September 22, 2011

The Last Caraka

Sarah masih bisa merasakan lengan kokoh itu menyentuh kedua pundaknya saat mengantre membeli donat sore tadi. Seketika gelombang hangat menyapu tubuhnya. Wajahnya merona merasakan getar hebat yang mengguncang hatinya. Jantungnya bergemuruh, menari riang mengikuti detaknya yang berkejaran dengan napasnya sendiri. matanya berkilat dan berkaca-kaca. Ah, andai masih bisa berlama-lama seperti ini. Pekik Sarah dalam hati....

Sarah membuka kembali kotak memorinya. mengingat-ingat hal lucu dan gila yang dilakukan bersama Caraka. Arh, Sarah menjerit di atas tempat tidurnya. gemas dengan dirinya sendiri hingga meremas rambut ikalnya yang berantakan. dibenamkannya wajah serta kepalanya ke dalam bantal. dia berteriak dan protes dengan waktu yang berjalan begitu cepat. yang seolah tak mentolerir permintaan Sarah agar waktu dilambatkan saja....

Masih jelas diingatan Sarah bagaimana dia merelakan sebagian liburnya terusik lelaki asing itu. lelaki yang sama sekali belum pernah ditemuinya selain dalam telpon, sms, dan dunia maya tentunya. mendadak bumi berbalik, begitu girangnya ketika lelaki itu benar akan berkunjung ke Surabaya-lebih tepatnya tugas kantor. nalurinya tak menolak untuk menjemputnya di bandara. ah, Sarah merasa kikuk sebab sebelumnya belum pernah menginjakkan kakinya di sana.

Sarah merasakan udara di sekitarnya mendadak pengap sehingga sulit bernapas. jantungnya begitu giat berlari sampai peluh sebiji jagung menetes di pelipisnya. dia semakin gusar saat menerima telpon lelaki itu saat sedang bergumul dengan boneka-bonekanya yang meminta pertolongan untuk mencari kosan. lalu direlakannya waktu istirahat untuk segera menemuinya, mencari kos harian terdekat. ah, sampai segitunya Sarah melakukannya. untuk apa coba ? untuk seorang teman, pastinya.

Lelaki yang sering menelepon dan -selalu dirindukan telponnya- itu kini benar berdiri di hadapannya, di sebuah hotel bintang tiga di tengah kota. lelaki tinggi, hitam manis, rambut kriwul dengan senyum -mempesona- menjabat tangannya. ada semacam sengat yang menjalar di tangannya ketika menjabat tangan kekar lelaki itu. apa ya ?? Sarah bertanya dalam hati. ah, senyum itu..."Caraka...." "Sarah" perkenalan singkat namun hangat. dan tidak perlu waktu lama untuk saling mengakrabkan diri...

Terlalu banyak kenang yang sulit untuk dilisankan dan disebutkan satu per satu. bayangan akan kebersamaan selama dua minggu itu menggelepar di depan mata Sarah dan menyiratkan sedikit duka di sana. entah kenapa, empat hari sebelum kepulangan Caraka ke jakarta Sarah merasa ada yang tidak beres dengan hatinya. semakin gelisah dia ketika malam tiba dan membayangkan tak akan bertemu dengan Caraka malah membuat dadanya semakin sesak. Sarah menangis. Caraka adalah satu-satunya lelaki yang telah membuatnya tertawa dengan keluguan dan tindakan luar biasanya dalam memperlakukan seorang wanita -hingga membuat Sarah lemas jika di hadapnya- dengan sempurna. Sarah mulai mendengus kesal dan mempertanyakan pada hatinya sendiri. apa aku suka Caraka ? secepat itukah ? tidak mungkin. namun, kenapa ada rasa kehilangan yang mulai semakin menyeruak ketika diketahuinya Caraka bakal kembali ke jakarta dan mungkin tak akan ditemuinya lagi ?Sarah takut...lalu digelengkannya cepat-cepat kepalanya dan segera membenamkan diri ke bantal....

Sarah sering menulis status tentang Caraka dalam akun facebook, bagaimana cara lelaki itu bertindak dan segala tindakan bodoh dan gila yang dilakukan padanya. batin Sarah akhirnya menjerit. rasa ngilu menghantam dadanya ketika dia harus jujur pada dirinya sendiri bahwa dia telah jatuh cinta pada Caraka walaupun dia takut dan enggan mengakui itu. namun, kenyataan memukul keras hatinya. kenyataan bahwa Caraka akan pergi dan mungkin tak akan kembali membuatnya berpikir untuk mengutarakan isi hatinya. dan melalui facebook dia mulai menulisnya, sedikit demi sedikit mengungkapkan apa yang dia rasa. dan aku membuka pada penutup. sebelum itu terlaksana, Sarah telah membukanya terlebih dulu karena sebuah kejadian tak terduga merusak suasana malam itu. dan ternyata, Caraka sudah tahu akan perasaan Sarah sebelum Sarah mengutarakannya. dan dengan bijaksana meminta Sarah menerima keadaannya yang seperti itu (lelaki baik). Sarah tahu, Sarah mengerti. dan akhirnya Sarah lega, tak ada yang perlu ditakutkan sebab semuanya akan baik-baik saja....

sebijak Caraka yang berterimakasih pada Sarah ketika mendengar bibir mungil wanita itu mengatakan suka padanya. namun Caraka tetap khawatir, apakah Sarah akan baik-baik saja ? ya, Sarah akan baik-baik saja. Percayalah. dan kau lihat sendiri, Sarah memang baik-baik saja kan Ka ?


dear Caraka :
aku tahu, takdir itulah yang mempertemukan kita. membuat kita melakukan hal-hal gila dan mungkin bodoh. namun, aku senang melakukan itu denganmu Ka. ada banyak hal yang ku rasa begitu menakjubkan, gila, bodoh, dan tidak masuk akal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. dan itu ku lakukan bersamamu. ya, bersamamu. iya, aku mau mengakuinya sekarang Ka. kau adalah satu-satunya lelaki terhebat dan paling keren, paling ganteng yang pernah aku temui. kali ini aku gak bilang fitnah Ka. aku jujur kok. hehe. kau tahu Ka, nyaman kepalaku jika bersandar di bahumu yang kokoh itu. . dan nyaman semuanya ketika berada di dekatmu. kau tahu Ka, saat berdua seperti itu, diam-diam aku selalu mencuri pandang ke arahmu. Ka, mengamati tiap senti lekuk wajahmu yang ditumbuhi rambut dimana-mana, cambang, kumis, jenggot, alis tebal, rambut kriwul yang sellau mempesona itu membuatku semakin gemas padamu. Ka, Tuhan tu sayang sama gw sampai Dia ngirim orang luar biasa seperti lo ke dalam hidup gw meski cuma sebentar doank. hehehehe. terimakasih Ka, buat semuanya. seneng bisa mnegnalmu. Tuhan, makasi ya udah ngirim Caraka buat Sarah :)
Ka, klo lo inget sama gw sms ya...kalau bisa telpon, sebab gw bakal kangen banget sama suara lo yang seksi itu. hehe. gw bakal kangen semuanya. gw akan inget pesen lo "kalau nanti aku lama tak menghubungimu, bukan berarti aku melupakanmu. mungkin aku sibuk. kalau kangen sms saja. oke ?" ka, kalo lo sampe' lupa sama gw, sumpah lo bakal gw jitak plus bonus "kaplok" dari gw :D
gw pengen nangis Ka, suer. gw mau doa terus supaya gw bisa ketemu lo lagi. gw sayang sama lo Ka :)

u're the last Caraka....

0 komentar:

Post a Comment