aku terjatuh kesakitan.
sempat juga aku bertanya-tanya tentang perhatian itu, tentang senyum itu, tentang nasehat itu, tentang sms itu, tentang hujan itu, tentang salam itu, tentang genggam tangan itu
lalu, sempat juga aku bertanya-tanya tentang diammu itu, tentang ketidakpedulianmu itu yang sesaat berubah. sesaat lagi kembali.
jadi, kau menyukaiku tidak ? suka. tidak. suka. tidak. suka. tidak, dst...
apa kau suka tapi tak suka ? apa kau suka tapi memang diam saja. apa sebenarnya kau tak suka tapi pura-pura suka ?
dan pertanyaan-pertanyaan itu kadang membuatku menjadi gadis paling tolol sedunia. membuatku menerka-nerka sendiri. dan kadang malah sangat menyakitkan.
aku sudah bilang "sebelumnya, mianhae....sorry ya. coz I think I like u since few months ago"
kau pernah bilang "just wait for the moment", artinya apa ? kau memintaku menunggu ? oh tidak. atau aku mungkin yang salah mengartikan semuanya ?
hei, sekali lagi aku yang salah (maaf aku menernakkan sifat negative thinkingku). mungkin karena aku bodoh dan salah memahami semua jadi seperti ini.
namun, asal kau tahu. dengarkan baik-baik karena aku tak mau mengulanginya....

"dua tahun lagi, lihat saja setelah aku lulus S1. dimanapun kau nanti dan bagaimanapun kau nanti, aku akan bicara padamu. Aku akan bertanya padamu. Meskipun mungkin saja nanti kau sudah menikah aku akan tetap bertanya. Saat ini aku punya banyak pikiran tentangmu dan akan meluruskannya suatu saat nanti. Satu, ini versi Ge-erku. kau menyukaiku, hanya saja ini bukan prioritasmu. bukan saatnya menumbuhkan itu karena asa dan cita-citamu belum tercapai, kau akan menunggu pencapaianmu itu dulu dan memintaku menunggu tanpa harus mengurangi kepercayaan akan segala ketentuanNya. oke. see ya. kalau seperti itu aku akan menunggu. Dua, kenyataan pahit. Kau tidak menyukaiku. Kita hanya teman, dan kau memang memperlakukan teman-teman wanitamu seperti kau memperlakukanku. Titik. See ya, meskipun seperti itu tapi aku akan menunggu tanpa mengurangi rasa percayaku pada segala sesuatu yang Dia takdirkan padaku. boleh kan aku tetap berharap ? tetap bermimpi ? tapi, tetap saja akan ku biarkan segalanya mengalir seperti yang Dia telah tentukan. dan yang pasti aku akan tetap seperti ini. meskipun kau tak peduli lagi. saranghae. kau bilang aku lebay ? bodo amat. this is me. real me. satu lagi, jangan anggap aku anak kecil. setidaknya dua tahun lagi"

sebuah rasa yang tak mampu ku namai itu kadang mengalirkan energi pendobrak semangat berkaryaku, belajarku. namun, kadang juga membuat sebagian waktuku habis dengan tangis, luluh memilu.

Logikaku mengabur
Hati meluruh sepi.
Malam jadi  kelam dan menakutkan.
Karena cinta tercipta belum pada waktunya.

0 komentar:

Post a Comment