September 27, 2011

Terpenjara

Bersembunyi di balik tudung jaket coklat tebal, 
membiarkan pelupuk mata tertutup sebagian, 
menghimpit badan di pojok ruang berpetak. 
lalu bertanya pada malam, 
kemana larinya terang yang menyangga bumi tadi siang ? 

Memutar kepala, 
menengok kiri kanan mencari kepastian. 
Meraba pergelangan tangan, 
melirik arloji yang terpasang. 
Lalu menggerutu ringan, 
"sampai kapan aku di sini"


Duduk dengan satu kaki 
menjuntai di tepi ranjang reot 
di sebuah bilik berpenghuni laba-laba beserta sarangnya. 
terkurung bersama debu yang menebal di atas meja dan kursi sebelahnya. 
tak ada nyawa yang bebas menahan napas di sana. 
sebab indera tak dapat jalan apa-apa untuk meraba udara. 
pengap...


pekik tolong menggema dalam ruang. 
tak ada sahut, pun juga sapa...
aku terpenjara.

Dan pada malam yang kelam, 
bersama debu dan teman - temannya, 
ku habiskan sisa malamku dengan ragu, 
akankah aku tetap di sini seperti musim yang lalu ? 
dan aku tak tahu itu


0 komentar:

Post a Comment